Rizkykiara

Rizkykiara-13

Mobil taksi masuk ke kompleks perumahan gua dan berhenti didepan rumah. Aku segera membayar, dan mengucapkan terimakasih kepda supir taksi yang sudah sedia mengajak ngobrol sehingga gua tidak terlalu bersedih sampai rumah. Kalau saja gua bercucuran air mata, bunda pasti akan panik. Dia adalah ibu yang paling sangat perhatian dan over protectif.

*****

Ucapan andri di food court menyadarkan gua bahwa arti sebuah harap tidak selalu membuat hasil seperti yang gua inginkan. Harapan hanya sebuah fatamorgana, tidak bisa diandalkan. Gua terlalu bodoh mengharapkan rizky memahami gua selama ini, dan dia dapat mengerti akan sikap-sikap gua pada rizky. Gua sudah harus melupakan segalanya, tidak Bisa gua hidup dalam harapan semu.

Tiba-tiba malam ini hujan. Gua menatap dari atap jendela, air-air hujan mengembun di kaca jendela, Menghalangi jarak pandang gua. keluar sanaPikiran gua kacau, tetapi gua tidak harus meratapi ini semua, gua harus bangkit. Biarlah semua yang gua rasakan terkubur oleh waktu, biarlah gua menjadi secret admirer selamanya bagi rizky. Tak ada harapan lagi untuk gua pertahankan.

Gemericik air dari genteng jatuh ke pohon-pohon, setiap daunnya meneteskan air itu hingga ke tanah. Mata gua melihat air itu seperti sebuah Cinta yang terus berjalan sampai menemukan muaranya. Hujan meman teman kegalauan yang paling sempurna, terkadang rasa takut kehilangan itu sangat dekat dengan rasa Cinta.

Gua mainkan jemari gua dikaca jendela, mengukir sketsa dari air yang mengembun. Andai gua dapat melukis, gua akan menggambar wajah rizky di kaca jendela ini, wajah yang terlalu sulit untuk dilupakan. Jemari gua mengukir gambar hati, perlahan-lahan hingga menjadi bentuk hati. Tanpa sadar gua menulis nama rizky di atas gambar hati itu, gua ukir nama gua sendiri di bawahnya. Gua tersenyum melihat itu semua.

Apa yang tuhan sedang rencanakan untuk di gua? Jika harus memilih, gua ingin memilih rencana gua sendiri, sehingga gua dapat menentukan kapan gua harus menangis dan kapan gua harus Bayang kesedihan yang selalu bahagia. Air mata perlahan menetes kembali, bayang kesedihan yang selalu meliputi diri gua tidak begitu mudah pergi.

Mungkin kisah hati gua ini pernah dan sering dialami oleh remaja seusia gua yang mendambakan kebahagian dari hasil pilihan sendiri. Cinta memang tidak bisa dipaksakan, Cinta datang dari hati dan akan tersimpan dalam hati, mereka yang mencintai dengan hati akan mengerti kesetiaan dan Cinta kasih dengan rasa sayang yang dalam. Tetapi, Cinta juga tidak bisa selamanya bertahan jika tidak dibarengi dengan komitmen.

Gua tidak tahu, apakah bentuk memelihara Cinta gua terhadap rizky adalah salah satu komitmen gua untuk mendapatkan Cinta itu sendiri. Atau hanya sikap egois gua yang terlalu berlebihan? Cinta dan keegoisan memang tidak dapat menyatu dengan baik, tetapi Cinta butuh sikap egois untuk mendapatkannya.

Gua ingin rizky menjadi milik gua selamanya, menjadikan gua permaisurinya dan bersanding dalam sebuah kerajaan Cinta yang diliputi bunga-bunga Asmara yang selalu bemekaran ditaman hati. Harapan yang tidak bisa gua wujudkan sekarang ini, harapan yang mungkin akan mati selamanya sebab rizky kini sudah tidak sendiri lagi

Air mata ini terus mengalir, membasahi pipi gua, sepeti hujan malam ini, membasahi muka bumi dengan gemericiknha. Gua tidak mampu jika harus jauh dari rizky, setiap detik melihat dirinya adalah semangat hidup gua, semangat hari-hari gua.

Tiba-tiba handpone berdering, suara nada sambung yang membuat hati gua hancur jika mendengarnya, namun gua menyukai. Ironis.

Belahlah dadaku, lihatlah dirimu!

Berada disitu di dalam hatiku.

Dekalah padaku, dengar detak jantungku!

Mendendangkan lagu, tentang dirimu.¹

Gua menghapus air mata. Melangkah mendekati handphone  yang tergeletak di atas kasur, sementara hujan di luar semakin deras. Mata sembab gua menatap layar ponsel, sebuah nama yang mengejutkan. Andri? Untuk apa dia telpon? Ah, gua sedang tidak ingin di ganggu, lalu gua reject.

Tinggalkan vote!