part 3

1.6K 91 2
                                    

Lelah, bosan dan jengah. Itulah yang di rasakan keenam murid SMA kencana. Kini mereka semua berada di ruang bk gara gara kejadian di belakang sekolah.

"Kamu juga varo. Kamu kan anak teladan kok bisa bisanya di belakang sekolah sama perempuan pula. Kamu bolos di ajarin gino sama axel yakan?!?" tanya bu wina dengan garang. Guru itu dari tadi memberi ceramah pada anak didiknya. Sedangkan yang di ceramahi masa bodo.

"Lho bu, saya kan juga manusia biasa. Jadi saya juga bisa ngelakuin kesalahan dong" bela varo polos. Membuat bu wina gregetan sendiri. Gino dan dan axel yang mendengar kepolosan temannya pun menahan tawa.

"Kamu gino sama axel ngapain cekikikan sendiri ha?!? Di nasehatin malah ketawa ketawa."

"Ok. Kali ini kalian berenam ibu maafkan, tapi lain kali jangan harap. Sudah kembali sana ke kelas mu masing masing" suruh guru bk itu. Semua pun beranjak keluar dari ruang bk.

Vale, resya dan sani pun beranjak menuju kantin. Baginya masalah barusan hanya angin lalu.

"Yok kantin aja. Males bat gue" ajak sani memelas.

"Gue juga laper. Kuy kantin" seru resya sambil menggandeng tangan vale dan sani layaknya anak kecil.

Sedangkan tiga cowok itu masih berdiri mengamati ketiga cewek itu.

"Mereka bertiga gak ada kapok kapok nya" ujar axel.

"He'em..oiya ro, lo harus jelasin ke kita tentang tadi di di belakang sekolah" ucap gino.

Varo mengernyit "kok kalian kaya cewek si, kepo banget" cibir varo.

"Yah, lo kok gitu sih. Mih anak kita udah berubah nih" mulai axel mengadu pada gino. Sedangkan gino bergidik jijik, begitupun varo.

"Lo berdua jahat emang. Ok , lo-lo gue and" kesal axel pergi meninggalkan varo dan gino yang mengendikan bahu tanda bodo amat. Mereka memutuskan kembali ke kelas.

Lain di kantin~

"Cie cie yang tadi di tembak varo" ejek sani menyruput es teh nya.

Sedangkan vale yang sedang makan chiki nya pun menoleh tajam sani yang di balas cengiran.

"Ooiya, lupa gue. Temen kita kan habis jadian. Asique, pjpjpj nya dong mbak" tambah resya membuat sani ikut tertawa.

"Pjpj ndasmu"  umpat vale kesal karena di ejek kedua temannya.

"Ehh ini tu langka tau gak. Varo yang notabene nya anak baek baek, pinter, kadang sopan kok bisa gitu ya?" heran resya.

"Mungkin kecantol ama vale" jawab asal sani lalu mendapat jitakan panas dari vale.

"Males gilak"

"Ehh sapa tau bener"

"Iya, selama di sekolah ini varo gak pernah namanya pacaran. Padahal banyak yang ngefans. Sampe sampe ada juga kakak kelas nembak varo. Tapi lo tau gak yang lebih menakjubkan?" tanya resya heboh.

"Apaan?" sahut sani semangat. Vale hanya mendengarkan cerita resya sambil makan chiki nya.

"Dia nolak kakel itu. Yang dia bilang saat nolak yang bikin gue ngakak tau gak. Dia bilang gini 'maaf ya kak, aku di sini gak mau pacaran sama cabe. Kata temenku kakak itu cabe yang suka boceng tiga di jalan' gitu tuh katanya hahaha.." heboh resya membuat vale dan sani ikut ngakak.

"Emang siapa si yang nembak?" tanya sani di sela sela ketawanya.

"Sinta kelas 12 ipa" jawab resya.

"Wakakak.. Kok tu anak polos banget yh. Tapi kalo ama vale beda. Dia lebih gimana gitu"

"Yee.. Sok lu" ucap vale melempari chiki nya ke muka sani yang tertawa terbahak bahak.

Mereka bertiga pun di kantin sambil menunggu istirahat. Mereka bertiga menghebohkan kantin yang diisi petugas kantin yang geleng geleng kepala.

Kringg...
Bel tanda istirahat. Tapi saat istirahat mereka malah pergi.

"Eh cabut aja yok. Kita ke basecamp gue" ajak vale.

"Emang lu punya basecamp?" tanya resya.

"Udah deh, mending lu berdua ikut aja. Res ambil tas lo sekalian tas gue sama sani. Terus gue sama sani tunggu di parkiran. Nanti gue yang omong tu satpam depan. Eh san lo bawa mobil gak?"

"Bawa. Yaudah yok. Dadah resya, selamat jumpa lagi" ejek sani berlalu dengan vale.

"Yee lo mah enak. Lah gue kaya babu" dumel resya sambil melangkah.

Sani dan vale pun menunggu di dalam mobil sani. Mereka menunggu dengan gerutuan yang tiada henti.

"Anjir, tu anak ngambil tas di negara mana sih lama amat" keluh vale.

"Iya nih. Gak tau apa keburu masuk nih"

Lalu tiba tiba ada yang membuka pintu penumpang dengan cengiran. Siapa lagi kalai bukan resya.

"Sori broh tadi gue kebelet banget, jadi ya gitulah heheh" ucap resya sambil mengangkat dua jari nya dan di balas dengusan oleh kedua temannya.

Saat mereka sampai di gerbang vale menyembulkan kepalanya di kaca.

"Pak temen saya sakit nih. Tadi udah minta izin. Tolong bukain gerbangnya dong pak" kata vale mencari alasan.

Satpam yang berjaga pun menoleh curiga namun berubah menjadi ramah.

"Baiklah. Tapi kalau kalian bohong saya aduin bu wina." kata satpam sambil membuka gerbang. Sedangkan yang di mobil pun menahan tawa.

"O-oke dah pakk. Dadah pak" kata vale menahan tawa. Saat mereka keluar dari gerbang barulah mereka tertawa kencang apalagi sani yang menyetir mobil.

"Hahaha.. Sepanjang gue sekolah di sini ye gue gak pernah lihat tu satpam dengan mudahnya percaya sama murid murid." kata sani.

"Iyalah kan muka muka gue gak kaya lo yang tampang meragukan" ucap vale kepedean.

"Iyain dah" ucap sani dan resya bebarengan.

Mereka bertiga pun segera menuju basecamp yang vale ceritakan.

"Stop di situ tuh basecamp nya" ucap vale pada sani yang menyetir mobil nya. Sedangkan sani dan resya melongo karena terkejut.

"SUMPAH DEMI APAA?!?" seru sani dan resya bebarengan karena menyadari tempat yang sudah banyak di kenal orang. Vale pun mengernyit malas.

"Apaan sih, b aja keless" seru vale.

"Buset lo gak bilang bilang kalau lo masuk geng nya nathan yhaa?" tanya sani penuh selidik.

"Emang, nathan kan sepupu gue" jawab vale tenang.

Sani dan resya pun kembali ke keterkejutan nya. Siapa yang gak kenal dengan nathan? Hampir seluruh SMA kenal nathan. Nathan Wira Samudra yang notabene nya sepupu vale. Nathan seorang badboy, raja jalanan, playboy namun tampan. Tapi beda jika bersama vale, sikapnya akan berubah. Namun sayang nathan bersekolah di SMA lama vale, maka dari itu dia berpisah dengan sepupu gila nya.

"Yha udah sihh.. Mau masuk nggak, didalem kayak nya rame" kata vale menyadarkan sani dan resya yang bengong.

Bersambung..
.
.
.
.
.




Badgirl X GoodboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang