7

1.4K 61 1
                                    

Dengan muka di tekuk vale duduk dalam diam di samping varo. Mereka saat ini sedang di mobil varo dan menuju rumah vale.

"Udah ihh gausah cemberut gitu mukanya kan jadi tambah.." Ucap varo ambigu. Vale mengernyitkan dahinya.

"Tambah apaan?" Tanya nya memicing sinis.

"Tambah gemess" Kata varo tersenyum manis.

Bukannya blushing atau baper, vale hanya memandang datar lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

Varo hanya garuk garuk kepala sambil menyetir setelah mendapat respon acuh vale.

5 menit berlalu dan sampai lah mereka di rumah megah vale.

"Udah sampai sini aja, lo langsung berangkat sana" Katanya seolah olah mengusir.

Vale pun keluar tanpa menunggu tanggapan varo. Namun varo juga ikut keluar membuat vale menghela nafas.

"Ngapain lo ikut keluar?! Sono lo pergi, gw mau berangkat sendiri" Kesal vale.

Varo geleng geleng kepala sambil menyandar di samping mobil."gak mau, aku mau nemenin kamu sampai berangkat sekolah TITIK!" Katanya dengan penegasan.

Vale pun berbalik berniat meninggalkan.
"Serah lo" Ketus vale.

Vale berjalan duluan sedangkan varo di belakang vale sesekali memutar mutar kunci mobil yang di bawanya.
Saat mereka masuk, mereka di sambut suara tegas yang berasal dari ruang tamu.

"Dari mana aja kamu?!?" Seru daddy.
Vale berhenti begitu juga varo yang tiba tiba sudah di sampingnya. Suasana yang semula tegang tiba tiba..

"Lohh kamu varo anaknya erik kan?" Tanya daddy vale menghampiri mereka berdua.

Varo mengernyit dan mencoba mengingat sesuatu.

"OM VITO!! Oh jadi vale ini anaknnya om vito?" Tanya varo penuh keterkejutan.
Vale memutar mata malas dan berlalu meninggalkan acara meet&great'an daddy nya dan varo.

"Gila aja, niatnya mau bolos eh si kadal malah ngikutin. Anjing emang" Gerutu vale sambil menyiapkan seperangkat alat sekolah dengan ogah ogahan.

"Yaelah, gini amat nasib gw" Lanjutnya lalu keluar membawa tasnya dan pasti dengan seragam yang lengkap?

"Lu berangkat aja dulu gw masih ada urusan" Ucapnya ketika melihat varo masih berbicara dengan daddy nya.

"Hush gaboleh gitu, daddy malah setuju kalau kamu ikut sama varo. Varo mau kan jagain vale?" Tanya om vito  pada varo.

Dengan semangat 45 varo menangguk bersamaan dengan vale yang langsung lesu. Vale sedang malas berdebat jadi dia hanya menurut pada daddy nya.

"Yaudah ayo" Ajak vale kemudian menyalimi vito daddy nya begitupun varo.

Di mobil..

"Kalau kamu mau nginep ke rumah aku lagi daddy ngijinin kok" Kata varo tiba tiba.

Vale tak menanggapi karena mood nya sedang buruk. Dia hanya melihat ke samping tanpa menoleh ataupun menjawab pernyataan varo.

Varo tak patah semangat, dia terus mencoba membuat vale berbicara padanya.

"Nanti pulang bareng aku, ak-"

"Gak!" Sela vale dengan ketus tanpa mengalihkan pandangannya.

Varo menghembuskan nafas lelah namun  dia masih nekat.

"Gak boleh, pokoknya nanti pulang bareng aku. Kamu tadi gak denger daddy kamu bilang apa? Aku di suruh jagain kamu vale.." Ucapnya dengan senyum kecil ketika dia melirik vale yang tambah cemberut.

Badgirl X GoodboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang