4

1.5K 85 0
                                    

Brukk..

Suara bantingan pintu membuat orang  yang berada di dalam basecamp terkejut. Terutama orang yang berada duduk di sofa paling tengah, baru saja orang itu ingin mengumpati orang yang berani mengejutkan nya  tapi tidak jadi kala melihat wajah orang itu.

"Aaa..vale ku sayang datang, sini sini abang ganteng peluk" seru nathan berdiri dari duduknya dengan heboh ketika sepupu nya datang. Semua yang berada di dalam basecamp tampak biasa dengan tingkah nathan dan vale kecuali resya dan sani yang terbengong di belakang vale.

"Ganteng ndasmu" seru vale sambil berjalan ke sofa yang kosong di samping tempat nathan duduk, nathan yang mendengar itu pun cemberut  dan berpura pura marah. Di ikuti sani dan resya yang duduk di samping sofa vale  pongah. Mereka berdua menjadi perhatian teman teman nathan yang berada di dalam basecamp. Mereka bingung pasalnya vale tak pernah sekalipun mengajak seseorang ke basecamp nya.

"Wih sapa tuh val, bening bener" tanya radit melihat kedua teman vale. Radit adalah teman nathan, teman vale juga saat di sekolah lama nya

"Ooiya, tu orang temen gue, jangan lo- lo pada ganggu mereka" peringat vale, pasalnya vale tahu tentang orang orang di basecamp ini.

"Yahh gak asik lu val, bagi bagi kek" seru ryan dengan nada memelas pada vale.

"Bodo amat yan. Ehh lo berdua ngapa diem diem bae si? Sariawan dadakan kah?" tanya vale pada kedua temanya. Vale bingung kenapa temanya diam sejak masuk basecamp. Resya dan sani pun menatap vale nyengir.

"Elo sih gak bilang bilang kalau lo kenal nathan" bisik resya pada vale.

"Yha terus ngapa" tanya vale malas.

"Yha gakpapa hehehe" cengir resya.

"Ohh yha, kenalin nih nathan sepupu gue" ucap vale memperkenalkan nathan yang merajuk pada vale lewat ekor matanya.
Nathan pun melihat sahabat vale dan menjulurkan tangan nya.

"Hai gue nathan" katanya di sertai senyum manis. Membuat resya dan sani yang melihat seketika panas dingin. Resya pun dengan semangat menjulurkan tangan nya dan menyalami tangan nathan.

"Haii kak aku resya anindita, panggil resya aja. Kalo boleh panggil sayang juga gakpapa hehehe..." kata resya dengan genit membuat vale memicingkan matanya begitupun sani. Ia tak kalah semangat dengan resya. Dengan cepat ia melepas tangan resya dan menyalami tangan nathan.

"Hai kakak nathan, aku arsani aurelin panggil sani aja. Btw kakak ganteng deh" ucap sani. Membuat nathan terkekeh melihat tingkah teman sepupunya. Vale yang melihat tingkah ketiganya pun jengah begitupun radit dan ryan yang yang dari tadi menyimak ketiganya.

"Ehh kenalan sama abang mau gak?" tanya radit menjulurkan tanganya pada resya. Resya yang tak tahan dengan cogan cogan di depan nya pun segera tersenyum manis dan membalas jabatan tangan nya.

"Resya kak" katanya di manis maniskan.

"Radit jonathan, panggil radit aja. Btw kamu manis deh. Jadi pacar abang mau?" rayu radit di tambahi kedipan mata membuat resya tersenyum malu. Kemudian mereka berkenalan secara bergantian di sertai godaan para cowok cowok yang berada di basecamp. Vale pun memilih duduk di sofa depan televisi yang besar meninggalkan temannya di belakang yang asik dengan cogan cogan.

"Minggir lo" Kata vale membuat nathan yang di depan nya mendengus.

"Apasih beb, kamu kangen ama abang mu ini yhaa kok dari tadi sensi amat sama abang" kata nathan kemudian duduk di samping vale sambil merangkul pinggang vale dari samping. Vale pun membiarkan tangan nathan yang merangkulnya. Hal seperti ini sudah biasa bagi vale maupun nathan.

"Gue? Kangen lo? Mimpi kale" kata vale. Tangan nya pun mengusap rambut nathan yng kepalanya di bahu vale.

"Masa si gak kangen gue?" ucap nathan di leher vale membuat vale merinding.

" ihh sana gausah deket deket" katanya sambil menjauhkan tubuh nathan yang semakin menempel padanya.

"Gak mau, lo sih pake acara pindah sekolah segala kan gue jadi kesepian" kata nathan setelah menjauhkan kepalanya dari vale.tapi tanganya tetap bertengger pada pinggang vale.

"Yha jangan salahin gue dong, daddy tuh yang mindahin gue. Kalau gue gak mau gue bakal di kirim ke rumah grandpa tau gak" kata vale dengan berapi api.

"Hahahahahah...kasian banget si idup lo haha.." ejek nathan dengan tawanya. Vale yang ditertawakan pun cemberut.

"Tau ah. Sebel gue sama lu" kesal vale melipat kedua tangannya di dada dan memilih menonton tv di depannya mengabaikan sepupu bangsatnya yang menertawakan nya.

cup

"Iya deh maafin gue, gue sayang lo kok muaach.." kata nathan dengan mengecup pipi vale dari samping berkali kali. Seolah tak dapat respon dari manusia di samping nya nathan pun kembali mendekat pada vale. Memeluk vale dari samping dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher vale lalu berbisik..

"Athan cayang ale deh" lirih nathan di ceruk leher vale. Vale pun tersenyum dan membalas pelukan sepupunya itu. Baginya nathan adalah kakak kandungnya, dia yang selalu menemani vale setiap saat, menghibur, menjadi temannya, tempat nya bercurhat tentang hidupnya. Nathan adalah pelindung vale. Begitupun nathan menganggap vale sudah seperti adik kandungnya. Lagi pula mereka berdua sama sama anak tunggal. Nathan tahu vale luar dalam begitupun sebaliknya.

•••••

Vale memasuki mansion nya dengan tenang sembari melempar senyum kecil untuk bodyguard atau pembantu yang menyapa nya. Saat melewati ruang tamu dia melihat daddy nya yang berbincang bincang dengan rekan bisnisnya. Tanpa mau tau vale melengos tanpa peduli tatapan daddy nya. Baru menapaki tangga pertama suara daddy terdengar hingga membuatnya berhenti dan berbalik.

"Vale" panggil daddy

"Kenapa dad?" tanya vale kalem.

"Kemarilah nak, daddy mau bicara padamu" suruh daddy. Vale pun menurut dan duduk di samping daddy nya.

"Kenalkan ini om erik, beliau adalah rekan bisnis daddy dan sekaligus sahabat daddy" ucap daddy memperkenalkan pria berusia sekitaran daddy namun yang membuatnya terpesona karena wajahnya yang tampan meski usianya tak lagi muda.

Vale pun segera menyalimi dan di balas dengan senyuman.

"Vale om" ucapnya memperkenalkan diri.

"Kamu mirip mommy mu, sangat cantik. Oiya jangan panggil om. Tapi panggil papi saja. Aku adalah sahabat daddymu dan mommy mu. Apa kau tak ingat aku?" tanya erik membuat vale mengernyit bingung. Hal itu membuat daddy nya mendengus kesal.

"Enak saja kau menyuruh anakku memanggil mu papi. Disini aku daddy nya, bukan kau" sinis daddy. Erik yang mendengar mantan musuhnya terkekeh.

"Hahaha .. Tenang saja aku tak akan merebut putrimu, lagi pula aku ingin menjadikan mantuku. Kau mau berbesan denganku?" tanya erik konyol.

"Betul juga tu" seru daddy heboh. Vale yang menyaksikan aksi konyol daddy nya dan papi erik pun  melongo.

"Dad aku mau ke kamar" pamit vale sambil beranjak.

"Baiklah, sebentar lagi daddy juga mau ke kantor. Maaf juga daddy tak bisa menemani mu makan malam" ucap daddy sendu. Ia sedih karena tak bisa makan mkam bersama putrinya.

"Tak apa sudah biasa juga" balas vale dingin. Kemudian ia pun menuju kamar nya. Sesampainya di kamar tanpa melepas seragam nya yang masih menepel beserta sepatunya langsung menjatuhkan tubuh nya ke kasur nya. Tas yang di bawanya di lempar ke sembarang arah saat ia masuk.
Vale pulang dari basecamp di antar sepupunya nathan. Sedangkan resya dan sani pulang berdua.

Vale yang kelelahan pun terlelap. Ia mempersiapkan dirinya untuk nanti malam. Karena malam ini akan ada acara besar.

Bersambung..
.
.
.
.
.

Badgirl X GoodboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang