Chapter 8

834 188 325
                                    

"Aku mah apa atuh,di ibarat
iklan di youtube. Ada tapi
cuma di skip."
-R

"Secuek apapun gue, dalam
hati kecil gue, gue takut
kehilangan lo."
-A

"Yang ku benci adalah
penggantiku yang saat ini
bersamamu"
-F

****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lantang. Para murid berhamburan untuk meninggalkan sekolah.

Naya dan Teri langsung bergegas ke ruang UKS untuk menjemput Rara.

"Heh, ikan Teri! Cepetan elah, kasihan si Rara kalo nungguinnya kelamaan," ucap Naya sambil berjalan ke arah pintu.

"Iya, iya sabar buk!" kata Teri sambil memasukan barang barangnya ke dalam tas.

"Ayo!"

Naya dan Teri pun berlarian menuju UKS.

Sesampainya mereka di sana, Naya langsung membukakan pintu UKS, dan mendapati Rara yang tengah tertidur.

Naya dan Teri berjalan mendekati Rara dengan hati-hati.

"Ra?" panggil Teri sambil menepuk-nepuk pipi Rara pelan.

"Raa, bangun."

Rara pun membukakan matanya perlahan.

"Eh lo berdua, kirain gue siapa." Rara pun langsung terbangun dan duduk di atas brangkar.

"Nih tas lo," ucap Naya sambil menyodorkan tas Rara kepada pemiliknya.

"Makasih ya." Rara pun mengambil tas yang berada di tangan Naya.

"Santai aja kali."

"Oh iya, lo pulang sama siapa?" tanya Teri pada Rara.

"Kalo ga ada yang nganter lo balik, sama kita berdua aja," tawar Naya.

"Gue di jemput sama Agi," bohong Rara.

"Bener?" selidik Teri.

"Iya bener, tadi gue udah ngechat ke dia, katanya iya," elak Rara.

"Ya udah kalo gitu, syukur deh kalo tuh bocah nganterin lo pulang," ucap Naya melega.

"Lo kayanya benci banget ya sama Agi," ucap Rara sambil terkekeh pelan.

"Bukan benci lagi, gue gedek banget sama dia!"

"Ya udah deh, kita pulang duluan ya. Lo hati-hati pulangnya," pamit Teri dan Naya

"Iyaa, siap komandan!"

Naya dan Teri pun berjalan keluar UKS, meninggalkan Rara.

Ketika Naya dan Teri sudah berjalan keluar UKS. Rara pun menghembuskan nafasnya jengah.

"Lagi-lagi gue harus bohong sama kalian," ucapnya sambil tersenyum miris.

Rara berjalan keluar sekolah, dan menuju ke arah halte dan duduk di sana.

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa Rara ngga pulang sama Agi? Ya itu karna Rara telah berbohong ke pada temannya bahwa ia akan di jemput Agi itu sebenarnya cuma alibi Rara, agar Naya dan Teri tidak khawatir padanya lagi. Sudah cukup Rara merepotkan mereka, Rara tak ingin menyusahkan mereka lagi.

Ketika Rara sedang celangak- celingkuk kesana kemari. Tiba-tiba ia melihat Agi yang tengah memboceng seorang gadis dan melewatinya begitu saja.

Terasa sesak di dadanya kini mulai terasa kembali. Air matanya lolos begitu saja melewati pipi chabi Rara.

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang