Chapter 26

665 93 625
                                    

>>Selamat membaca<<

**

"RARA!!!" teriak Naya dan Teri bersamaan.

Mendengar nama Rara, mereka berdua pun menghentikan aksi mereka, dan menoleh ke arah gadis yang kini terduduk lemas.

Seorang guru pun datang dan menerobos para murid yang tengah menonton aksi perkelahian antara Vino dan Agi. Guru itu adalah pak Bambang, guru yang selalu memberi hukuman sadis kepada murid-murid yang melanggar peraturan sekolah dan lainnya.

Melihat suasana yang ricuh, pak Bambang mulai meniupkan peluit yang selalu di bawanya. Ia tengah mengambil napas dan segera meniupnya.

PRITTTTT!!! PRITTTT!!! PRITTT!!!

Para murid sontak menutup telinganya dengan amat sangat kuat, karna suara peluit itu membuat telinga mereka hampir saja pecah.

"SEMUANYA BUBAR!!!" perintah pak Bambang tegas.

"CEPET BUBAR!!! APA MAU KALIAN SEMUA BAPAK HUKUM?" ancam pak Bambang dengan wajah garangnya, membuat semua murid pun berlarian ke kelasnya masing-masing, karna takut terkena hukuman yang amat sangat sadis.

Agi dan Vino pun segera bangkit.

"Ra? Lo ngga papa?" Teri dan Naya mendekati Rara dan segera membantu Rara berdiri.

Rara menggeleng.

"Gue ga papa. Gue mohon kali ini kalian berdua jangan dulu ikut-ikutan ya, gue ga mau ngerepotin kalian terus, biar gue yang selesain masalah ini." Rara pun melepaskan tangan Naya dan Teri dengan perlahan.

Teri pun menoleh ke arah Naya, dan memberikan kode agar kali ini tidak ikut campur masalah Rara. Naya pun menganggukkan kepalanya pelan, dan segera menjauh dan kembali ke tempat mereka semula.

Vino yang meilihat Rara tengah terduduk lemas, serta wajah yang pucat pun ia segera berjalan menghampiri Rara dengan wajah kekhawatirannya.

Vino mendekat ke arah Rara, dan langsung berjongkok di hadapan Rara, "Ra? Lo ngga papa, kan?"

Rara hanya diam, mengabaikan pertanyaan Vino, tanpa berniat untuk menjawabnya, Rara masih fokus melihat Agi yang terluka.

Akhirnya, Rara berani menguatkan diri untuk bangkit, dan melawan pusing yang sedang menyerangnya sekarang ini.

Vino pun ikut berdiri, ia tersenyum kecut pada Rara yang sendari tadi hanya menatap Agi, sedangkan pertanyaan dirinya hanya di anggap seperti angin lalu.

Sakit, hati Vino terasa sakit melihat Rara yang selalu mengabaikan perhatiannya.

Agi pun akhirnya memberanikan diri membalas tatapan Rara, ketika mata mereka saling bertemu, lelaki itu langsung membuang mukanya.

Vino yang melihat Agi membuang mukanya pun emosinya kini mulai bangkit kembali. Dan segera mendekat ke arah Agi.

"Munafik!"

BUGH!!!

Vino meninju wajah Agi, sehingga membuat Agi terjatuh.

"AGI!!!" pekik Rara.

"BERHENTI! KALIAN BERTIGA IKUT KE RUANGAN SAYA!" perintah pak Bambang tegas.

"Sebelum ke ruangan saya, terutama kalian berdua bersihkan luka kalian terlebih dahulu." Pak Bambang menunjuk ke arah Vino dan Agi.

Melihat Agi kembali terluka, Rara segera berjalan menuju ke arah Agi. Ketika Rara hendak menolong Agi, tetapi tangan Rara di tepis oleh lelaki itu dengan kasarnya.

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang