Happy reading readers.
Hai gannnn author balik lagi setelah sekian lama gak up....mian y soalnya author lagi gaada kuota/author ngakak"nguehehehe"./langsung di tampol readers...
Gak lah cman canda.
dah ya sekian semoga gak gaje cerita agu...____________________________
Budayakan memberi vote, komen jg boleh. Jangan cuman jadi ghost readers, hargai dikit lah tulisan aku yg kalian baca.
.
.
.Di sebuah ruangan dengan sayup-sayup setengah sadar seorang gadis berusaha membuka matanya dan juga kepala pening.
Setelah sepenuhnya sadar, ia mengedarkan pandangannya keruangan tersebut dengan heran.
Pasalnya sekarang ia tengah berada di kamar yang dia yakini bukan kamarnya.
Kamar dengan nuansa gelap cat yang berpaduan antara warna maroon, abu gelap dan putih. Membuat gadis itu merasa sedikit nyaman dengan kondisi kamar yang menenangkan walau terkesan gelap.
Baru saja ia ingin beranjak dari kasur ukuran king size dengan cover bad berwarna putih bersih yang membuat siapa saja yg menempatinya merasa nyaman, terdengar deritan pintu terbuka dan menampakkan sosok pria berkulit putih pucat, rambutnya yang berwarna hitam kecoklatan, tubuh tinggi dan postur tubuh yang tegap.
'PERFECT'
satu kata yang dibatin oleh sang gadis.
♡♡♡♡
Someone POV
Aku membawa wanita ku pulang karena aku tidak tau dimana rumahnya, yah...walau aku sebenarnya bisa melacaknya dengan kemampuan indra penciumanku.
Aku hanya ingin bersamanya, ingin melihatnya lebih detail, karena bagaimanapun juga dia adalah takdirku.
Aku menidurkannya yang masih setia dengan mata terpejam karena pingsan di dalam kamarku dan aku hanya duduk diruang tengah sampai pagi karena tidak tidur bukanlah masalah besar untukku sambil menggali informasi tentang gadis itu juga keluargannya.
Someone POV And
♡♡♡♡
Author POV
"Kau sudah sadar?" -tanya pria itu kepada gadis itu
"hmm" -jawabnya disertai anggukan
"Siapa namamu?"
"Siapa kau?,kenapa aku bisa disini?" -tanya nya tanpa mengindahkan pertanyaan pria tersebut.
"Aku bertanya siapa namamu?!" -tanya nya juga sebagai perintah
"Jisoo.....Kim Jisoo" -jawab jisoo dengan takut.
"ahhh....ayo turun, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" -perintahnya.
Seolah terintimidasi Jisoo melangkah mengikuti langkah pria itu dengan pikiran yang masih bekerja extra mencerna keadaan ini.
Sampai di lantai bawah di meja makan, ia melihat berbagai macam sayuran, ikan, dan buah. Ohhh...taklupa juga susu putih hangat mendampingi.
Jisoo duduk berhadapan dengan pria tersebut.
"Siapa kau sebenarnya?" -tanyanya lagi, karena tak kunjung di jawab dan diindahkan Jisoo berdiri dan menatap takut untuk meminta izin pulang.
Karena sekarang juga sudah pagi dan ini adalah hari jum'at, sekolah terakhir diakhir pekan. Dan kemungkinan besar pamannya akan mencarinya sedangkan bibi dan sepupunya mungkin akan marah marah.
"Tidak, kau adalah mate ku, kau tidak boleh pergi" -jawab pria misterius itu
Jisoo semakin takut setelah mendengar ucpannya.Tak lama ia langsung lari mencari pintu luar yang untungnya dekat dengan ruang makan.
Jisoo sedang berlari di halaman rumah itu yang terbilang cukup luas saat tiba tiba ponselnya berdering. Segera ia angkat ponselnya.
"Yeobbeos-"
"Kau dimana ha..?! karena kau tidak pulang ayah mencarimu dan nengalami kecelakaan, dasar wanita pembawa sial. Cepat kemari kau harus bertanggung jawab." -Rentetan kata kata yang dikatakan bibinya ditelfon saat memotong sapaan Jisoo.
Mendengar itu seketika tubuh Jisoo melorot dan matanya menatap kedepan, kearah pria misterius itu yang entah sejak kapan sudah berada didepannya. Jisoo mulai terisak dan meminta tolong untuk mengantarkannya ke Rumah sakit kepada pria itu yang sedang mendekatinya.
Tanpa pikir panjang ia mengulurkan tangannya kepada Jisoo, dan Jisoo menerimanya.
♡♡♡♡
Rumah Sakit.
Jisoo berlari mencari ruangan pamannya yang ia ketahui dari seorang resepsionis tadi. Dengan langkah tergesa karena khawatir dengan keadaan pamannya.
Berbeda dengan pria yang berada di belakangnya yg sedari tadi hanya menutup hidung karena mencium bau darah.
Setelah menemukan ruangan yang ditempati sang paman, jisoo langsung masuk tapi ia malah langsung mendapati tamparan keras di pipi kirinya.
"Apa kau puas? setelah apa yg dilakukan suamiku kepadamu apakah ini balasanmu?" -ucap bibi.
Pria tadi yg awalnya berada di luar langsung masuk dan beradi di depan Jisoo seolah melindungi.
"Apa yang kau lakukan kepada keponakanmu sendiri" -tanyanya ketus.
"yak...Siapa kau? ahh apakah sekarang kau menjadi pelacur jisoo-ya? Semalam kau tidak pulang dan sekarang kau melihat pamanmu bersama laki laki yg menyewamu?" -ucap sera menyindir
"Yak...Apa yang kau katakan? Aku bersama Jisoo sekarang karena aku menolongnya semalam saat ia hampir ditabrak oleh mobil. Dan kau bertanya siapa aku?
Aku Oh Sehun." -ucap pria tadi yang bernama sehun.Entah apa yang berada di pikiran mereka, sekarang Jisoo hanya bisa terisak saat mendapati sang paman kecelakaan karena sedang mencarinya. Dan ia baru sadar ia memasuki ruangan ini tapi tidak melihat sang paman.
"Dimana paman?" -tanya jisoo serak
"Di ruang jenazah" -jawab bibi tegasseketika tubuh jisoo melorot ke bawah dan menangis sejadi jadinya. Berbeda dengan bibi dan sepupunya yang hanya menampakkan ekspresi sedih tapi tidak benar benar sedih.
Tanpa berpikir panjang sehun segera merengkuh tubuh jisoo yang bergetar karena menangis.
♡♡♡♡