Budayakan memberi vote, komen jg boleh. Jangan cuman jadi ghost readers, hargai dikit lah tulisan aku yg kalian baca.
.
.
.Tanpa berpikir panjang sehun segera merengkuh tubuh jisoo yang bergetar karena menangis.
♡♡♡♡
Jisoo berdiri didepan guci abu sang paman yang berada diatas kotak kaca dan disampingnya terdapat satu buket bunga. Ia sudah tidak terisak lagi tapi sesekali masih mengalirkan air mata.
Bibi dan sepupunya sudah pulang dari tadi. Dan sekarang hanya ada Jisoo dan Sehun yg sedari tadi selalu menemani Jisoo, takut kalau terjadi sesuatu lagi padanya.
Sekarang Jisoo berada di jalan, menuju rumah pamannya denga berjalan kaki dan diikuti sehun dibelakangnya. Jisoo berjalan dengan gontai, tanpa semangat, dan memang sangat menyedihkan. Belum ada sebulan kedua orangtuanya meninggal sekarang Jisoo juga ditinggalkan sang paman.
♡♡♡♡
Saat sampai didepan rumah Jisoo terkejut karena melihat barang barangnya----kopernya dan tas sekolah yg berisi buku----berada diluar. Saat itu juga Bibi dan sepupunya keluar dengan tatapan dingin.
"kenapa kau kembali kesini? bukankah yg membawamu kesini adalah ayahku? Jadi kau seharunya juga pergi karena dia sudah meninggal" -Ucap Sera.
"Soo-ya kau seharusnya tau diri, sekarang pamanmu telah tiada karena mu. Jika saja kau berada di rumah malam itu dia tidak akan khawatir dan pergi malam malam mencarimu" -ucapa bibi mulai terisak. Segera Sera memeluk ibunya. Jisoo mendekat ingin meminta maaf tapi langkahnya dicegah oleh Sera.
"Jangan mendekat! Kau memang pembawa sial. Waktu itu paman dan bibi kecelakaan dan meninggal karena sedang mengangkat telfonmu, dan sekarang? Ayahku yg menjadi korban karena terlalu mengkhawatirkanmu" -ucap Sera dengan emosi yg meluap-luap.
"Sekarang pergilah jangan sampai kemabali kesini lagi!" -perintah Sera.
Jisoo hanya menggeleng keras dan mendekati bibinya dan meminta ampun, bibinya sudah tidak menangis dan sekrang sifatnya kembali seperti biasa, melihat jisoo dg tatapan tajam dan marah. Ia mendekati Jisoo dan menampar pipi kiri jisoo dengan sangat keras sampai jisoo jatuh berlutut.
"Pergi! Jangan harap kau bisa kembali lagi" -Ucap bibi yang sepontan langsung mebuat Jisoo menangis.
Setelah itu Bibi dan Sera masuk kerumah meninggalkan Jisoo yang menangis.
Tiba-tiba hujan turun dengan deras, Jisoo langsung berdiri mengambil koper dan tas sekolahnya. Setelah itu ia berjalan menyusuri jalan tanpa arah tujuan.
Sebenarnya Sehun mengikuti Jisoo sampai rumahnya dan menunggunya. Ia juga melihat kalau Jisoo ditampar oleh bibinya tapi ia hanya diam, tidak ikut campur.
Ia merasa iba kenapa mate nya mengalami hal yang sulit seperti ini.
Jisoo POV
'kenapa kepalaku rasanya pusing sekali?' -batinku dalam hati.
aku sudah tidak tahan dan tubuhku limbung.
Aku merasakan seseorang menahan tubuhku supaya tidak jatuh.
Sebelum benar-benar tak sadarkan aku melihat pria yang menahan tubuhku, yang tak lain adalah pria yamg menyelamatkanku dari maut.
'sebenarnya siapa dia?' -batinku sebelum benar-benar pingsan.Sehun POV
Saat sedang meperhatikannya dari belakang tiba-tiba aku melihat dia limbung kekanan, dengan segera aku berteleportasi ke sampingnya dan memeluk pinggang rampingnya supaya tidak jatuh.
Seketika mata kami bertemu tapi tidak lama sebelum ia benar-benar pingsan. Dan aku membaca pikirannya kalau ia sedang bertanya siapa aku sebenarnya.
Author POV
Sehun segera membawa Jisoo ke apartemennya. Entah dengan kekuatan apa koper dan tas sekolah jisoo sudah ada dikamarnya🤔.
Sehun membaringkannya di tempat tidur yang dulu ditempati Jisoo. Dan segera mengganti pakaian Jisoo dengan pakaian miliknya -karena memang di apartemennya tidak ada pakaian wanita- Pakaian itu kebesaran di tubuh jisoo dan celana pendek yang jika dipakai sehun hanya sampai di atas lulut, tapi saat ditubuh jisoo sampai bawah lutut.
Tak lama Jisoo sadar dan mecoba mengumpulkan kesadarannya. Saat ia sudah benar benar sadar dengan keadaan ia bertanya kepada Sehun yang memang berada di samping tempat tidur.
"Aku dimana?Kenapa rasanya aku pernah disini?"
"Kau sekarang ada di apartemenku lagi. Apakah nyaman?"
"Apa?bagaimana bisa?"
"pertama, kau pingsan. Kedua, kau tidak punya tujuan. Ketiga, kau adalah mate ku jadi tidak salah kan?"
Jisoo kaget mendengar perkataan pria yang sekarang ada didepannya. Dan pernyataan kedua tadi benar benar membuat hatinya terohok.
Tiba tiba jisoo menyadari sesuatu, ia memperhatikan pakaian yang ia kenakan. Rasanya hangat dan nyaman, tapi terlalu besar.
'sebentar,ini pakaian siapa? bukankah aku tadi masih menggunakan seragam sekolah?' -batin jisoo"Hei,Siapa yang mengganti pakaianku?"
Sehun hanya menggaruk kepala yg tak gatal. Dan Jisoo menyadri sesuatu telah terjadi.
"Apa kau yang menggantinya?" -tanya jisoo sedikit memekik.
Sehun hanya mengangguk.
Jisoo terlonjak kaget dan sepontan melempar bental ke arah sehun.
♡♡♡♡
_____○○○____●●●●________♧♤______
Hae gaes.......agu up lagi....
Semoga Ceritaya ga gaje....