MAH|12

11.8K 752 77
                                    

Happy reading😗

Saat ini ia sudah berada dikamar mandi, Kiara bergegas menyalakan shower dan mengambil shampo.

"Aku harus cepat, perutku lapar sekali"

Cup

"Yang benar kalau mandi sayang, sini biar aku saja yang memandikanmu"

Mata Kiara seketika melotot.

"Hahh.. jangannn, aku tidak mau.. kau pergi, kau pergii sana!" Teriak Kiara.

"Buat apa aku pergi, aku kan suami mu, dan aku sudah melihat seluruh tubuh mu"

Mata Kiara menajam.

"Aku mohon kau pergi.."

"Aaa.. perg--- mm..mmhhss" ketika Kiara ingin berteriak untuk menyuruh Arga pergi, seketika bibir nya tak bisa digerakan. Alhasil, ia tak bisa berteriak ataupun berbicara.

"Nahh diam itu lebih baik" Arga tersenyum miring, walaupun wajahnya tidak terlihat namun Kiara bisa merasakan itu. Kiara mengembungkan pipi nya kesal, kalau saja wajah hantu itu akan terlihat nanti, ia akan dengan segera mencakar-cakarnya.

"Mmhhss...mmhh..mmm" Kiara sedikit memberontak, bagaimana tidak? Arga dengan sengaja menggelitik pinggang nya. Alhasil, wajah Kiara memerah.

Arga sendiri hanya tersenyum, ia sangat menikmati momen ini. Setelah beberapa menit kemudian, Kiara sudah selesai. Arga mengambilkan pakaian yang ada dilemari Kiara, baju itu melayang seperti ditiup angin. Kiara tak merasakan takut, mungkin sudah terbiasa atau pun sudah lelah.

Dengan sekali kedipan, dress itu pun sudah dikenakan oleh Kiara. Kiara sedikit linglung, rambut yang tadinya masih basah sekarang sudah kering dan rapi, wajahnya juga sudah berhias namun menampilkan kesan natural.

Bibirnya masih tidak bisa digerakan, Kiara terus saja menggerutu sejak sedari tadi.

Kiara menepuk-nepuk perut ratanya dengan kesal. Arga tahu kalau istrinya itu sangat lapar, alhasil Arga mengangkat Kiara ala bridal style dan langsung menuju meja makan.

Mata Kiara melotot lagi.

Dimeja makan hanya ada mie instan rebus, tadi kan ada banyak sekali makanan. Kenapa hanya ada mie rebus? Pikir Kiara.

"Kamu makan ini saja sayang" bisik Arga dengan suara seraknya

"Heh heii.." Kiara langsung membalikkan badannya, ia sudah jengah dengan hantu yang bernama Arga itu.

"Isshh dasar hantu, aku tau kau masih ada disini! Keluarlah! Tunjukkan wajahmu! Tunjukkan sekarang! Heii---"

"Kiara ada apa?!" Teriak Lessia

Ketika Lessia ibunda dari Kiara membuka pintu, sungguh kagetnya ia ketika melihat anak nya berteriak histeris seperti orang gila. Alhasil Lessia berteriak memanggil Kiara. Lessia bingung dengan anak gadisnya ini, kenapa beberapa minggu ini Kiara menjadi lebih sensitif.

Kiara terdiam ketika Lessia memanggil nama nya. Napas nya kini sudah naik turun karena kesal.

"Mama.. Ak-ak-aku tadi sedang berakting jadi aku tadi--"

"Hemm Mama tau kalau kamu sedang ada masalah Ara"

Kiara menunduk.

"Bagaimana ini, aku tidak mau kalau Mama mengetahui masalahku yang selama ini menghantui ku" batin Kiara.

"Ti-tidak Ma, aku--"

"Yasudah Mama mengerti apa masalahmu, tugas kuliahmu sangat sulit kan?" Tebak Lessia.

Seketika Kiara menghembuskan napas lega nya, ternyata tebakan Mama nya salah.

Kiara langsung mengangguk mengiyakan.

"Iya Ma, tugas Kiara akhir-akhir ini sangat banyak"

Lessia tersenyum. "Yah.. sekarang kamu makan, Mama tau kau belum makan sejak semalaman. Ayo!"

Ketika Kiara melangkahkan kakinya ke meja makan, Kiara langsung membelakkan matanya lagi, dan lagi.

"Hah tad-tadikan hanya ada mie rebus dimeja"

Lessia seketika mengeryitkan alisnya.

"Hmm sedari tadi Mama hanya memesak makanan ini. Seingat Mama, Mama tidak menyiapakan mie rebus" bingung Lessia.

♣️♣️♣️

Kiara berjalan gontai menyusuri taman yang berada di kampusnya. Pandangannya tidak fokus, pikirannya teralihkan dengan Arga. Bukan karena merindukannya atau pun ingin bersama hantu itu, melainkan ia sudah lelah diganggu.

Kini ia sudah tidak perawan lagi, ia takut benih yang ditanam oleh Arga kedalam rahimnya ini tumbuh. Ia takut untuk hamil. Bukannya karena ia tidak ingin mengandung. Melainkan ia tidak ingin hamil sekarang, kalau Kiara hamil, semua orang akan berpikir anak yang dikandungnya adalah anak gaib, wew-_-.

"Kiara!"

Langkah kaki Kiara seketika terhenti, pandangannya teralihkan ketika seseorang memanggil namanya.

"Bryan"

"Hei"

"Ada apa?"

"Emm kau nanti sibuk apa tidak?"

Kiara memutar bola matanya dengan malas. Ohh kapan Bryan menjadi orang yang tidak banyak berbasa-basi seperti ini, sangat membosankan. Pikir Kiara.

"Ya aku sibuk nanti banyak tugas dan nanti aku akan bekerja"

"Oh ya sudah nanti aku akan ke tempat kerjamu" Bryan menyunggingkan senyuman terbaiknya.

"Emm oke, oh ya aku harus pergi. Ada kelas"

"Ohh oke"

Kiara mempercepat langkah kaki nya, dan pergi.

Sedari tadi, seseorang menatap tajam Kiara dan Bryan. Mata biru nya kini menatap marah kearah Bryan yang sedari tadi tersenyum bahagia.

"Tersenyumlah sepuas-puasnya" suara dingin nan serak seketika tergema digendang telinga Bryan.

Bryan yang tadi nya tersenyum, mengernyitkan alisnya dan memegang telinganya.

"Apa yang aku dengar tadi? Seperti ada yang membisiki ku" Bryan langsung menghendikkan bahu nya acuh dan tidak memperdulikannya.

Disisi lain mata tajam seperti elang itu terus saja menatap kepergian Bryan, kini rahangnya mengeras bak besi. Tangannya mengepal hebat, terlihat urat-uratnya yang kini sudah terlihat.

"Jangan lampiaskan amarahmu kepada istrimu Arga, jangan. Bunuh saja brengsek itu dan kau akan tenang"

To be continue

Huaaa... Maaf aku telat update😖
Kemarin aku pengen up, eh malah kouta abis. Biasalah masih suasana libur jadi uang gak kekumpul buat beli kouta wkwk

Syedihh banget yak🤣

Vote : 150
Comen : 30

Maaf cerita ini absurd bin abstrak
Bagi yang tidak suka harap menjauh⚠️

Note :
Beberapa part(18+) diprivat

My Apparition HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang