Ma'af

19 2 0
                                    

"Kapok deh gue berurusan dengan guru baru ntuh" terus terang Adel ke Cs nya.

"Ya lu sih kagak percayaan sama gue" kata Caca dengan songong.

"Gue percaya sama lu tuh musyrik, percaya itu sama Tuhan bukan sama lu" Adel yang baru ini ceramah ke Caca.

"Tumben lu bener Del" ejek Vanesa.

Guru yang di maksud oleh Adel Cs itu bernama Reza widyodiningrat yang biasa di panggil Pak Reza, lulusan dari salah satu universitas ternama di Indonesia mengambil fakultas kesenian.

Pak Reza memiliki wajah yang tampan didukung dengan kumis tipisnya, kulitnya yang putih, dan tubuh yang perfect. Cewek mana yang tidak terpesona dengan aura pak Reza, hanya wanita tidak normal yang mengabaikan ketampanannya.

"Mending kita minta ma'af aja ke pak Reza, ketimbang urusan kita tambah panjang ya gak" kata Vanesa yang terbilang benar.

"Gengsi ah minta ma'af" respon Adel yang bikin kedua Cs nya pada heran.

"Lu ya Del, udah ngerti kita nih udah kelas 3 mau lulus masih aja di gedein tuh gengsi" omel Caca yang agak pedes.

"Terus kita mesti gimana?" Akhirnya Adel sadar juga dengan sikapnya.

"Kita samperin tuh pak Reza pulang sekolah" ajak Vanesa.

Adel dan Caca hanya mengangguk setuju.

'Bel pulang sekolah'

Adel, Caca, dan Vanesa bergegas memasukan buku-bukunya ke dalam tas dan melesat keluar menuju ruangan guru untuk mencari pak Reza.

"Mana si pak Reza?" Adel yang celingak-celinguk ke ruangan guru mencari-cari sosok pak Reza tapi tidak ada hasilnya ternyata pak Reza udah pulang duluan.

"Mau ngapel palingan tuh pak Reza pulangnya cepet banget" omel Caca yang kesal dengan si pak Reza.

"Husst...Ca lu kalok ngomong suka bener haha" sanggah Vanesa yang ngelantur gak karuan.

"Apa-apaan sih lu pada, mikir dong gimana nih, apa kita samperin aja ya kerumahnya" ide Adel yang keliatan banget kalok lagi modus.

"Apa gak sekalian lewat WA, VC an deh tuh" sindir Caca yang kenak banget.

"Jadian deh lu terusan" Vanesa nambahin celetukan Caca.

"Mati deh terus gue" respon Adel yang gak nyambung.

Mereka bertiga pergi ke rumah pak Reza, yang alamatnya mereka ketahui dari buku daftar guru. Itung-itung mereka cari angin sama cari minuman gratis di rumah pak Reza.

'Ting tong'
'Krekkkk'

Muncul dari balik pintu sesosok pria yang menggunakan baju kaos santai putih dan celana pendek item selutut.

"Kalian..." kata pak Reza dengan sangat terkejut melihat mereka bertiga mengetahui rumahnya.

"Kami kemari ingin meminta ma'af kepada bapak Reza yang sangat kami hormati" permohonan ma'af dari Caca yang agak jijik ya kalok didengerin.

"Apa'an sih lu Ca alay banget" kata Adel.

"Bicaranya di dalem aja" ajak pak Reza.

Adel, Caca, dan Vanesa melongo melihat isi rumah pak Reza yang sangat rapi dipenuhi dengan hiasan-hiasan yang antik.

"Duduk! Anggap aja rumah sendiri" ramah pak Reza dengan senyumnya yang manis. Lalu pak Reza meninggalkan Adel cs di ruang tamu.

"Eh gue gak percaya sikap pak Reza 180° beda banget pas lagi ngajar sama pas lagi di rumahnya" bisik Adel ke Vanesa dan Caca.

"Husssttt... pokoknya niat kita ke sini bukan mau komentarin pak Reza" kata Caca.

Tiba-tiba pak Reza muncul dari dapur membawa 3 minuman rasa jeruk dan makanan ringan.

"Jadi, kalian ada perlu apa kemari" kata pak Reza sambil meletakkan minuman dan makanan ke atas meja.

"Jadi gini pak..." mereka bertiga mengatakannya dengan kompak.

"Jadi kita kesini mau minta ma'af pak" lanjut Adel dengan tegas mengatakannya ke pak Reza.

"Emm... atas dasar apa?" Pak Reza masih bingung dengan apa yang dikatakan Adel.

"Kita kan udah bersikap gak sopan ke bapak, ma'af ya pak kita memang salah, jangan ngadu ke BK ya pak please!" Vanesa dengan lebay memohon- mohon ke pak Reza.

"Ohh... jadi kalian kemari hanya ingin meminta ma'af? Minum dulu biar gak pada tegang mukanya" gak nyangka pak Reza bisa ngelucu juga, padahal kelihatannya galak banget.

"Jadi... bapak ma'afin kita bertiga?" Dengan rasa penasaran Adel menanyakannya ke pak Reza.

"Yah... itu bisa diatur" kata pak Reza dengan muka datar, dan tatapan yang mematikannya.

"Apa sih mau bapak, kita kan baik-baik kesini, eh bapak malah mainin kita kayak gini gak punya perasaan banget sih" omel Adel dengan emosi nya yang memuncak.

"Del... udah..udah" Caca dan Vanesa yang meredamkan amarah Adel.

"Kalok pak Reza mau ngadu ke BK silahkan! Kami gak takut" kata Adel yang tidak bisa di kendalikan lagi dan meninggalkan rumah pak Reza yang diikuti Caca dan Vanesa di belakangnya.

Pak Reza semakin penasaran dengan sikap Adel yang sangat susah di tebak itu, terkadang dia menjadi gadis manis disisi lain dia juga menjadi gadis yang sangat sadis, tapi itu yang membuat Reza tambah penasaran dibuatnya.

"Lucu juga..." kata Reza sambil senyum-senyum sendiri di kamarnya.

'Dreeetttt....dretttt....'
Hand phone Reza berbunyi, di layarnya tertera nama Angela,

'Za, aku besok pagi lending jam 8 pagi kamu bisa gak jemput aku'

Ternyata Angela itu adalah kekasih Reza yang telah lama tinggal di Amerika.

Reza membuka handphonenya, dan matanya melebar karena mengetahui kekasihnya akan tiba besok pagi.



Apa yang akan dilakukan pak Reza dengan keadaan ini?
Jangan lupa vote dan komennya

Teacher Or Boy Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang