SATU

9K 498 3
                                    

"pagi ayah.." sapa Rio seraya menuruni anak tangga menatap wajah lelah ayahnya yang kini tengah sibuk.

"pagi juga sayang. kita sarapan yuk" balas iqbaal tersenyum

"ayah tolong ikatkan rambutku" pekik Naela yang mengenggam rambutnya

"ayah aku mau disuapin" ucap raka memelas

"ihh raka, kamu kan udah gede makan sendiri dong" kesal Naela menatap sini adik kecilnya

"kata siapa? kata ayah aku ini masih kecil kok" jawab raka dengan kesal imutnya.

"gabisa pokoknya ikat rambut aku dulu yahh"
"enggak suapin raka dulu nanti raka telat"
"aku dulu"
"aku dulu raka"
"akuu!!"
"aku!!"

brak!!

hening seketika...

"sini ayah ikat rambutmu dulu" ucap iqbaal mengenggam rambut putrinya. Naela pun mengangguk seraya menjulurkan lidah kearah raka

"hikss ayahh" rengek raka, memeluk pinggang iqbaal dengan manja.

iqbaal menghela nafas, segera mengikat rambut putri satu satunya ini. setelah selesai ia menyuapi raka yang sedari tadi merengek.

"apa ayah capek?" tanya Rio yang merasa kasihan melihat ayahnya yang sepeninggalan ibunya kini iqbaal lah yang menggantikannya dari mulai bekerja, bersih" rumah, masak, membuatkan susu untuk raka, menidurkan raka, mencuci dan semuanya yang seharusnya dilakukan oleh bundanya. dimana bundanya sekarang? bersama Tuhan atau hilang ditelan bumi? entahlah ia benar benar merindukan bundanya.
"tidak, setelah ini kita berangkat"


**


"halo?"
"..."
"apa??!"
"..."
"baik saya akan kesana"

pip

setelah menutup teleponnya iqbaal bergegas pergi dengan wajah khawatir.

"pak iqbaal mau kemana?" tanya asistennya, aldi.

"ahh putraku sedang sakit dan sekarang sedang di rumah sakit kamu jaga kantor yaa" ucap iqbaal yang dijawab anggukan oleh aldi.

**

"bagaimana keadaan anak saya sus?" tanya iqbaal khawatir

"seperti yang dokter katakan anak bapak baik baik saja hanya memerlukan waktu istirahat yang cukup" balas suster cantik dengan melihatkan senyum manisnya. iqbaal menghela nafas panjang mengusap wajahnya dengan kasar.

"anak ini lucu ya pak sangat tampan" senyum suster ini menatap seraya membelai lembut rambut raka yang tengah tertidur.

iqbaal sedikit terkejut, namun ia membalas dengan senyuman saat wanita yang didepannya tersenyum kikuk "maaf pak" ucap suster ini dan mulai beranjak pergi. iqbaal menatap punggung suster yang mulai hilang dibalik pintu "cantik" gumamnya.

matanya melebar saat melihat nametag kecil bertuliskan nama pemiliknya '(namakamu)' tangannya segera mengambil dan beranjak pergi mengembalikan pada suster 'cantik' itu sedikit berlari dan..

"bagaimana keadaan ibu saya dok?" tanya gadis cantik dengan wajah khawatirnya.

"seperti yang kita tau bahwa penyakitnya membutuhkan uang yang banyak" jawab dokter rose.

"tolong lakukan apapun dok saya rela tidak gajian demi ibu saya" ucap gadis ini memohon.

"baik saya akan lakukan semaksimal mungkin. kalo gitu saya pergi dulu. permisi" pamit rose dan meninggalkan gadis ini.

"(namakamu)" gadis berbalut baju perawat menoleh kearah orang yang memanggilnya.

gadis itu, (namakamu) suster tercantik di rumah sakit ini.

dahi (namakamu) berkerut "ada apa?" tanya (namakamu) bingung.

"nihh" ucap lelaki itu seraya mengembalikan nametag nya "ohh yaampun terimakasih pak" ucapnya senang.

dia, iqbaal

iqbaal duduk disebelah kursi (namakamu) melirik wajah gadis itu. sedangkan (namakamu) hanya menunduk. "aku bisa membantumu" ucap iqbaal. membuat (namakamu) menoleh ditatapnya iqbaal dengan wajah bingung.

"aku bisa membantumu supaya hidupmu tidak kekurangan dan kamu bisa menolong ibumu" ucap iqbaal yang paham akan tatapan gadis yang disampingnya.

"bagaimana caranya?" tanya (namakamu) dengan alis terangkat satu.

"menikah denganku" jawab iqbaal santai.

"what!?" mata (namakamu) melotot.

"kamu ingin ibumu sembuh tidak?" tanya iqbaal menatap (namakamu) sedangkan gadis ini hanya mengangguk.

"aku mengkontrakmu selama 1 tahun dulu kamu harus menjaga 3 anakku yang sekarang membutuhkan kasih sayang seorang ibu" ucap iqbaal menjelaskan.

"memang dimana istrimu" tanya (namakamu).

"aku pikir dia meninggal sejak kecelakaan itu tapi jasadnya belum ditemukan" ucap iqbaal lagi

"bagaimana kamu mau? aku mihon aku benar benar membutuhkanmu" ucap iqbaal memelas.

hai guyss...
kira kira si (namakamu) mau nggak nih??
di next nggak nih??

don't forget vote and koment thanks

queenkinn

Ayah Iqbaal |IDR|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang