"Oke, sampe sini aja!"
Suara tepukan Rafaela menghentikan nyanyian Lunox diikuti Argus dan Kaja yang memainkan alat musik.
"Kerja bagus kalian semua." puji Rafaela melihat kemampuan teman-temannya semakin berkembang."Lunox, kamu udah di tungguin tuh."
"Ha? Sama siapa?" Lunox yang sedang mengetikkan balasan untuk temannya, Claude melotot terkejut.
"Pake nanya lagi." kekeh Kaja sambil mengacak-acak rambut temannya itu membuat Lunox mendumel pelan."Siapa lagi kalo bukan om-om yang ngejar kamu itu?"
"Si maniak unicorn itu?!" Lunox terpekik ngeri mengingat kejadian tak terlupakan dulu saat ia berkunjung ke rumah nenek Vexana untuk mengambil terong bagiannya."Minta ditampol pake terong kayaknya om-om mesum itu!"
"Tapi gitu-gitu cakep loh, nox." Rafaela menggoda Lunox membuat Argus mendelik pacarnya tajam."Argus, aku cuman bercanda." ungkapnya ketika Argus mendengus pelan padanya.
"Lagian apa yang bisa dilihat dari kamu coba. Padahal muka kamu jelek loh, nox." ejek Kaja yang membuat Lunox memukulnya keras.
"Diem ya! Gitu-gitu jadi vokalis Fallen Wings, aku dapet fans cowok banyak banget." Lunox berkacak pinggang merasa tidak terima dibilang jelek."Aku tuh cantik,"
"Iya kamu cantik, Twilight Sparkleku."
Keempat orang tersebut menengok mendapati Selena dan seorang pria berusia matang tersenyum kearah Lunox. Tetapi mata mereka melihat apa yang dibawa Leomord di dalam buketnya.
Buket macam apa yang isinya tanduk unicorn yang warna-warni semua didalamnya?!
"Ka-Kamu ngapain disini?!" seru Lunox panik melihat kedatangan Leomord ke sekolahnya."Selena, kenapa kamu bawa dia kesini?"
"Maaf, nox. Dia kubawa kesini karena dia ganteng banget sih, apalagi rambutnya dikuncir begitu. Hot ahjussi banget sih aaah~" pekik Selena manja sambil menyenggol Leomord yang hanya tersenyum paksa dibilang seperti itu oleh Selena.
Kaja berdeham berusaha minggir diikuti Rafaela dan Argus membiarkan Leomord lewat mendekati Lunox. Mereka bertiga segera pergi diikuti Selena yang tidak mau mengganggu kemesraan mereka di ruang musik.
"Ya ampun aku gak nyangka Lunox sampe dilirik sama ahjussi yang ganteng itu!" Selena memekik tidak percaya setelah mereka keluar dari ruang musik, melirik Lunox yang sedang memerah karena Leomord memberikannya sebuket tanduk unicorn yang ternyata itu adalah... eskrim UNICORNETTO?!
"Anjaaaaay!!" Alucard yang sedang lewat melotot melihat pemandangan itu melalui jendela ruang musik.
"Itu sih namanya bukan suka lagi, bos!" Kaja menggeleng pelan tidak percaya melihatnya.
"Cinta mati sih itu." ringis Hayabusa yang lewat bersama rombongannya melihat Leomord memberikan sebuket eskrim unicornetto pada vokalis Fallen Wings tersebut melalui jendela ruang musik.
Argus tersenggol ketika tubuhnya ditabrak oleh seseorang dari arah berlawanan, ia menengok dan mendapati Zilong sang pelaku yang menabrak bahunya.
"Sh*t! Apa masalah lu, njir?!" geram Argus yang tidak terima ditabrak seperti itu oleh Zilong.
Zilong yang pada dasarnya jangkung itu hanya mengangkat alisnya mendengar protes dari Argus. Dia memandang Argus dari bawah sampai ke atas kemudian tersenyum tanpa rasa bersalah.
"Sorry, gue gak lihat kalo ada orang." balas Zilong yang mengundang kekehan murid lain yang mendengar ucapannya seolah mengejek Argus yang lebih pendek darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets [END]
RomanceMerupakan suatu kewajaran jika manusia saling memiliki rahasia di dalam hidup mereka sendiri. Termasuk Zilong dan juga Freya. Menikah di usia dini bukanlah termasuk hal yang awam lagi mengingat keluarga para pebisnis selalu melakukan hal tersebut de...