Aluya udah keluar, judulnya Forever After. Buat yang penasaran, cek aja :v
Enjoy!
-;-
"Tu-Tunggu Zi! Ini terlalu cepat!"
"Kenapa? Kamu takut?" tanya Zilong terdengar menggoda.
"A-Aku belum siap!" Freya tergagap menjawabnya."Lebih baik kita lakuin di rumah aja."
"Kenapa harus dirumah? Disini kan juga bisa."
"Ta-tapi, tangan kamu--Ah!" suara Freya mulai digantikan dengan suara desahan pelan sekaligus desisan."Ka-Kamu megang ba-bagian sensitif..."
"Oh? Maksud kamu ini?"
Setelah Zilong mengatakan itu, Freya menjerit keras.
"S-Stop!"
"Tunggu, aku belum selesai." Zilong menggeram diikuti Freya yang mendesah pelan.
"Tenaga kamu bukan main, ahh.. mpffh.."
Zilong tertawa, napasnya terdengar memburu. Seperti habis berlari sekitar 100 meter."Gimana? Kalo urusan ini, aku jagonya kan?"
Fiona yang menguping dari luar segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon besannya. Dengan wajah lenny dan darah menetes dari hidungnya, dia tersenyum penuh arti setelah mendengar panggilan tersambung di seberang.
"Jeng, rencana kita berhasil." bisik Fiona terkikik ketika mendengar suara jeritan anaknya di dalam kamar."Anak kita lagi buat cucu."
"Serius jeng? Sudah kuduga, mereka tidak sepolos kelihatannya." balas Chaoyao ikutan terkikik di seberang."Aku gak nyangka anakku kuat juga."
Fiona menyeringai kemudian menguping lagi diikuti Chaoyao dengan ponsel di telinganya.
"Lepasin tangan aku, Zilong! Kenapa kamu cekal tanganku?!"
Fiona membeku mendengar kata 'cekal' tersebut dari mulut putrinya.
"Aku udah usaha bikin kamu santai, tapi kamu nonjok aku. So, Stay. Still." terdengar suara tali atau dasi mengikat sesuatu(?) di dalam kamar.
"Ke-Kenapa aku di-diiket?" Tak lama, suara Freya terdengar terbata bertanya pada Zilong.
"Kamu harus kuhukum karena udah mukul aku." jawab Zilong serak sebelum Freya terpekik cukup keras dari dalam kamar.
Wajah Fiona memerah. Chaoyao yang ada di seberang telepon milik besannya juga mendengar hal itu ikutan memerah.
Oh. My. God.
Fiona segera menyingkir sambil menempelkan teleponnya di telinga.
"Aku gak nyangka putraku sekarang memiliki penyimpangan seksual pada Freya." bisik Chaoyao gugup."Malam yang cukup... panas?"
"Aku gak tahu mau bilang apa." Fiona juga merasa gugup.
"Kita harus sadar jeng, mereka udah cukup dewasa. Apalagi keduanya juga sudah menikah." balas Chaoyao pelan."Kau sudah menjauh kan?"
"Uhh.. iya." Fiona memegang pipinya yang terasa panas membayangkan percintaan keduanya."Aku emang gak seharusnya tahu."
Seandainya Fiona dan Chaoyao tahu dan melihat apa yang ada di dalam kamar, pasti ekspresi Fiona tidak seperti itu.
Nyatanya, leher Freya terasa kecengklak karena terlalu lama mendongak dan bahunya terasa pegal sehingga Zilong berusaha meredakan rasa sakit yang dialami istrinya itu dengan pijitannya. Namun, Freya memberontak karena merasa geli Zilong menyentuh titik terlemah dan sensitifnya sehingga cowok itu kelelahan serta langsung bergerak mengikat kedua tangan Freya agar tidak terus memukulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets [END]
RomanceMerupakan suatu kewajaran jika manusia saling memiliki rahasia di dalam hidup mereka sendiri. Termasuk Zilong dan juga Freya. Menikah di usia dini bukanlah termasuk hal yang awam lagi mengingat keluarga para pebisnis selalu melakukan hal tersebut de...