•°•
Aku mencintaimu, aku berterima kasih padamu karena dibiarkan bisa terus bersamamu. Sehingga aku bisa hidup karena perasaan ini...
-;-
"Morning, Freya" sapa Zilong memeluk istrinya dari belakang."Hmm.. kamu harum."
"Argh! Zilong! Jangan ganggu aku masak." erang Freya jengkel sambil memegang sutil. Dia merasakan Zilong bersandar di bahunya dan sedang mengendus sisi lehernya.
"Mau gimana lagi? Kamu terlalu menggoda untuk dilewatkan." bisik Zilong serak membuat wajah Freya merona.
Mengabaikan celotehan ngawur Zilong, Freya menyingkirkan tangan tersebut dari tubuhnya dan melirik tajam lelaki itu yang sedang menyengir.
"Basi tau gak gombalan kamu, awas aja aku kecipratan minyak. Aku salahin kamu!" ancam Freya membalikkan badannya melanjutkan kegiatannya.
"Lagian ngapain sih masak? Kita kan mau ke rumah mama." Zilong mendekati Freya kemudian tersenyum penuh arti sambil mematikan kompor gas."Mending kita lakuin hal lain aja."
"Hal lain?" tanya Freya terlihat bingung. Dia jelas tidak mengerti apa mau Zilong karena dia berniat memasak untuk suaminya sendiri.
"Lebih baik kita lanjutin kegiatan yang semalem." Zilong memojokkan Freya yang terkesiap sambil berpegangan pada kabinet kecil di belakangnya.
Wajah Freya langsung merah padam. Dia menatap Zilong menahan malu."Maksud kamu apa?!"
Zilong merubah ekspresinya menjadi sedih atau hanya pura-pura(?). Dia menunduk memperhatikan Freya.
"Masa kamu lupa? Aku bahkan inget jeritan sama desahan--"
Freya menutup mulut Zilong dengan wajah memerah. Dia tidak mau mengingat kegiatan yang menurutnya sangat tabu dibicarakan. Zilong yang melihat responnya hanya tertawa sambil menurunkan tangannya.
"Serius aku, Fre. Daripada kamu repot-repot masak lebih baik kita pergi keluar. Mama sama Chang'e kangen kamu asal kamu tau, mereka mau di weekend ini kita mengunjungi mereka."
Freya hanya melirik wajan yang baru saja dia nyalakan. Dia beralih memandang Zilong kemudian menghela napasnya.
"Yaudah."
Pada akhirnya sisa weekend itu dihabiskan oleh mereka pergi ke rumah Chaoyao yang segera di sambut Chang'e. Adik Zilong itu menyambut kedatangan mereka dengan sukacita dan segera menarik Freya untuk bermain bersama. Membiarkan Zilong mengobrol dengan Chaoyao.
"Apa rencana kamu setelah lulus?" tanya Chaoyao sambil meminum tehnya.
"Mulai masuk ke perusahaan Bàba." Zilong tersenyum saat rencana masa depannya dipertanyakan."Sudah waktunya aku terjun kesana, mah."
Chaoyao merasa lega mendengar jawaban memuaskan dari putranya. Dia mengelus lembut kepala Zilong dengan mata berkaca. Chaoyao yakin tak lama lagi dia akan melihat wujud suaminya dalam diri Zilong untuk beberapa tahun ke depan.
"Mama senang mendengarnya."
Zilong masih tetap tersenyum meraih Chaoyao ke dalam pelukannya."Ini semua karena mama, mama sangat tegar merawat kita semua. Jadi, Zilong yakin untuk ke depannya semuanya bakalan baik-baik saja. Di tambah ada Freya di keluarga kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets [END]
RomanceMerupakan suatu kewajaran jika manusia saling memiliki rahasia di dalam hidup mereka sendiri. Termasuk Zilong dan juga Freya. Menikah di usia dini bukanlah termasuk hal yang awam lagi mengingat keluarga para pebisnis selalu melakukan hal tersebut de...