Pelangi setelah Hujan

389 19 2
                                    

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلا

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (QS. Ali Imran [3]: 145).

****

Ternyata tuhan masih sayang dengan andini. Setelah di nyatakan meninggal beberapa menit yang lalu  tiba" jantungnya kembali lagi berdetak dan sekarang keadaan stabil, aku bersyukur dengan hal ini.

Ibu sarah belum kembali dari bogor,aku tidak ingin menyampaikan berita ini padanya, takutnya beliau akan shock.

Aku di samping andini sekarang menatap gadis yang menjadi korban tabrakkan yang di sebabkan olehku.

"Maafkan aku .. maafkan aku andini"

Di tambah dengan kenyataan andini harus oplas membuatku takut ketika nanti dia sadar .

Bu sarah bilang andini sangat menentang keras pendapat bahwa wanita oplas untuk memperbaiki wajah atau bahkan tubuh, dia sangat tidak suka.

Meskipun bu sarah bilang wajahnya cukup mirip dengan wajah aslinya tapi aku tetap saja takut.

Ku tatap lagi wajah andini, dia terlihat damai entah apa yang di impikan gadis itu.

Andai aku belum bercerai istriku pasti cemburu jika aku sering menjaga andini dan ibunya di sini.

Aku rindu alana
Entah lah aku masih sering merindukan dia, dia adalah mahasiswi ku di kampus dulu dan entah kenapa aku mnjatuhkan hati untuk dia tapi sayang dia tak seserius itu padaku.

Tersadar dari lamunan tiba" aku melihat tangan andini bergerak", aku kucek lagi mataku takutnya itu khayalan tapi tangan itu masih bergerak".

♡♡♡

Alan langsung saja memanggil dokter untuk memeriksa adini, dia berharap besar andini akan sadar sekarang.

"Bagaimana dia" tanya alan ketika dokter keluar.

"Lihat lah" bia berlalu setelah tersenyum kepada alan.

Alan masuk ke dalam ruangan dan menemukan andini dengan mata yang sudah terbuka

"Andini .. alhamdulillah akhirnya kamu sadar" alan berucap penuh syukur sampai" dia mengeluarkan air mata karna sangat terharu.

"Om siapa" setelah sekian lama akhirnya aku tau bagimana suara andini.

"Aku alan andini, alhamdulillah kamu sudah sadar juga" ucap alan tersenyum lega.

"Kamu udah baikan?? Gimana perasaannya??" Tapi andini masih diam.

"Maafkan aku" entah apa yang salah matanya berkaca-kaca kemudian dia mulai menangis.

"Andini kamu kenapa ada yang sakit" Alan bertanya dengan nada khawatir.

"Iya sakit sekali"

Tapi hanya di katakan andini di hatinya

"Andini apa aku salah bicara?? Maafkan aku an" Tapi andini masih saja menangis Alan semakin bingung.

"An aku panggil dokter ya takutnya ada yang sakit" tapi andini masih saja menangis dan menggeleng tanda dia tidak ingin di panggilkan dokter.

"Om ibu mana" dia bertanya dengan nada bergetar.

"Ibumu sedang pulang ke bogor kemarin, mungkin besok beliau akan segera sampai" ucap alan pada andini yang sudah mulai reda dengan tangisnya.

"Om kenapa aku ada di sini?" Dia bertanya seperti itu apa dia tidak ingat kejadian itu?

"Kamu kecelakaan dan koma andini"

"Sudah berapa lama saya di sini om"

Alan agak ragu memberitahu Andini, dia takut kalau andini akan histeris

"2 tahun an, maafkan saya"

"Maaf buat apa??"

"Karna kamu seperti ini karna saya"

Andini diam dia fikir ini bukan salah om itu karna dia masih sangat ingat karna apa dia bisa kecelakaan, tiba" hatinya kembali sakit dan dia mulai lagi mengeluarkan air matanya.

"Bahkan aku berharap ingin mati saja om" ucapan itu bagai petir bagi alan dia tidak menyangka andini berbicara seperti itu.

"Apa kamu bilang ?? Setelah semua ini ?? Setelah aku dan ibumu merawat kamu mati-matian di sini.. setelah doa-doa orang-orang yang menyayangimu?setelah usaha keras kita untuk nyelamatin kamu tapi kamu bilang ingin mati saja ?? "
Alan benar-benar kecewa padanya segampang itu dia bilang ingin mati. Dasar bocah hanya karna cinta dia ingin mati, bodoh.

Padahal alan juga sama sepertinya sempat ingin mati karna cinta yang di patahkan.

"Aku benar-benar kecewa andini, jika kamu tidak ingin hidup karna orang lain hidup lah untuk ibumu" tapi dia hanya menangis entah lah alan juga sedikit merasakan apa yg dia rasakan, alan cukup tau tentang andini dari bu sarah .

"An selalu ada pelangi setelah hujan, jadi bersabarlah"

***
Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah di tingalkan oleh orang yang sangat berati di kehidupan

Love SecenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang