CINTA

383 21 1
                                    

Cinta yang sesungguhnya adalah
Cinta ibu terhadap anaknya
Cinta yang abadi
Cinta yang tiada batas

***


Ibu sarah datang terburu-buru ke rumah sakit setelah tadi malam dapat kabar dari alan bahwa Andini sudah sadar, dia senang sekali karna akhirnya harta yang paling berharga yang dia miliki kembali lagi kepadanya.

"Terima kasih ya Allah"
Dia katakan itu dalam hati.

Bu sarah sampai di depan ruang rawat Andini dan bertemu Alan.

"Dia sudah sadar bu" alan berucap seleah menyalami ibu sarah.

"Alhamdulillah ya allah, makasih nak Alan sudah bantu ibu jaga Andini" Alan hanya mengangguk dan tersenyum.

"Masuklah bu lihat Andini ibu pasti rindu dia" yang kemudian di angguki oleh bu sarah.

♡♡♡

Andini POV
...

Sudah pagi ternyata

Aku terbanguk ketika matahari mulai menunjukan cahayanya di celah jendela rumah sakit.

Entah lah aku masih bingung om itu bilang aku sudah 2 tahun disini tapi aku merasa aku hanya tidur beberapa hari.

Bahkan rasanya baru kemarin aku melihat hal yang membuatku terpuruk dan sampai kecelakaan.
Tapi bagaimana bisa sampai 2 tahun aku tidak sangka.

Yang jadi fikiranku juga ibu, dari mana ibu dapat uang untuk biaya rumah sakit ini, aku jadi sangat merasa bersalah.

Ibu maafkan aku

Tiba-tiba ku dengar ada suara orang yang membuka kamar rawatku.

Ceklek

Dan disana berdiri sosok cinta sejati ku, ibuku disana ibuku memandang ku dengan derai air mata yang ku yakini itu air mata bahagia.

Aku tersenyum padanya menunjukan bahwa aku baik-baik saja.

"Ibu" Rasanya aku rindu sekali dengan ibu.

Aku tak kuasa menahan air mata ketika ibu berlari kepadaku dan memeluku sambil menangis.

"Andini.. putriku.. sayang jangan seperti ini lagi, ibu sayang kamu, ibu ga mau kamu kenapa-napa" ibuku berbicara sambil memeluku dan tanpa berhenti menangis.

"Maafkan aku bu" aku tau aku salah, sebelum aku kecelakaan kemarin itu malamnya aku bicara pada ibu bahwa pacarku akan menikah dan aku di undang.
Terus ibu menyuruhku untuk tidak datang tapi aku tetap datang karna ingin melihat bagai mana mereka bisa bahagia. Tapi karna aku tidak nurut pada ibu jadinya ya beginilah kecelakaan.

"Sudah lah nak jangan di bahas lagi ya, yang penting kamu sembuh sekarang" Aku hanya mengangguk terharu melihat ibu begitu sayangnya padaku.

"Kamu lapar nak?? Mau makan apa biar ibu belikan" ucap ibuku penuh kasih sayang.

"Aku mau makan banyak bu, lapar banget sih belum makan dari lahir soalnya" ucapku bercanda pada ibu.

"Kamu ini kalo gak makan dari lahir kamu ga bakal segede gini Andini" ibu berucap sambil tertawa.

Ah ya allah aku tidak mau membuat ibuku sedih lagi, aku ingin selalu melihatnya tersenyum bahagia seperti sekarang.

Aku janji akan buat ibu bangga dan kejadian ini adalah hal terakhir yang membuat ibu sedih.

Aku mencintaimu ibu.

♡♡♡

Alan POV
...

Jam menunjukan pukul 2 siang, aku sudah tidak ada jadwal di kampus, tadi pagi setelah bu sarah datang aku langsung berangkat ke kampus.

Aku memutuskan untuk menjenguk andini dan ibu sarah sekaligus membawa makanan.

Dan di sini aku sekarang di depan rumah sakit dengan rantang yang ku bawa dari rumah dan tentunya aku juga yang memasak.

Entah lah rasanya aku ingin buru-buru sampai si ruangan gadis itu.

Dan sampai di ruangan yang sedari tadi jadi tujuan awalku, ku buka pintunya perlahan dan melihat sepasang anak dan ibu sedang bercerita yang entah apa.

Aku jadi rindu ibuku

"Assalamu'alaikum" mereka berdua menoleh dan tersenyum.

"Wa'alaikum salam"katanya.

"Nak alan baru pulang kerja?" Bu sarah bertanya ketika aku menyalaminya.

"Iya bu tadi pulang dulu baru lanjut kesini" kataku "ini saya bawa makanan buat ibu dan Andini" lanjutku berbicara sambil memberikan makanan itu pada bu sarah.

"Wah makasih ya nak kebetulan belum makan" Kata bu sarah sambil tersenyum.

" kalau gitu ayo kita makan bareng kamu belum makan juga kan" aku tersenyum sabil mengangguk

Kita makan dalam diam sesekali aku tersenyum melihat Andini yang di suapi ibunya.

Melihat andini yang sudah sadar rasanya dia terlihat lebih segar dan sehat.

Dia terlihat imut dengan baju rumah sakit dan hijab yang selalu di pakainya.

Entah lah melihat itu rasanya aku ingin terus tersenyum.

Makan sudah selesai kali ini ibu sarah mengajakku bicara dia bilang sangat berterima kasih padaku padahal ini semua tanggung jawabku karna pada dasarnya aku yang menabrak dia.

"Oh ya nak Alan dokter bilang pada ibu katanya kalau dalam wakfu tiga hari Andini sudah benar-benar baik dia sudah di perbolehkan pulang"

"Syukur lah bu saya ikut senang, biar nanti saya yang akan antar ibu dan andini ke bogor" ibu sarah tersenyum kepadaku.

"Kamu memang anak yang baik nak, ibu sangat beruntung bisa bertemu dengan nak alan"

"Ibu bisa aja deh" ucapku malu-malu pada bu sarah

♡♡♡

Setelah berbincang-bincang tadi bu sarah keluar dari ruangan katanya beliau ada urusan.

Alan berjalan ke arah andini yang sedang memandang ke arah jendela.

"Hay" ucap alan

"Hay" andini menjawab dengan suara yang masih terdengar lesu.

Alan tersenyum dan bertanya "apa yang sedang kamu fikirkan??"

"Banyak hal" ucap andini

"Apa saja misalnya?" Tanya alan lagi.

"Cinta" andini berucap sambil tersenyum.

"Cinta??" Tanya Alan lagi.

"Ya cinta, aku baru sadar sekarang ternyata cinta sejati itu adalah seorang ibu, cinta ibu yang tiada batas untuk anak nya"

Ya Alan setuju dengan ucapan Andini cinta yang sesungguhnya adalah cinta seorang ibu kepada anaknya ..

***
Tbc..

Maafkan jika banyak typo dan kata yang di ulang" semoga kalian suka ya happy reading guys

Love SecenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang