m e m a a f k a n & r i n d u

28 11 5
                                        

"Memaafkan ialah awal pengendalian diri , membiarkan segala sesuatu yang tidak enak pergi."

Sudah satu Minggu berjalan dari kejadian konflik waktu itu antara Langit dan Elisha, kini yang gadis itu rasakan hanya rindu pada kenangan nya dengan Langit. Ia sudah bisa sedikit ikhlas dengan apa yang terjadi, dan amarah kebencian nya juga sedikit mereda, ia rasa ia tidak bisa membenci Langit terlalu dalam, bagaimana pun mereka pernah bersama dan kenangan nya begitu lekat kepada Elisha. Ia hanya rindu tapi tidak untuk kembali, walaupun rasa berharap kepada lelaki itu masih ada. Tapi mungkin harapan untuk kembali bersama itu hanyalah sebuah mimpi yang mungkin tak bisa untuk kembali nyata.

Gadis itu sadar, mungkin setelah perdebatan nya dengan Langit itu adalah awal dari sebuah permusuhan dan mungkin saja Langit juga merasakan rasa benci kepada Elisha, tapi entah lah itu hanya perasaan gadis ini. Tapi bagaimana pun gadis ini sudah bisa memaafkan semuanya walaupun tidak sepenuhnya.

"Gue udah maafin lu ngit, walaupun belum sepenuhnya. Tapi gue coba buat ikhlas dan memaafkan semuanya." Batin Elisha sembari menatap langit jingga di luar jendela. Senja bagi nya adalah suatu keistimewaan, kadang senja bisa membuat perasaan nya seperti bahagia karena pesona nya dan jingga juga bisa membuat perasaan nya larut terbawa oleh gelap nya malam.

Ketika malam mulai semakin larut dan suasana yang begitu dingin tiba-tiba rindu menyergap perasaan gadis ini, tak jarang-jarang gadis ini menangis karena menahan perasaan rindunya.

Mungkin kita sudah sama-sama tau, jika perpisahan selalu bersahabat dengan rasa rindu. Rasa rindu yang selalu tak bisa di lawan, orang-orang bilang obat dari rindu adalah bertemu.

Ini masih liburan sekolah tiga hari lagi Elisha sudah masuk sekolah, namun ia tidak siap untuk bertemu Langit, melihat muka nya dari jauh saja mungkin gadis ini akan panik sendiri.

Kau tau bukan jika orang yang sedang jatuh cinta perasaan ketika bertemu akan selalu salah tingkah. Mungkin ini yang selalu aku rasakan ketika bertemu Langit, namun kini keadaan berbeda seperti dulu, mungkin saja api permusuhan sudah tertanam di antara kami. Entahlah aku selalu berpikir demikian, seperti sangat susah jika harus berpikir positif untuk hal ini.

"Kayak nya si Langit juga udah benci gitu kali ya sama gue, apa lagi gue pernah bilang ke dia  kalau gue benci banget sama dia terus gue gak mau maafin dia. Tapi kan itu salah dia sendiri, pake nuduh gue yang enggak-enggak." Elisha yang berbicara sembari menatap langit-langit kamar-nya. Gadis ini memang sangat moody sekali, kadang ia berbicara mengikuti mood nya saja tanpa berpikir terlebih dahulu, tak jarang gadis ini sering menyesal, terlebih-lebih saat mood nya sangat jelek, gadis ini juga bisa melakukan hal yang bisa menyinggung orang lain.

Gadis ini selalu luluh dengan semua bentuk perhatian dari Langit, makanya gadis ini tidak bisa terlalu lama membenci Langit.

Mungkin kalian pikir seharusnya aku membenci Langit dan itu adalah sebuah awal untuk aku lebih bisa melangkah maju. Tapi ku rasa tidak, aku masih menyayangi dia, seperti tidak tega jika harus membenci dia. Walau dia tega melakukan hal buruk kepada ku, namun mama selalu bilang "tidak ada gunanya membalas perbuatan orang yang jahat kepada kita, lantas kamu tidak akan ada bedanya dengan dia." Itu kalimat mama yang selalu ku ingat, mama tidak pernah mengajarkan ku untuk membalas perbuatan jahat seseorang kepada kita, jadi biarkan saja karma yang berlaku. Ya walaupun perasaan kesal itu masih ada namun ya sudahlah, kata Davira juga "gak baik benci terlalu dalam kepada seseorang" (berarti benci nya jangan dalam-dalam ya, kira-kira setengah meter aja lah:). Kan gak dalem tuh ya, atau nggak secetek kolam kecebong:v *receh anying:v).

Dengan malam yang semakin berlarut, dengan rasa rindu yang terasa pada gadis itu, ia mulai terlelap sembari membawa semua perasaan rindunya. Elisha gadis yang malang...
Kini biarkan gadis itu fokus terhadap move on nya, walau di sertai rasa rindu yang menyergap perasaan nya, tapi semakin berjalannya waktu gadis ini akan bisa lebih ikhlas dari sekarang.

Malam semakin berlarut

"Lagi-lagi rasa rindu terhadap nya ini menyelinap masuk ke dalam perasaan dan otak ku, ia menyelinap masuk bersama larut nya malam. Iya aku merindukan dia, dia yang sudah bukan milik ku lagi, dia yang sudah bersama orang lain, dan dia yang sudah pergi dari kehidupan ku sejak lama. Aku tau seharusnya tak sepantasnya aku merindukan mu seperti ini, maaf... namun aku sendiri tak tau bagaimana membunuh rasa rindu ini.
-Elisha

Dear Langit..

"Jika nanti, setelah ini kita memang tidak harus berbincang lagi. Maka biarkan aku hidup dengan dunia yang tidak ada namamu. Bukannya aku membenci, ini hanya cara ku mengobati luka yang tak ingin ku bagi kepada siapa-siapa."

"Just a week ago you were my baby
Now I don't even know you at all
I don't know you at all
Well, I wish that you would call me right now
So that I could get through to you somehow
But I guess it's safe to say, baby
Safe to say that I'm officially missin you
Well, I thought I could just get over you, baby
But I see there's something I just can't do
From the way you would hold me
To the sweet things you told me
I just can't find a way to let go of you...

-Official missing you~ Tamia

🌇


-huhu baper jeger:v, abis baper jangan lupa buat vote, jangan dia baca doang oke-oke:) komen juga kalau mau:v

Dusk Till DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang