Tanpa mu, kini aku mencoba membuka hati untuk seseorang yang baru.
Beberapa bulan sudah terlewati.. Elisha yang cukup lama menghabiskan waktu sendiri tanpa nama Langit lagi di hari-hari nya. Ia yang berusaha keras untuk membuat hati nya kembali utuh, meyakinkan diri bahwa tanpa Langit hidup akan baik-baik saja. Lihat lah ia sekarang, betapa tangguh nya gadis itu.
Kadang patah hati bisa membuat seseorang menjadi lebih kuat, dan itu yang membuat ia sulit untuk di patah kan lagi...
"Sha" Sapa Davira
"Oit"
"Napa lu?" Tanya Davira yang melihat teman nya sedari tadi duduk dan terus memijat-mijat kepala nya
"Pusing banget nih" keluh Elisha
"Kenapa??"
"Gak tau, di cinema tuh pengap parah njer, bikin puyeng"
"Yaudah lu duduk aja deh, biar di dalem nanti gue sama anak OSIS yang ngurus"
"Yaudah elah, pusing biasa kok sans"
Tak lama Alden yaitu teman OSIS mereka datang menghampiri sembari membawa segelas susu.
"Nih sha" Alden yang memberikan segelas susu itu kepada Elisha.
"Hah? Apaan anjer" Tanya Elisha seperti bingung akan sikap Alden.
"Tadi gue bikin kopi susu gitu, terus susu nya masih ada dari pada gue buang, yaudah gue bikinin aja buat lu. Kan katanya lu lagi pusing, ini minum susu anget" Jelas Alden
"Susu apaan anjer, seriusan ini et. Racun yak? Wkwk ada sianida nya gimana tuh?"
"Deuh, uhuy atcie Alden bikinin susu buat lisha wkwk" Davira yang tiba-tiba nyamber udah kek petir
"Yeu gajebo lu, kan tadi gue udah jelasin. Kasian aja tuh bocah pusing huu, yaudah ini cepetan minum keburu dingin gak enak entar." Pinta Alden kepada Elisha
"Ish seriusan njer, takut gue kampred"
"Iya elah cobain dulu aja napa sih"
"Yaudah iya di coba" ia sembari meminum susu itu, dan ekspresi nya berubah.
"Gak enak yak?" Tanya Alden
"Kurang manisss" Elisha mengatakan dengan nada keras.
"Gue cuman masukin susu nya setengah saset doang sih"
"Ya pantes lah dodol, lu tuh kalau mau bikinin yang niat dong ah" samber Davira lagi.
"Yeu, iya kadal"
Tak lama anak-anak OSIS yang lain ikut berkumpul sembari bertanya-tanya lalu meledek Alden hingga membuatnya salting.
"Woe, woe ada apaan nih" Dengan rusuh nya Putra sang ketua OSIS datang, singkat nya mari kita sebut saja "pe".
"Et apaan sih Pe rusuh bat lu" Alden yang seperti risih dengan kedatangan Putra.
"Ngapa lu sha?" Putra yang tak memperdulikan Alden langsung saja bertanya kepada Elisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn
Romansa"Batas Senja dan Fajar" Antara larut dengan kelam masa lalu atau menarik diri bertemu dengan cahaya cakrawala yang baru...