LMFZ - 9 ( ternyata )

661 62 2
                                    

VOTE dibutuhkan agar author semangat untuk melanjutkan jalan ceritanya 💕


Saat dialog antara Jeongyeon dan Tzuyu author menyarankan agar sambil ngedengerin lagunya Yang Da Il yg juduhnya SORRY


Author POV

Jam sudah menunjukan pukul 18.20 dan jeongyeon sudah siap untuk pergi ke sungai han, menemui tzuyu.
Ditengah perjalanan ia mampir ke sebuah toko bunga yang untungnya masih buka, jeongyeon membeli 1 bucket bunga mawar putih plastik, setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanan tetapi tak tahu mengapa jeongyeon tak henti-hentinya mengembangkan senyuman diwajah tampannya itu sehingga dia terlihat tampan dan manis secara bersamaan.

Jeongyeon telah sampai ditempat dia dan tzuyu datangi kemarin, jeongyeon duduk disebuah kursi panjang disana dan menaruh bunga yg tadi ia bawa disamping kirinya,

Kali ini jam ditangan jeongyeon telah menunjukan pukul 19.20 yg artinya ini sudah lewat 20 menit dari waktu yg mereka janjikan, tapi jeongyeon masih tetap disana untuk menunggu separuh hatinya datang.

Tak lama dari arah kanannya datang seseorang yg telah dinantinya sejak tadi dengan pengawal wanitanya yg selalu ada kemanapun itu,
Jeongyeon berdiri dan segera menyambut kedatangan mereka dengan senyuman ramahnya.

Tzuyu : "Emm tlng tinggalkan kami berdua sebentar"
Suruhnya pada pengawalnya tersebut

Pengawalnya pun pergi, tapi bkn berarti meninggalkan tzuyu dan jeongyeon begitu saja, dia hanya menjauh beberapa puluh meter dari keduanya dengan tetap siaga bila nonanya membutuhkan bantuannya.

Lagunya bisa kalian mulai =)

Jeongyeon : "Jadi?? Knp km ingin kita bertemu? Rindu yaa~??"
Candanya

Tzuyu : "Ishh oppa jangan menggodaku~"
Dengan nada yg dibuat sedih

Jeongyeon : "Hahaha.. habisnya ekspresi km lucu untuk digoda"
Tawanya

Tzuyu : "Mianhae.."
Lirihnya sambil tertunduk

Jeongyeon : "Eh? Wae? Knp km tiba-tiba minta maaf eum?"
Tanyanya sambil memegang tangan gadis dihadapannya

Tzuyu : "Tlng dengarkan aku dulu sampai selesai, jangan potong omonganku, ne?"

Jeongyeon : "Emm nee"

Tzuyu : "Mmm.. aku mendapatkan donor mata dari rumah sakit pamanku yg ada di Amerika, operasinya akan dilaksanakan besok jadi aku berangkat ke bandara jam 10 pagi karna jadwal berangkatku jam 11"

Jeongyeon : "Heyy bukankah itu bagus? Oppa tidak masalah jika harus menunggumu untuk beberapa minggu bahkan bulan, km seharusnya senang dong tzuyu-ah"
Sambil mengelus rabut tzuyu

Tzuyu : "Ta-tapi appa hiks.. juga s-sudah memindahkan sklh ku ke amerika hiks.. entah sampai kapan, k-katanya agar aku bisa hiks.. memulai hidup baru setelah operasi nanti"
Tuturnya dengan air mata yg berusaha ia tahan sejak tadi tetapi akhirnya keluar

Bagaimana dengan jeongyeon? Jangan ditanya, karna skrg dia hanya mematung mendengar ucapan tzuyu. Keduanya larut dalam pikiran kosong masing-masing hingga 5 menit telah berlalu dan mereka masih terdiam hingga jeongyeon berbicara memecahkan keheningan tersebut.

Jeongyeon : "Huhh.. o-oppa mengerti.. dengan kata lain kita harus berpisahkan? Jika jalannya seperti ini, selagi itu untuk kebaikanmu maka oppa tak apa, ohiya ini oppa tadi membelikan mu bunga plastik ini"
Katanya yg berusaha untuk tegar padahal matanya sudah memerah menahan sesuatu agar tdk keluar, lalu memberikan bunganya

Tzuyu : "Mian.. mianhae.. hiks.. maaf karna kita harus berpisah dengan seperti ini"
Sambil menerima bunga plastik dari jeongyeon

Jeongyeon : "Km tau knp oppa membelikan mu bunga plastik?"
Seraya menghapus air mata dipipi tzuyu

Tzuyu menggeleng

Jeongyeon : "Karna bunga plastik ini tidak akan layu seperti bunga biasanya dan tidak akan rusak selagi km merawatnya, oppa ingin km menjaga bunga ini, tapi jika km ingin melupakan oppa km boleh membuangnya.
Lanjutkanlah hidupmu disana dengan baik, dari sini oppa akan menyemangatimu selalu, jangan benci appamu, dan terima kasih karna pernah hadir dlm kehidupan oppa meski hanya sebentar, kita bertemu dengan baik-baik, maka kita berpisah dengan baik-baik pula, gomawo.."

Wajah jeongyeon semakin mendekat, ia meraih dagu tzuyu, jarak mereka hanya tinggal beberapa cm saja, hingga hidung mereka bertemu, dan kali ini bibir mereka yg bertemu,
Jeongyeon melakukannya dengan lembut, keduanya memejamkan mata, seraya merasakan air mata mereka yg lolos begitu saja disertai rasa sayang, marah, dan sakit hati menjadi satu.

Beberapa menit telah berlalu, saat jeongyeon ingin menjauhkan wajah keduanya tzuyu malah menekan tengkuk leher jeongyeon seakan tdk mau melepas ciuman mereka dan memperdalam kiss itu.

Mereka menyelesaikan kegiatan tersebut karna keduanya sudah kehabisan nafas, jeongyeon tersenyum lalu mengajak tzuyu agar menemui pengawalnya yg telah setia menunggu untuk membawa nonanya segera pulang karna sudah malam,
Jeongyeon pamit, tapi tangan keduanya masih betah saling bergandengan, saat jeongyeon melepas pegangan mereka tzuyu malah menarik lengan jeongyeon hingga jeongyeon menjadi memeluk tzuyu dan tzuyu pun memeluk jeongyeon dengan sangat erat.

"Saranghae tzuyu-ah.."
Bisik jeongyeon

"Nado saranghae oppa.. gomawo"
Jawab tzuyu


============================
Diperjalanan pulang ke rumah jeongyeon

Drrtt
Drrtt

Jeongyeon segera mengambil hpnya yg bergetar

"Yeoboseyo?"

"Ini gw, sana"

"Ohh, ada apa lo nelpon gw?"

"Ini gw sama yg lain lg di club biasa kita, barang kali lo gabut gtukan, jadi mending lo kesini deh"

"Mmm.. ok deh gw kesana skrg"

"Sip sip ok"

Hah.. kebetulan gw butuh hiburan,
Eitsss.. hiburan gw bkn cewek yg ada di club ya, tapi maksud gw disana kan ada temen" gw jadi klo gw kesana pasti terhibur sama kebegoannya mereka gtu lohh


"Ngeles aja lo jeong" -author
"Lo mah gtu thor, udh tau gw lg patah hati juga:(" -jeongyeon
"Bodo amat" -author
"Anj=)" -jeongyeon
"Ohh udh berani yaa?!" -author
"Hehe engga ko sayangg" -jeongyeon
"Dihh mentang-mentang jomblo lo" -author

#Abaikan😂





TBC Ya Gaisss !!!
Gmn ceritanya?? Semoga ga bosen yaa
Sebenernya author mau ngeupnya besok, tapi ga tau kesurupan apa ehh malah skrg upnya wkwk
Btw maaf klo TYPO bersebaran=)
Jangan lupa untuk VOTEnya juseyooo ❤

Salam Friend in Zone ✌

Love My Friend Zone ¦[ON GOING]¦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang