Senja dan Kelabu (Bagian 1)

2 0 0
                                    

Kala itu langit sedang cerah. Matahari sedang dalam perjalanannya menuju bulatan bumi yang lain. Semilir angin yang berhembus, tak menggoyahkan sosok tubuh mungil seorang wanita yang kini tengah asyik  mendengarkan  alunan  musik dengan  headset yang telah  tertanam di kedua kupingnya sambil memejamkan kedua bola matanya yang hitam kecoklatan. Lagu yang sedang mengalun merdu itu seolah membawa dirinya melayang ke angkasa. Saking seriusnya meresapi dentuman bunyian suara dalam telinganya, hingga sebuah notif yang muncul pada layar ponselnya pun tak mampu membuatnya berpaling.

Selama kurang lebih empat puluh lima menit, ia pun mulai beranjak. Badan dan pantatnya
mulai lelah akibat duduk. Sebelum akhirnya dia mematikan musiknya, ia melihat ada sebuah pesan.

"Siapa yang mengirimiku pesan di jam segini?",  pikirnya.

Waktu telah menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Semua penghuni di rumah itu telah masuk ke dalam kamar masing-masing. Awalnya ia ingin mengabaikan pesan itu sampai besok  pagi,  namun  matanya membulat ketika melihat  sebuah nama yang  tertera pada layar ponselnya itu adalah nama seorang lelaki, yang beberapa waktu lalu dikenalnya lewat jejaring sosial.

Melihat nama tersebut, tanpa sadar seulas senyum tipis tersungging di bibirnya. Dengan
cepat ia membuka pesannya takut kalau si pengirim sudah keburu offline. Betapa terkejutnya ia ketika pesan yang diterimanya adalah sebuah pernyataan cinta dari seorang lawan jenis. Dalam pesannya ia  mengatakan bahwa lelaki  itu  kagum  akan  suara sang wanita dan hal  itu  sukses membuatnya jatuh  hati. Antara senang dan tidak  percaya, wanita itu  mulai senyam-senyum sendiri  bak orang gila.  Jika  saja  waktu  itu  ada yang  melihat  tingkahnya,  mungkin  dia  akan dibawa langsung ke rumah sakit jiwa karena dianggap kurang waras.

Cinta itu benar-benar ajaib. Yang tidak pernah bertemu sebelumnya, hanya mengandalkan sebuah foto yang terpampang di halaman muka media sosial beserta pesan suara yang telah di-upload, mampu  membuat  hati seseorang terpikat. Salah  satunya adalah  lelaki  itu. Meskipun lelaki itu belum berani mengungkapkannya secara langsung dan hanya melalui pesan singkat, namun wanita itu cukup merasa senang. Baru kali pertama, ada seseorang yang menyukainya karena suara yang dimilikinya.
***

Tidak butuh waktu lama untuk saling mengenal, perlahan lelaki dan wanita itu semakin intens dalam mengirimkan pesan. Mulai dari sapaan singkat, saling mengingatkan untuk tidak lupa makan, sampai melontarkan pujian kepada satu sama lain. Hingga suatu hari, sang lelaki mem-posting sesuatu di laman pribadi  media  sosial  miliknya. Karena keduanya sudah saling mem-follow, maka tak heran jika langsung muncul notifikasinya.

Begitu mengetahuinya, sang wanita dengan sigap membuka media sosialnya. Sejujurnya ia penasaran, hal apa yang di-upload oleh lelaki itu. Begitu tiba di lamannya, terdapat sebuah cast yang berjudul "This is Why I Need You". Dengan sekali klik, alunan musik mulai mengalir. Tak ketinggalan suara petikan  gitar diikuti oleh  suara sang  penyanyi.  Sesaat,  ia tertegun dengan pemilik  suara tersebut. Suaranya mirip  dengan suara Ariel  Peterpan  -yang sekarang sudah berganti menjadi Ariel Noah-. Entah mengapa ia merasa lagu itu ditujukan untuk dirinya, namun ia tidak ingin besar kepala. Dengan  cepat,  ia  menggelengkan kepalanya untuk  mengusir dan membuang jauh-jauh pikirannya itu. Bisa jadi lagu itu dipersembahkan untuk gadis lain, bukan dirinya.

Begitu lagunya telah usai, ia pun meninggalkan sebuah komentar. Belum sampai semenit, komentarnya telah  dibalas. Lelaki itu mengakui bahwa lagu  tersebut dipersembahkan  untuk dirinya. Hati siapa yang  tak berbunga jika seorang  lelaki menghadiahkan  sebuah lagu untuk seorang wanita. That’s so sweet. Begitu tahu hal itu, ia langsung merasa kegirangan, namun tiba-tiba terdiam.

"Mungkinkah ia juga sama seperti lelaki lain?",  tanyanya dalam hati.

Sambil  menghembuskan nafas, sang wanita mulai  mengetik  sesuatu  di  ponselnya. Ia membalas  komentarnya dengan  mengatakan  ucapan  terima  kasih,  namun  ia tak bisa menerimanya. Takut jika ternyata ada gadis lain di luar sana tengah menyukai dirinya. Setelah membaca balasan komentar dari sang wanita, lelaki itu pun meminta maaf dan langsung menghapus cast miliknya. Ia tidak menyangka responnya akan seperti itu.

Terbersit sedikit rasa kecewa dan penyesalan dalam hati sang wanita karena telah mengatakan hal  itu kepadanya. Mungkin balasan komentarnya telah menyinggung perasaannya.  Namun, ia hanya tidak ingin berharap terlalu banyak pada seseorang yang baru dikenalnya. Ia mencoba menghibur diri dengan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Selepas kejadian itu, hubungan mereka mulai merenggang. Mereka hanya sesekali bertukar 
pesan dan menjawab seperlunya saja, tidak seperti saat pertama mereka memulai pendekatan. Cinta bisa hadir kapan pun dan dimana pun tanpa kita sadari. Namun ia juga bisa terhempas oleh ombak bila tidak diraih. Cinta itu bisa tumbuh bila ia rajin disirami, jika tidak, maka perlahan ia akan mulai mengering dan akhirnya mati.
***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang