17

1.5K 166 6
                                    

Suasana di sekolah sekarang berubah drastis karena semuanya sudah mengetahui tentang hubungan jeongin dengan kakaknya, hyunjin. Jeongin berusaha untuk kuat.

" jeje.. hyunjin mana?" Tanya minho tiba2. " sakit." Jawab jeongin.

Minho yang denger kata sakit langsung kaget lantaran hyunjin itu jarang sakit. Itu lah mengapa keongin berusaha keras untuk kuat dan membuang sisi lemahnya.

Jeongin membuka lokernya dan melihat banyak sekali sampah dan coretan yang sangat kasar. Jeongin menghela nafasnya saat sampah itu keluar.

Jeongin memunguti semuanya dan membuang ke tempat sampah. Ia juga mengambil tisu yang dibasahi air untuk membersihkan tulisan tersebut. " jeje.." pangaing jisung tapi jeongin masih sibuk membersihkan lokernya.

" siapa yang melakukan ini?" Tanya jisung.

" g-gak tau.." jawqb jeongin dan menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangis.

Semuanya memang berubah.

" jangan masukan kehati semua tulisa menyebalkan itu." Kata jisung dan melihat sekelilingnya yang memberi senyuman jahat kearah jeongin.

" LU SEMUA KAGAK ADA KERJAAN YA?!" tanya jisung tiba2.

Felix menghampiri mereka berdua. " jangan teriak.." bisik felix.

Jisung hanya tak peduli dan menarik jeongin ke taman sekolah yang sangat sepi. Ia juga membiarkan jeongin untuk menangis saat mereka sudah di taman.

" kak.. salah ya kalo jeje pacaran sama kek hyunjin?" Tanya jeongin sambil mengusap air matanya.

Felix dan jisung menggeleng. " gak.. gak salah. Mereka saja yang iri." Kata jisung dengan judes.

___

Hyunjin terbaring di kasur dengan lemas karena baru saja tadi pagi ia terkena demam. Walaupun tidak begitu tinggi, jeongin tetap menyuruhnya istirahat.

" jeongin ngapain ya?" Tanya hyunjin khawatir.

Ting!

Suara notifikasi dari ponselnya membuat hyunjin cepat2 membacanya. Dan itu dari 'unknown' membuat hyunjin penasaran.

 Dan itu dari 'unknown' membuat hyunjin penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin hanya menghela nafas kasar. " gak akan gw biarin dia merusak hubungan gw dengan jeongin." Kata hyunjin dan menaruh ponselnya di meja disamping kasur nya.

Tapi pesan itu berhasil membuat hyunjin semakin khawatir dengan jeongin. Ia mengacak rambutnya frustasi.

___

Jeongin terganggu karena siswa yang duduk di belakangnya terus melempar dengan kertas yang sudah di remuk2. " jeongin.." panggil chenle.

Jeonfin menoleh dan memberi senyuman. " kenapa?" Tanya jeongin. Chenle cepat2 mengambil kertas yang menempel di punggung jeongin.

'GAY! MATI AJA LU!'

Chenle kaget saat membaca tulisan itu dan tidak membiarkan jeongin membaca. " apa itu?" Jeongin terdengar sedang berusaha seolah tak ada yang terjadi.

Saat guru izin keluar sebentar, chenle berdiri tiba2. " HEH!! jangan nyuruh orang mati duluan.. kenapa gak lu aja yang mati. Lu gak mau kan liat orang yang suka sesama jenis?!" Tanya chenle kesal dan merobek kertas itu.

Jeongin lanhsung menarik lengan jeongin dan menatapnya dalam2. Ia seperti mengatakan ' aku gak papa.. sudah duduk.'

Chenle pun duduk  kembali sebelum guru bahasa inggrisnya kembali. Waktu berjalan dengan cepat dan waktu istirahat tiba. " gw makan bareng lu ya." Kata chenle.

" tumben.. gak bareng sama temen lu yang lain?"

" hari ini saja." Kata chenle dan akhirnya jeongin ngangguk.

Mereka langsung ke kantin dan duduk di pojokan karena hanya meja itu yang kosong.

" hai jeongin.." sapa seorang perempuan yang mengagetkan.

Jeongin menoleh dan tersenyum berusaha untuk tidak curiga. Perempuan yang bernametag 'lee yoora' itu memberinya kotak makan.

" ini.." katanya dengan senyuman yang mencurigakan.

Jeongin tetap menerimanya dan yoora pergi begitu saja. Ia menatap kotak itu dengan ragu, ia takut ada suatu hal yang terjadi.

Saat ia buka...

" ASTAGA!" jeongin mendorong kotak itu sampai jatuh.

Ternyata perasaan buruk itu benar karena saat ia buka ada 4 kecoa diatas nasi. Air mata jeongin pun sudah terkumpul dan jatoh begitu saja saat chenle mengecek ada kertas kecil.

' MAKAN NIH! BIAR CEPET MATI! HAHA'

chenle yang menyadari jeongin yang sudah menangis langsung memeluknya erat. Ini sungguh keterlaluan.

" ayo kita lapor ke guru." Kata chenle tapi jeongin menolak. Selang beberapa menit felix dan jisung dateng dengan ngos2an.

" dek... kok nangis?" Tanya jisung ke chenle.

" jeongin dikasih kotak bekal berisi kecoa dan nasi." Jawab chenle dan mengusap punggung jeongin berusaha membuatnya tenang.

Jiaung yang denger langsung panas dan menyesal karena dateng ke oantin telat. " siapa yang beri dia itu?!" Tanyanya lagi.

" lee yoora." Jawab chenle.

Felix dan jisung kaget. Jiaung siap2 menghampiri perempuan itu dengan tatapan tajam tapi felix menahan. " gak. Dia cewe... lu mau apain?" Tanya felix dan jisung menghampas tangan felix pasraha.

___

Hyunjin masih setia menunggu  jeongin pulang dan ia menonton film anak2 karena mood nonton film pain gak ada. Hanyq menunggu beberapa menit, jeongin dateng dan ditemani felix.

" jin, lu udah mendingan?" Tanya felix dan hyunjin ngangguk. Pria manis disamping felix hanya diam sambil menunduk.

" ada apa?"

" dia mendapat banyak kertas tulisan kata2 menyakitkan." Kata felix dan memberi tatapan khawatir ke jeongin.

Hyunjin kaget, segitu benci nya kah mereka dengan jeongin? Ia menghampiri jeonfin dan memeluknya erat. " kakak ada disini.. maaf karena kakak gak bisa dateng ke sekolah." Kata hyunjin lembut.

Jeongin pun menenggelamkan mukanya kedalam dada hyunjin. " gw duluan ya?" Kata felix dan pergi ke rumahnya.

___

TBC

Hai sobat ku.. apa kalian baik2 saja? Karena gw sedikit demi sesikit berusaha membuat cerita ini menjadi menyebalkan. Kan awal chapnya masih biasa2 aja.. nah sekarang gantian.. hehe..
Jadi semoga cerita gw yang ini sukses dari pada cerita gw yang lain... bye🖐🖐

Baby Fox //hyunjeong// [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang