26

1.3K 161 14
                                    

Jeongin bangun dengan sedikit males2an dan berniat untuk bersiap ke sekolah. Dirinya juga melihat pantulannya di cermin dan ia sudah membayangkan apa yang akan terjadi di sekolah.

Setelah bersih2, ia akan menunggu hyunjin. " dek.. keknya kakak lagi gak enak badan. Kamu gak papa kan kesekolah sendiri?" Tanya hyunjin dan jeongin tersenyum sambil ngangguk.

" yaudah kalo gitu.. jeje berangkat ya." Jeongin pun membawa tasnya dan memakai sepatu. Hyunjin melihat jeongin yang membelakangi nya dan ia sedikit khawatir.

Jeongin pun pergi meninggalkan rumah dan pergi ke halte bis. " huh.." helaan nafas keluar dari mulutnya dan ia berniat untuk mendengarkan musik sambil menunggu bis yang ia tunggu tiba.

Tak butuh memakan waktu lama, dirinya sudah berada di dalam bis dan duduk dibelakang. Lagu yang kali ini ia dengar ada lagu milik lee hi berjudul breath. (* i dont really think this song it's fit:v but whatever)

Dirinya memandang jalanan yang tidak begitu ramai karena masih pagi. Ia melihat banyak yang berjalan kaki dan ia melihat seorang anak kecil yang berlari sangat bahagia walaupun masih pagi.

Ia tersenyum dan mengingat saat dirinya seperti itu saat di jepang dan ia berharap bisa balik di masa itu. Hidup tanpa masalah, hidup tanpa dibenci semua orang.

Ia pun sampai di halte depan sekolahnya dan ia turun dengan malas. Saat ia ingin pergi kekelas, tiba2 ada bola basket yang dilempar kearahnya sampai terkena punggungnya sangat keras.

" akh.." jeongin menahan rasa sakit di punggungnya.

" hey gay!! Di tinggal cowo lu ya? Hahaha.. lu bosenin sih.." kata salah satu cowo sambil tertawa lepas. Jeongin hanya menghela nafas berusaha untuk tidak menanggapinya.

Jadi ia lanjut pergi ke kelas dan di kelas, ia dusuk di tempatnya yang biasa. Chenle juga belum datang jam segini jadi ia kesepian.

Saat jeongin asik dengan pikirannya, banyak cewe yang datang kemejanya dengan tatapan dingin. Jeongin berusaha utnuk tidak mempedulikan kehadiran mereka tapi salah satu dari mereka menarik dasinya.

" hey! Gw dari tadi panggil lu tuli!!" Katanya.

Jeongin berusaha untuk menghindar dari tatapannya. Jeongin juga berusaha melepas tarikan itu tapi gak berhasil.

Perempuan itu melain kan mengkosongkan kelas dan meminta untuk menjaga pintu. " ayo kita bersenang2.." Kata perempuan itu.

2 pria datang menahan tangannya dan perempuan yang tadi melepas semua kancing kemeja jeongin.

Jeongin berusaha meronta tapi tenaganya gak sebanyak tenaga pria itu. " apa dulu yang kita tuang? Bagaiamana dengan yang ringan dulu.." kata perempuan itu dan menyiram jeongin dengan air.

Setelah itu ada yang menuangkan saos tomat, susu coklat, dan yang lainnya sampai jeogin bener2 kotor.
" huahaha.." mereka semua tertawa dan memotretnya berkali2.

Mereka semua pada ninggalin jeongin yang sudah kotor dan beberapa menit kemudian chenle benar2 baru datang. " jeong- apa yang terjadi? Astaga.." chenle menghampirinya dengan muka khawatir.

Jeongin berdiri dengan mata yang sudah penuh dengan air mata dan pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi lah dirinya menangis sejadi2nya.

___

Selama 2 mata pelajaran, jeongin izin gak ikut belajar dan sekarang dirinya sedang bersama chenle. Jeongin juga sudah mengganti dengan baju olahraga.

Jeongin hanya berbaring di clinic yang sepi sambil menangis selama 2 jam. " hey.." chenle menarik jeongin agar duduk dan menatapnya dalam.

" apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang memulainya? Biarkan gw yang melaporkannya. Gw udah janji sama kak hyunjin untuk lindungin lu.. ayo bicara." Kata chenle.

Tapi yang ia dengar hanyalah suara tangisan yang semakin parah. Chenle langsung memeluknya sangat erat membiarkannya menangis.

" hiks.. k-kim y-yura.. dia yang mulai.." kata jeongin sambil terisak. Chenle kaget karena Yura adalah ketua kelasnya.

Chenle mengepal tangannya erat. " siapa lagi?" Tanya chenle.

" kim samuel.. park hyunsuk.." jeongin juga menyebut 2 nama pria yang menahannya. Jeongin memberi tau semua orang yang menghampirinya.

Chenle semakin geram dan dirinya langsung berdiri dengan tiba2. " lu disini aja. Gw yang urus ini semua." Kata chenle dan pergi ninggalin jeongin.

Chenle pergi ke kantin dan kebetulan papasan sana bang chan. " eh.. jeongin mana?" Tanya chan.

" di clinic dan tadi dia bilang kalo banyak yang membuatnya menangis." Kata chenle dan dirinya menunjuk semua murid.

" tuliskan nama2nya.. Biar gw kasih ke kepala sekolah." Kata chan dan chenle pun ngangguk.

___

Sepulang sekolah, jeongin sudah ada di rumahnya dengan lesu. Ia melangkah ke kamarnya dan berpapasan dengan hyunjin.

" dek.. apa mereka mengganggu kamu lagi?" Tanya hyunjin tapi jeongin diam dan memilih masuk ke kamar.
Hyunjin kaget dengan perubahan jeongin yang sangat drastis.

Berarti kata chan memang benar... semua mengganggunya saat dirinya tidak masuk. " dek.. ayo bicara sama kakak." Kata hyunjin.

" kak.. jeje mau sendiri." Kata jeogin dari kamar, Jeongin juga mengunci pintu kamarnya. Hyunjin pun menghela nafasnya dan mengangguk kecil bertanda mengerti.

___

TBC

Baby Fox //hyunjeong// [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang