29

1.6K 102 8
                                    

Selama tiga hari mereka menginap di busan, akhirnya mereka memilih pulang karena. Hyunjin sedang memgemas semua barang2 mereka dan dibantu jeongin. "Kak.. jeje gak mau pulang." Kata jeongin tiba2.

" eh? Kakak tau jeje gak betah di sekolah dan di rumah.. tapi kita gak bisa tinggal sini." Kata hyunjin sambil memberi senyuman hangat dan mengacak rambut jeongin.

Jeongin hanya mempaut bibirnya dan ngangguk kecil. Baru saja mereka mau keluar dari hotel, younghoon datang dan merangkul hyunjin. "Yah.. Mau balik lu?" Tanya younghoon.

"Kagak.. gw mau ke bulan. Iya lah mau pulang.. mau kemana lagi.." kata hyunjin sambil memutar bola matanya malas. Jeongin hanya tertawa kecil saja dan memilih bermain ponselnya.

Dirinya melihat banyak notifikasi dari SNS miliknya dan banyak sekali kata2 yang menusuk untuk dirinya dari teman sekolahnya. Jeongin meremas ponselnya dengan kuat dan berharap ponselnya akan rusak di hari itu juga. "Kenapa dek?" Tanya younghoon yang menyadari ekspresi jeongin.

"Ah.. enggak kok kak...Gpp." Kata jeonfin sambil tersenyum cerah.

Younghoon hanya ngangguk kecil saja dan kembali fokus ke depan. Entah dihari mau pulang, pikirannya malah makin pusing. Ia memikirkan temannya yang akan terus membully dirinya dan papanya yang membenci hubungan mereka sekarang yanv memang sebenarnya sangat gila.

Sesampai di stasiun kereta, hyunjin memberi kunci mobilnya ke younghoon dan mengeluarkan semua barangnya. "hati2.. kapan2 kesini lagi ya.." kata younghoon dan hyunjin ngangguk mengiyakan.

Hyunjin meraih tangan jeongin dan jalan memasuki stasiun tersebut. " kak.. ayo kita coba lagi.. maksudnya... bicara ke papa." Kata jeongin dengan nada yang pelan dan hyunjin tersenyum sambil mengacak rambut hitam milik jeongin.

" iya. Kita coba lagi.." kata hyunjin.

___

Mereka sudah sampai di depan rumah mereka sambil saling berpegangan tangan. Jantung jeongin berdetak sangat cepat dan berhasil membuatnya sesak nafas. " ayo.." hyunjin dengan berani membuka pintu dan mereka langsung bertemu dengan papanya.

" dari mana kalian?!" Tanya papanya dengan nada sedikit tinggi.

" apa papa harus tau?" Tanya hyunjin datar dan ia juga mempererat genggamannya dengan jeongin seperti mengkode jika dirinya tidak akan pisah begitu saja.

" dan kita memang berkencan. Aku sangat mencintainya sampai aku tidak melihatnya sebagai adik kandung." Mendemgar itu papanya jadi semakin geram dengan apa yang ia dengar. Papanya mengepalkan  tangannya dan berusaha menahan diri.

" apa kamu bilang?"

" apa hyunjin harus mengulanginya? Bukannya sudah te-"

BUK!

papanya langsung lost control dan menghajar hyunjin sampai ia terjatuh ke lantai. Jeongin jadi semakin panik karena papanya. " kakak.." jeongin menghampiri hyunjin.

" haha.. satu pukulan seperti itu bisa membuat hyunjin berubah pikiran?" Hyunjin pun berdiri kembali.

Papanya sudah mau mulai menghajar hyunjin tapi jeongin langsung menghalangi papanya. " Berhenti.. tolong.." kata jeongin dengan matanya yang berair.

" minggir!" Papanya mendorong jeongin tanpa pikir dua kali. Tentu jeongin kaget karena belum pernah didorong sekenceng ini membuatnya nangis kejer.

Baby Fox //hyunjeong// [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang