Prolog

1.5K 121 32
                                    

Kerlap kerlip kembang api menyinari langit sebuah kota kecil di Tokyo. Warna kuning, merah, biru, dan ungu yang menyala bertebaran layaknya bintang di angkasa. Jika orang sibuk Tokyo memilih untuk tidur di malam yang larut ini, sebagian orang yang lain memilih untuk berkumpul di suatu spot yang menyajikan pemandangan indah yang langka ditemui tersebut.

Realita menyajikan keramaian yang amat sangat di tempat itu. Lampu lampion bersinar terang dari satu kedai ke kedai yang lain. Banyak manusia berlalu-lalang sepanjang jalan dan mereka tidak mengenal perbedaan usia. Mulai dari balita, anak-anak, remaja, bahkan orang tua ikut menikmati kembang api yang bertebaran di langit malam ini.

Katakanlah keramaian itu adalah matsuri, festival musim panas yang menjadi salah satu ikon besar tahunan di Jepang. Kembang api, kedai makanan, festival budaya, mereka lah yang dinanti saat matsuri tiba.

Sayangnya, dengan keramaian yang menjadi-jadi itu, orang-orang jadi kurang perhatian terhadap sekitar. Boleh jadi banyak wajah bahagia yang terlukis pada orang-orang yang mendatangi taman bermain yang memfasilitasi festival besar itu, namun tentu banyak mata-mata yang mengintai setiap insan yang ada di sana.

Namun ayolah, ini matsuri! Mari berbahagia dan menikmati festival bersama! Jika pun kau pergi sendirian, makanan yang ada di sini juga enak-enak kok! Permen apel, takoyaki, okonomiyaki, crepe, sampai kembang kapas pun ada! Atau kau mau bermain di stand ambil ikan mas, menembak target berhadiah, putar keberuntungan, atau tebak takdir? Itu pun bisa jadi mengibur diri jika kau kesepian! Jadi lupakan sejenak hal yang membuatmu muram OK?

… Tapi lihatlah stand penemuan barang di sana. Eh bukan barang hilang juga sih, pasalnya ada anak-anak dan orang lanjut usia yang tersesat juga berkumpul di sana. Kasihan mereka, mungkin karena taman bermain itu terlalu ramai, mereka jadi tidak tahu jalan pulang.

Masalahnya bukan itu. Mereka terpisah dengan orang yang pergi bersama mereka dan orang-orang yang hilang itu tidak bisa dihubungi. Mau pakai ponsel atau dicari, mereka tidak bisa ditemukan di sana.

Sepertinya mereka meninggalkan orang yang bersama mereka dan pulang begitu saja. Tapi itu kelewat keterlaluan ya? Jahat sekali kalau ada orang yang sengaja melakukan itu.

Oh … setelah bertanya-tanya pada staf penjaga stand barang hilang itu, diketahui kalau benda yang terkumpul di sana ditemukan di tempat yang berbeda-beda. Mayoritas dari mereka cuma tas, mainan yang dibeli, topeng, kantung ikan … tapi ada juga benda yang rasanya tidak mungkin tertinggal seperti ponsel dan dompet. Pemilik benda-benda yang ditemukan itu juga sudah disiarkan lewat radio taman hiburan, tapi tidak ada satupun orang yang datang untuk mengambil barang-berang yang ditemukan itu.

Itu … sudah bukan disengaja lagi kan?

Iya, ada hal yang aneh di taman hiburan itu. Berlatar matsuri yang terlalu bising dan terlalu banyak orang yang datang, banyak orang yang hilang tanpa disadari. Mereka lenyap begitu saja tanpa ada aba-aba. Orang yang bersama mereka pun juga tidak menyadari kalau sanak keluarga atau teman bahkan kekasihnya menghilang begitu, padahal mereka masih saling berdampingan loh!

Hm … menurut kesaksian, ada orang yang mengajak orang-orang yang hilang itu bicara sejenak. Pendamping mereka pun tidak mencurigai orang itu sama sekali karena orang itu nampak normal dari sudut mana saja.

Yang dimaksud ‘orang itu’ bukan hanya seorang saja. Ini karena orang yang mengajak orang-orang yang hilang itu bicara mulai dari anak kecil yang mencari kakaknya, seorang nenek yang mencari jalan pulang, sampai seorang badut yang menawarkan balon dan sasarannya tentu adalah anak kecil.

Eit! Mereka yang hilang tidak cuma anak kecil loh! Para remaja bahkan orang tua pun juga menghilang karena orang itu mengajaknya bicara!

Ouch … merepotkan sekali kalau begitu.

Oh tunggu … tulisan apa itu? Itu loh, yang ada di stand paling belakang dari festival itu! Eh itu bukan stand, tapi ternyata itu adalah sebuah gudang! Mari baca bersama OK!

Mari kita bermain petak umpet, aku yang menghitung, kau yang sembunyi! Aku akan berteriak  jika aku menemukanmu!

.

.

.

Uh … mungkin ini cuma lelucon. Ayo pergi!

Astaga, kita sudah mendekati gudang itu sampai terlalu jauh dengan pusat festival. Ayo kembali secepatnya.

Oh ada seseorang dengan pakaian badut yang lucu! Mari kita minta balon untuk kenang-kenangan!

“Permisi, bisa berikan balon yang terbaik?”

“Hehehe …”

“Anu … minta balonnya boleh … ?”

“Hehehehehehe ….”

"...."

Oh. Tidak.

.

.

.

Hehehehehehehehehehehehehehehehehehehe …  a k u  m e n e m u k a n m u .”

Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang