*2 : Masalah?

5.5K 606 193
                                    

Fam[Ily]!

Haikyuu!!  © Furudate Haruichi

Warning : OOC,  Sho-ai, Typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Daichi menatap Hinata yang kini telah duduk disamping Bokuto. Diperhatikannya baik-baik sang anak bungsu- ah ralat, anak kelimanya itu dengan seksama.

Tak jauh berbeda dengan Shoyo kecilnya dulu. Mungkin yang berbeda sekarang hanya, tinggi dan juga Shoyo berada dibawah hak asuh Bokuto dan Akaashi.

Ah, mengingat ini agaknya membuatnya kesal.

Kenapa anaknya itu lebih memilih bersama mereka? Kenapa tidak tetap bersamanya yang notabenenya Keluarga kandungnya sendiri.

Daichi tau Ia salah, tapi bukankah seharusnya ada kesempatan kedua untuknya.

Dan lagi kenapa mesti Hinata yang mereka incar juga. Anak-anaknya yang lain kan ada.  Tobio misalnya, oh atau Tsukishima?

Kenapa mereka mesti mengambil Shoyoku! Pikir Daichi.

Diam-diam Daichi mengepalkan tangannya erat. Mencoba menahan dirinya dari gejolak kekesalan.

***

Rapat sudah selesai beberapa waktu lalu, namun Hinata masih duduk termenung di kursi ruangan rapat.

"Shoyo.." panggil Bokuto.

"A-ah.. Ya, Papa?" ucap Hinata sedikit tersentak kaget.

"Kau kenapa hn? Apa karena... Daichi-Nii?" tanya Bokuto hati-hati. Hinata menatap Papanya, sebuah senyum tercetak di bibirnya.

"Ya, Papa. Shoyo merasa... Mm.. Bagaimana ya, entahlah.. Susah dijelaskan dengan kata-kata hehe."

"Hee? Kok begitu.. Katakan saja apa yang kau rasakan ketika melihatnya.."

".. Sedikit terkejut sebenarnya. Shoyo pikir Tou-san tidak bekerja sama dengan perusahaan Papa." Bokuto terdiam, tangannya langsung menepuk pelan pucuk kepala sang anak dan kemudian mengusaknya lembut.

"Itu karena Shoyo tidak menangani perusahaan cabang Jepang. Karena Papa tau, kalau Shoyo mengurus perusahaan ini nantinya Shoyo harus bolak balik Jepang. Dan juga mengharuskan Shoyo untuk bertemu dengan para pemilik yang menanamkan sahamnya disini. Termasuk Daichi-nii. Dan Papa tahu Shoyo tidak mau terlibat dengan mereka setelah hari itu bukan?"

"Hm.. Ya, Papa. Hari dimana mereka bilang Shoyo bukan Anak mereka lagi." ucap Hinata dengan nada yang agak turun.

"Shoyo, dengarkan Papa. Apapun yang kamu rasakan ketika melihat seseorang yang sangat tidak ingin Shoyo temui, Kita harus bersikap profesional. Setidaknya anggap dia sebagai rekan bisnis ketika diadakan rapat atau apapun itu." Hinata menatap Papanya Ia agak ragu  melakukannya.

"Percayalah.. Kamu pasti bisa." ucap Bokuto menyemangati.

"Ya.. Papa benar, Shoyo pasti bisa."

***

Daichi mondar-mandir di ruangan miliknya. Pikirannya lagi-lagi melayang pada sang anak yang baru saja Ia lihat setelah dua belas tahun lamanya.

"Shoyo.." gumamnya.

".. Ugh.. Pantas saja Perusahaan Bokuto bisa sesukses itu meski nyaris bangkrut. Ternyata Shoyo mulai ikut andil membantunya mengambil alih beberapa perusahaan."

".. Aarggh!" kesalnya.

Daichi mencoba tenang, berpikir apa yang harus Ia lakukan.

"Daichi, Ada apa? Kenapa tadi Kau berteriak kesal begitu?" tanya Sugawara yang baru saja membuka pintu ruangan miliknya.

Fam[Ily]! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang