Fam[Ily]!!
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warning : OOC, Sho-ai , typo dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Iwaizumi menyandarkan punggungnya pada kursi kerja. Kini Ia lega karena beberapa menit lalu Daichi, Orang yang paling Ia tidak suka itu mengiriminya sebuah pesan yang berbunyi ‘Rencana kita, kita batalkan.’
Itu tandanya Oikawanya aman, dan kehidupan damainya juga aman. Tak perlu mengikuti apapun perintah dari pemilik perusahaan Karasuno itu.
“Kenapa kau tampak tenang begitu? Biasanya kau selalu berwajah serius.” ucap Oikawa menaruh segelas teh hangat diatas meja Iwaizumi.
“Hei.. Apa tak boleh aku tenang?” sahut Iwaizumi mengambil gelas teh yang baru saja diletakkan oleh Oikawa.
“Bukan begitu.. Hanya saja kau selalu berwajah serius sejak Sawamura itu menghubungimu.”
“Ya.. Itu karena Sawamura itu mengancamku. Tapi sekarang tidak. Katanya rencana dibatalkan.”
“Kenapa begitu?” Iwaizumi mengernyit, “Kenapa kau bertanya begitu? Seharusnya kau ikut senang. Rencana dibatalkan dan itu tandanya ancamannya yang macam-macam itu tidak akan terjadi.” Oikawa terkekeh.
“Ya.. Kau benar, Iwa-chan. Ah tapi, bukannya aneh dia tiba-tiba membatalkan rencananya?” Iwaizumi terdiam sebentar, “Ya.. Memang agak aneh. Karena sebelumnya Ia bersikeras ingin melaksanakan rencananya agar Shoyo kembali padanya.”
“Agar Shoyo kembali padanya?” Iwaizumi mengangguk.
“Astaga.. Iwa-chan. Ba-bagaimana kalau Ia sudah mendapatkan Shoyo. Maka dari itu Ia membatalkan rencananya.” ucap Oikawa khawatir.
Iwaizumi diam, dirinya memikirkan apa yang diucapkan oleh sang kekasih.
“Aku akan menghubungi Bokuto. Menanyakan apa Shoyo baik-baik saja. Tenangkan dirimu dulu oke?” ucap Iwaizumi sembari memegang ponselnya hendak menghubungi papa dari Shoyo.
Sedangkan Oikawa hanya mengangguk, Ia mengambil tempat disalah satu sofa yang ada diruang kerja Iwaizumi. Dalam diam, ia berharap dalam hati jika Shoyo, anak imut kesayangannya tidak kenapa-kenapa.
***
Natsu tengah bermain ponsel miliknya diruang tengah, sesekali tangannya mengambil apel yang sudah dikupas dan dipotong oleh Kaa-channya.
Dirinya asik memainkan game yang sedang populer dimainkan oleh para gamers sekarang, menghiraukan pandangan kakak-kakak serta Kaa-channya ketika Ia berteriak.
“Astaga kenapa anak ini bermain ponsel terus. Bagaimana bisa mengambil alih perusahaan kalau yang kau lakukan hanya bermain game.” ucap Kageyama. Natsu mendelik tak suka.
“Nii-chan. Perusahaan juga tidak akan diberikan kepadaku meski aku menangis darah sekalipun tetap tak akan diberikan karena perusahaan memang akan di ambil alih oleh Shoyo-nii bukan.”
“Sebenarnya ada apa dengan otak anak ini. Bukannya sudah kujelaskan kemarin kalau Shoyo tak mungkin mengambil alih perusaah keluarga kita.” ucap Tsukishima agak kesal karena tingkah sang adik.
“Ya begitulah. Seperti tak kenal dia saja. Kalau sudah bosan Ia pasti akan berhenti dan mencari hal lain yang menarik baginya. Makanya dia begini kan.” ucap Noya menimpali.
“Aku dengar semua yang kalian bicarakan ya!” ucap Natsu menatap tajam kearah kakak-kakaknya.
“Darimana kau belajar menatap seperti itu? Kau tau menatap Nii-chanmu seperti itu tak baik. Kaa-san lihat Nat-chan.” ucap Tanaka, mengadu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[Ily]!
Fanfiction[Alternate Universe] Kasih sayang, rasa iri dan keinginan memiliki dari orang-orang di masa lalunya, sukses membuat kehidupan Hinata berantakan. Apa yang akan Hinata lakukan? akankah Ia menyerah dan kembali pada keluarga kandungnya? atau sebalikny...