Fam[Ily]!
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warning : OOC, Typo, Sho-ai, dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Natsu memasuki rumahnya dengan wajah kesalnya, tak lupa kakinya menghentak keras sepanjang jalannya menuju kamarnya, membuat Sugawara mengernyit bingung.
“Natsu?” panggilnya sebelum Natsu memasuki kamarnya.
Natsu tentunya berbalik, menatap orang yang telah melahirkannya ke dunia, “Ya, Kaa-chan?”
“Natsu kenapa? Kok mukanya kesal begitu?” tanya Sugawara lembut.
Natsu menggembungkan pipinya, ia kemudian beranjak mendekati sang Kaa-chan “Itu Kaa-chan.. Tadikan...”
Natsu menceritakan semua yang terjadi saat Ia berkunjung ke sekolah milik Tou-channya. Mulai awal hingga akhir.
“Karena itu.. Kakak tampan terlihat tidak menyukai Natsu.” ucap Natsu dengan mata berkaca-kaca.
“Sst.. Sudah jangan menangis. Nanti kita balas siswi itu. Berani sekali mempermalukan Anak Kaa-chan didepan gebetannya.”
“Huwee.. Tapi.. Tapi Kakak tampan bilang tidak suka kalau Natsu begitu..”
“Iya, Kaa-chan tau. Jadi, nanti kita membalasnya bukan dengan tanganmu. Tapi melalui orang lain.”
“Maksud Kaa-chan?”
“Maksud Kaa-chan, tidak perlu Natsu langsung yang melakukannya. Kita suruh orang lain saja untuk membalasnya. Oh atau dengan kekuasan Tou-chan. Kita bisa keluarkan dia segera.” jelas Sugawara.
“Buu.. Tapi bagaimana kalau Kakak Tampan mengetahuinya. Kan saat itu Natsu bilang, Natsu anak pemilik sekolah. Sudah pasti anak-anak disana mengetahui sebab dan siapa yang melakukannya kalau dia dikeluarkan.” sahut Natsu menggembungkan pipinya.
“Em.. Kalau begitu biar Kaa-chan saja yang melakukannya. Kau bisa percayakan hal itu pada Kaa-chan. Dan Kaa-chan jamin kakak tampan tidak akan tahu.”
“Benarkah Kaa-chan?” Sugawara mengangguk.
“Terima Kasih Kaa-chan.”
“Sama-sama, Oh iya.. Kaa-chan penasaran dengan gebetan Natsu. Memangnya dia seperti apa?” tanya Sugawara.
“Dia tampan tapi juga manis sih. Tapi sangaaaat baik. Natsu suka.”
“Lalu?”
“Lalu, Kakak tampan itu juga perhatian sama Natsu.” Sugawara tersenyum, sedetik kemudian Ia mendapatkan ide.
“Kalau begitu.. Bagaimana kalau kita ajak dia dan keluarganya makan malam?”
***
Hinata tengah berbaring diatas kasur empuknya. Pikirannya tengah melayang kepada sang Kakak yang sudah lama tidak Ia temui. Sawamura Tobio.
“Kenapa Tobio-nii tiba-tiba masuk ke Karasuno? Bukannya Tobio-nii sudah kuliah?”
“Atau ini ada sangkut pautnya dengan Tou-chan?”gumam Hinata bermonolog.
Matanya terus memandang kearah langit-langit kamarnya, berapa kalipun Ia pikirkan. Rasanya susah untuk menebak kenapa Kakaknya itu tiba-tiba bersekolah diKarasuno.
“Haah.. Biarlah dulu. Masalah ini bisa ku beritahu kepada Papa dan Mama nanti.” ucap Hinata mengganti posisi menjadi tidur menyamping.
Memejamkan matanya, berniat untuk meneliti indahnya pulau kapuk (Read : tidur).
Namun itu tinggal niatan ketika mendengar sang Mama tercinta berteriak dari lantai bawah. “Shoyo, ada temanmu datang berkunjung.”
***
Jadi disinilah Hinata sekarang, duduk berduaan bersama Adik perempuannya, yang entah si Adik itu sudah tau atau belum bahwa Ia adalah Kakaknya.
“Natsu-chan, Ada apa kemari?” tanya Hinata membuka suaranya setelah beberapa menit saling diam.
“Etto.. Natsu kemari karena.. Emm..”
“Hm? Karena?”
“A-Apa Sho-nii marah sama Natsu karena tadi Natsu membuat onar disekolah Sho-nii?” tanya Natsu memberanikan dirinya.
“Natsu tau.. Natsu tidak seharusnya begitu. Natsu menyesal telah berkata tidak sopan pada Nee-san itu. Tapi.. Tapi Natsu sudah meminta maaf pada Nee-san itu. Jadi Natsu mohon, Maafkan Natsu ya Sho-nii.” tambah Natsu.
Hinata tersenyum mendengar apa yang diucapkan Adiknya, setidaknya Adiknya ini akhirnya sadar kalau yang dilakukannya tidak baik. “Natsu tidak harus meminta maaf padaku. Natsu tidak salah apapun. Maaf juga ya tadi berbicara ketus pada Natsu. Habisnya Nii-san tidak suka jika Natsu bersikap seperti itu.”
Natsu tersenyum, Ia langsung berdiri dan menubruk Hinata yang duduk di depannya, “Sho-Nii!!” pekiknya senang.
“Natsu janji tidak akan seperti tadi.” ucapnya Natsu mengeratkan pelukan. Ia bahkan kini duduk dipangkuan Hinata dengan mesranya.
Hinata tentu tidak mempermasalahkannya. Toh Natsu adiknya sendiri, Ia hanya tersenyum dan membalas pelukan adiknya tersebut.
“Oh iya, Nii-chan...” Natsu mendongak untuk menatap wajah Hinata.
“Hm? Ya?” ucap Hinata menatap balik Natsu.
“Kaa-chan mengundang Nii-chan dan keluarga Nii-chan untuk makan malam di rumah malam ini. Datang ya Nii-chan.” ucap Natsu dengan wajah memohon. Tanpa tau, Hinata dan seseorang yang sedari tadi menguping terkejut bukan main.
*TBC dong 😆😆
Awokwokwokwok //digeplak
Cieee kangen ya sama FF ini 😆😆 //ditimpukin readers
Ayo tebak, nanti gimana reaksi Sugawara 😆😆
Oh iya.. Semoga kalian suka chap ini😆😆
50+ Vote = Up 😆😆
See you~
Minggu, 24 Maret 2k19
Pukul 20.31 Wita
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam[Ily]!
Fanfiction[Alternate Universe] Kasih sayang, rasa iri dan keinginan memiliki dari orang-orang di masa lalunya, sukses membuat kehidupan Hinata berantakan. Apa yang akan Hinata lakukan? akankah Ia menyerah dan kembali pada keluarga kandungnya? atau sebalikny...