*10

3.4K 447 97
                                    

Fam[Ily]!!

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, Sho-ai, typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

“Shoyo.”

Suara berat nan tegas menyapa pendengarannya. Tunggu, sepertinya Ia kenal dengan suara ini.

“Tou...-san.” gumam Hinata agak bergetar ketika menatap orang yang baru saja memanggil namanya. Astaga, bukannya tadi Yuuki yang menyahutinya. Kenapa malah Tou-sannya yang memberikannya obat.

“Santai saja nak. Yuuki Tou-san suruh keluar. Dan lagi, ini.. Kau pusingkan?” ucap Daichi tersenyum. Hinata mengernyit, astag.. Kenapa rasanya kepalanya mau pecah saking pusingnya.

Hinata melirik obat yang ada ditangan Tou-sannya itu, Ia ingin mengambilnya, tapi bagaimana kalau... Itu bukan obat yang Ia butuhkan? Maksudnya.. Bagaimana kalau Tou-sannya ini memberikan obat yang berbeda.

“Akh.” rintih Hinata, tangannya mencengkram salah satu sisi kepalanya.

Ck.. Tambah pusing..’

“Pusing kan. Ayo minum obatnya. Tenang ini bukan obat yang aneh-aneh kok.”

Hinata diam, matanya menatap sang Tou-san. Mencari kebohongan dibalik mata Tou-sannya.

“Baiklah.” ucap Hinata pasrah. Ia sudah tak kuat untuk menahan rasa sakit di kepalanya.

Dan Hinata... Tanpa kau sadari, Daichi menyeringai.

***

Akaashi tengah duduk manis di sofa ruang kerja sang suami. Ia memainkan ponsel pintarnya untuk menghilangkan rasa bosan serta rasa kekhawatirannya yang entahlah disebabkan oleh apa.

“Ada apa? Apa kau datang kemari hanya untuk memainkan ponselmu saja?” ucap Bokuto yang sudah lelah memperhatikan apa yang dilakukan istrinya.

“Haah... Tentu tidak.” sahut Akaashi menaruh ponselnya diatas meja.

“Lalu ada apa kemari? Pekerjaanmu bagaimana kalau Kau ada disini mm?” tanya Bokuto lembut.

“Entahlah, tadi hanya ingin kemari saja. Dan lagi, entah kenapa aku merasa khawatir.” ucap Akaashi memegang dadanya yang sekarang berdebar. Ia merasakan sesak di dadanya.

“Ne, anata.. Bagaimana kalau jemput Shoyo sekarang? Aku merasa tidak enak dan perasaanku tertuju pada Shoyo.” tambah Akaashi. Bokuto terdiam, “Tapi ini masih jam sekolah, nanti saja oke?”

“No. Aku mau kau menjemputnya sekarang. Aku merasa ada sesuatu yang telah terjadi.”

“Baiklah-baiklah.. Aku bersiap dulu ya.” Akaashi hanya mengangguk.

‘Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi.’

***

Tsukishima, Tanaka dan Nishinoya tengah duduk santai di ruang tengah rumah keluarganya.

Sesekali mereka menyesap teh hangat yang dibuatkan oleh maid.

“Jadi kenapa kita berkumpul disini? Dan lagi kemana Tobio?” ucap Tanaka.

“Itu yang ingin aku bicarakan.” sahut Tsukishima bersedekap dada.

“Maksudmu, Kei?” tanya Nishinoya.

“Tobio... Dia mengikuti apa yang di perintahkan oleh Tou-san. Singkatnya Dia membantu Tou-san dengan iming-iming adik kesayangan kita akan kembali jika Ia mengikuti apa yang Tou-san katakan.” jelas Tsukishima.

“H-Hei.. Itu tidak mungkin. Bagaimana kalau Tobio hanya ingin menjaganya?” Tsukishima menghela nafas,“Kalau begitu, tunggu sebentar.” ucapnya kemudian keluar dari ruang tengah. Membuat Tanaka dan Nishinoya bingung.

Lima menit berselang, Tsukishima kembali memasuki ruang tengah. Dengan map berwarna coklat yang kini ada ditangan kanannya.

“Ini data yang diberikan oleh mata-mataku beberapa hari ini.” ucap Tsukishima menyodorkan map coklat tersebut.

Nishinoya dan Tanaka saling pandang, Ia agaknya ragu untuk mengambil bahkan membaca map yang diberikan oleh Tsukishima.

“Bacalah.”

***

Kageyama berjalan serius melewati koridor sekolahnya. Earphone terpasang apik di kedua belah daun telinganya.

Sesekali Ia menghela nafas karena jengah akan tatapan memuja yang dilayangkan oleh para siswi yang ada.

“Menyebalkan.” gumamnya.

Mencoba terus fokus pada jalannya, langkah kakinya tiba-tiba terhenti ketika mendapat sebuah notifikasi dari ponselnya.

Kageyama kemudian membuka dan membaca isi notifikasi tersebut. Samar-samar Ia tersenyum.

‘Sudah selesai.’
















*TBC

Oke chapt 10 selesai.. Horray~

Gimana? Pendek ya? Hehe..

Siapa tokoh jahat di FF ini, sebenarnya? Awkwkk

Semoga kalian suka deh Chapter kali ini.

Maaf kalau masih ada kekurangannya ya.

See You In next chapt.

60+Vote : Up!

Sabtu, 13 April 2k19
Pukul 19.49 Wita

Fam[Ily]! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang