Nekoma || Malin Kundang

691 106 67
                                    

Story by Lia

Ceritanya malin kundang. Ada inspirasi  juga dari pensi di sekolah

Happy Reading~

"tes tes. Satu dua tiga." Inuoka mengecek mic, "ok!"

"Ekhem ekhem. Perkenalkan saya Inuoka. Saya disini ingin mewakili Nekoma VBC untuk pembukaan drama kami. Sebelumnya mari kita panjatkan puji syukur ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi kita kesempatan berkumpul di acara tahunan sekolah. Kepada kepala-skip"

"Alkisah pada zaman dahulu kala hiduplah pemuda tampan tapi misquin bernama Malin Kuroo Tetsurou. Ia hidup bersama ibunya yang bernama Morisuke Yaku. Mereka hidup sebatang kara. Sungguh menyedihkan. Hingga suatu hari" ucap Inuoka. Ia berjalan menuju sisi kanan panggung dan duduk di kursi yang telah disediakan.

Back to tengah panggung.

Kuroo berjalan ke arah Yaku yang sedang menyapu halaman.

"Ibu" panggil Kuroo.

"Ya nak? Ada apa?" Balas Yaku menghentikan aktivitas menyapunya.

"Aku ingin mengarungi negeri sebrang"

"Negeri sebrang banyak nak"

"Itu lho bu. Junkarta. Yang terkenal itu lho"

"Tapi nak, ibu takut kamu kenapa-napa disana"

"Aku sudah besar bu, jangan khawatir"

"Baiklah nak. Berhati-hatilah."

Kuroo meninggalkan Yaku yang terus menatapnya. Yaku menundukkan kepalanya.

"Semoga kau tenang disana" gumamnya pelan namun terdengar oleh Kuroo.

"GUE BELOM MATI MAK" teriak Kuroo.

"Akhirnya Kuroo pergi menuju Junkarta. Disana ia bertemu seorang bapak yang tingginya kayak tiang listrik" ucap Inuoka membaca naskah yang dipegangnya.

Lev berjalan bolak-balik tidak jelas sambil menatap kesal layar ponselnya. Kuroo yang melihat itu segera menghampiri Lev.

"Permisi pak, bapak kok terlihat bingung. Memangnya ada masalah apa?" Tanya Kuroo.

"Gini lho nak. Saya punya hape baru. Tapi saya gatau cara buka gugel. Kamu tau caranya gak?"

"Oya oya. Gugel toh. Gini lho pak caranya."

Kuroo mengambil hp dari tangan Lev. Ia menekan asal hp itu, memukulnya, kemudian membantingnya. Diambilnya lagi hp itu.

"Ini pak sudah kebuka gugelnya." Kuroo memberikan hp tersebut kepada Lev.

"Makasih nak. Kamu sepertinya orang baru disini"

"Iya pak. Saya orang baru disini, saya ingin mencari pekerjaan. Walaupun gajinya kecil asalkan halal pak"

"Saya ada pekerjaan untukmu. Kebetulan saja ada lowongan kerja di tempat saya. Kamu mau gak?"

"Boleh pak."

Kuroo dan Lev pergi meninggalkan pangggung.

"Rupa-rupanya bapak tidak tau gugel tadi adalah seorang pedagang kaya raya. Setelah lama bekerja disana, Kuroo akhirnya menjadi orang yang sukses dan menikahi anak perempuan pedagang tersebut. Suatu hari Kuroo bersama istri dan pengawalnya pergi ke kampung halaman Kuroo."

Kuroo, Kenma, dan Taketora berjalan-jalan di kampung tersebut.

"Kenma, jalannya cepetan dikit dong say" ujar Kuroo sedikit menarik tangan Kenma.

"Jijik deh" balas Kenma.

Mereka melewati rumah Yaku. Yaku yang sedang menyapu halaman menjatuhkan sapunya dan berlari menuju anaknya.

"Anakku! Anakku! Malin Kuroo Tetsurou!" Panggil Yaku sambil memeluk Kuroo. Walaupun dalam hati ia jijik harus memeluk kucing buluk itu.

"Kuroo, apakah wanita jadi-jadian ini ibumu?" Tanya Kenma risih. Kuroo memasang wajah malu.

"Siapa kau?! MENJAUHLAH DARIKU!!!" Bentak Kuroo kasar. Ia mendorong keras Yaku.

"Kuroo! Apa kau tak mengenal ibumu sendiri?!" Tanya Yaku. Air matanya jatuh seketika.

"Pengawal usir orang tua itu!" Perintah Kuroo kepada pengawalnya.

"Ayo pendek. Kau har-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yamamoto kena tendang oleh Yaku.

"Jika itu sifatmu yang sekarang Kuroo, kau telah durhaka kepada ibumu. Kukutuk kau jadi-"

"Sebentar mak! Aku mau pose dulu!" Kuroo berpose ala model.

"Kukutuk kau jadi ba-"

"Salah pose mak. Gini aja." Kuroo mengganti posisinya menjadi duduk.

"KUKUTUK KAU JADI KUCING BULUK"

JEDUAR JEDAR BOOM BLETAK

Seketika asap muncul dari bawah Kuroo. Ketika asap itu hilang, muncullah kucing buluk di tengah panggung.

"Kuroo yang durhaka telah dikutuk oleh Yaku. Jadi teman-teman janganlah kalian durhaka kepada orang tua. Nanti dikutuk jadi kucing buluk. Sekian drama kami, jika receh kami mohon maap. Terima kasih"

Semua anggota Nekoma VBC membungkukkan badan. Tirai pun tertutup sempurna.

Drama GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang