By Lia
Selamat membaca~
Tirai dibuka menampilkan sosok cewek memakai kemeja hitam, rok selutut hitam, kaos kaki hitam, dan sepatu hitam.
"Ekhem ekhem. Saya disini sebagai narator cerita. Because tidak ada people lagi di kaijo basketball club yang ingin menjadi pemain drama. Alhasil watashi jadi naratornya" ucap cewek itu. Penonton udah siap melempar tomat yang dijual oleh mbak Nimas.
"Hajimemashite, my name is Nab" ujarnya, "tanpa ba bi bu be bo bla bla bla la la la, mari kita mulai dramanya." Nab pun berjalan menuju backstage dan duduk di kursi yang menghadap panggung.
"Suatu hari, di pagi yang cerah, di sebuah rumah tua, hiduplah seorang kakek bersama empat cucunya. Kakek itu memiliki sebuah permintaan pada cucu kesayangannya" ujar narator.
Ditengah panggung yang telah diracik sedemikian rupa menjadi sebuah ruang keluarga, duduklah lima anggota klub basket. Salah satu diantara di sulap menjadi seorang kakek. Panggil saja kakek Hayakawa.
"Kakek! Ryota ingin tanya suatu hal!" Kise mengangkat tangannya seperti anak kecil. Kasamatsu yang disebelahnya hanya bisa menghela nafas melihat kise sangat mendalami peran.
"Ada Ryo-chan?" Tanya kakek kesayangan kita.
"Maksudnya 'ada apa Ryo-chan?'" Kobori memberi maksud dari ucapan kakek.
"Bagaimana caraku agar bisa lebih famous lagi?" Tanya Kise.
"Kakek tidak tau Ryo-chan. Tanyakan pada Kasamatsu, mungkin ia tahu" jawab kakeknya.
"Kasamatsu bukan tahu!" Celetuk Moriyama.
"Sudah-sudah." Kakek menghentikan perkelahian sebelum dimulai (?).
"Jadi para cucu kesayanganku. Kakek punya cerita yang menarik" ujar kakek pada cucunya.
"Cinta?" Tanya Moriyama.
"Cerita plis, bukan cinta. Tuh otak benerin dulu napa" celetuk Kasamatsu.
"Cerita apa kek?" Tanya Kise sambil memiringkan kepalanya seperti anak kecil.
"Kalian pernah mendengar kisah pohon kehidupan?" Tanya kakek. Keempat cucunya hanya menggeleng.
"Kakek juga lupa ceritanya" ujar kakek sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Keempat cucunya hanya menatap datar.
"Intinya kakek ingin kalian mendatangi pohon itu. Setiap anak datang pada musim yang berbeda. Kobori, datanglah di musim gugur. Ryo-chan di musim dingin, Mori-chan di musim semi, dan Kasamatsu-chan di musim panas" ujar kakek melompati dialog yang bercerita tentang pohon tersebut. Dasar kakek pelupa!
(Btw aku kasih embel-embel 'chan' biar kayak kakek-cucu beneran)
Tirai tertutup sempurna.
Dibalik tirai, seluruh pasukan mengubah suasana panggung menjadi seperti musim gugur. Dengan beberapa potongan kertas orange, kuning, dan coklat yang disulap menjadi daun-daun kering, mereka juga membawa kipas angin besar disamping panggung namun tertutup oleh pohon buatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Gaje
FanfictionKumpulan drama gaje dari anime HQ dan Kurobas. Harap sabar membacanya😃 Haikyuu!! © Furudate Haruichi Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi Cover by @Byakunisa06 Story by @Uniqe_4