Story by sinhres
Terinspirasi dari cerita Romeo dan Juliet yang keduanya memiliki perbedaan. Tapi, disini dua-duanya pria (bukan romance). Sedangkan nama Siluet, terinspirasi dari Detective Conan (siluet penjahat).
Selamat Menikmati!~
"Mengisahkan seorang pria bernama Oreo yang terpaksa berteman dengan pria bernama Siluet. Siluet berasal dari keluarga mafia, sedangkan Oreo berasal dari keluarga menengah-biasa. Perbedaan inilah yang membuat Siluet semena-mena dengan Oreo," kata sang narator.
"Heh, Oreo! Bawain tas gua!" titah Siluet pada Oreo. Oreo hanya membungkuk, meminta-maaf berkali-kali.
"Keduanya berjalan bersama-sama ke sekolah Toge Gakuen. Seperti biasa, orang-orang yang melihat langsung menghindar karena takut dengan Siluet," kata sang narator.
"Tetapi, ada seorang perempuan yang selalu dekat dengan Siluet, namanya adalah Momo. Momo selalu memarahi Siluet, meski Siluet terlalu bebal untuk sekedar di ceramahi," lanjut sang narator.
"Siluet! Lo budakkin Oreo lagi ya?!" seru Momo. Siluet hanya memasukkan kelingking ke telinganya. "Diem deh, Mo. Bukan urusan lo!"
"Momo yang mendengarnya, berlari dan meninggalkan Siluet dan Oreo sendirian(?). Siluet mengabaikan perlakuan Momo, meski hatinya gelisah," kata sang narator.
"Oreo yang memiliki rasa empati tinggi, berniat membantu Siluet dan Momo berbaikan," lanjut sang narator.
"Sini tas gua." Siluet mengambil tas di tangan Oreo dengan paksa. "Jangan lupa istirahat lo bawain gua nasi goreng mbak Nabilah!" Siluet pergi, setelah mengucapkan hal itu.
"Sesuai janji, Oreo membelikan Siluet nasi goreng. Tapi, bukan nasi goreng mbak Nabilah, sebab beliau sedang cuti. Alhasil nasi goreng mbak Lia yang ia beli," kata sang narator.
"Lo beli nasi gorengnya Lia?! Gua kan mintanya si Nabilah! Kenapa gak mbak Nimas aja sih? Kenapa harus Lia?!"
Si Oreo membungkukkan badannya dan mengucapkan minta maaf berkali-kali. "Maaf, mbak Nabilah lagi cuti. Mbak Nimas juga cuti."
Meski begitu Siluet tetap memakannya dengan lahap nasi goreng buatan Lia.
"Waktunya pulang sekolah tiba. Tidak seperti biasanya, kali ini Siluet pulang bersama Oreo. Biasanya ia akan pulang bersama Momo. Pertengkaran tadi pagi, membuat keduanya menjaga jarak. Oreo yang sudah menyiapkan rencana, langsung melaksanakannya," kata sang narator.
"Siluet bisa gak dateng ke tempat ini nanti malam?" Oreo menyodorkan secuil kertas berisikan alamat pada Siluet.
"Ngapain?" tanya Siluet.
"Kujelaskan nanti malam," ujar Oreo dan memasuki rumahnya.
"Malam pun tiba. Siluet datang ke tempat yang dijanjikan. Siluet sudah lelah menunggu selama lima menit. Ia memutuskan untuk pulang, tetapi ia urungkan ketika melihat siluet orang yang mendekat ke arahnya," ujar sang narator.
"Eh, O-oreo lo ngapain diem di situ. Sini, g-gak usah nakut-nakutin gua," ujar Siluet gugup. Jelas-jelas siluet itu berdiam tanpa suara.
"O-o-oreo! B-buruan. K-kalo gak g-gua pulang nih." Siluet semakin gelisah melihat siluet yang tidak bergeming sama sekali.
Siluet memutuskan untuk menghampiri siluet. Dengan langkah (sok) berani, Siluet berjalan. Tiba-tiba siluet itu bergerak menuju Siluet. Siluet yang kaget akan pergerakan tiba-tiba itu, langsung berlari.
"AMPUN, MAK! JANGAN MAKAN GUA," teriak Siluet ketakutan. Siluet berharap siluet tidak mengejarnya. Siluet menengok ke belakang. Si siluet ternyata mengejarnya.
"T-tunggu, Siluet!" seru siluet. Suara si siluet masuk ke telinga Siluet, kemudian di proses oleh otak. Siluet kenal dengan suaranya.
"Lo, MOMO?!" Siluet langsung menghampiri Momo. "Kok lo diem aja sih, gua kira hantu tau!"
"Lo di panggil Oreo juga?" tanya Siluet.
"Iya, Oreo mana?" tanya Momo balik.
"Mana gua tau," jawab Siluet. "Gua pulang deh kalo gitu." Siluet pun membawa kakinya pulang ke rumah.
Momo yang tak ingin ditinggal sendirian, memutuskan ikut membawa kakinya pulang.
"Rencana Oreo yang sudah disusun tidak matang itu, gagal. Keduanya pulang tanpa mencurahkan isi hatinya," kata sang narator.
"Suatu hari, Momo dikurung oleh orang tuanya. Dikarenakan Momo tidak mengerjakan tugas matematikanya. Siluet yang mendengarnya, langsung menuju rumah Momo. Tak lupa dengan Oreo ikut bersamanya," lanjut sang narator.
"MOMO! KELUAR!" Siluet sedang berteriak di bawah balkon kamar Momo.
"LO NGAPAIN DISINI?!" tanya Momo.
"GUA MAU NOLONG LO, MAU GAK?" ujar Siluet pada Momo. Momo langsung mengiyakan pertolongan yang diberikan oleh Siluet.
"Momo pun melompat dari balkon kamarnya yang berada di lantai lima. Siluet langsung menangkapnya dengan sigap," kata sang narator.
"Tetapi, karena suara teriakan Siluet yang terlalu besar, orangtua Momo langsung memanggil penjaga untuk menangkap Siluet," lanjut sang narator.
"KAMU BERANINYA BEBASIN ANAK SAYA?! KAMU AKAN DI HUKUM!" Siluet yang mendengarnya langsung ketakutan. Ia baru saja berumur 17 tahun belum lama ini.
"KAMU HARUS KERJAIN TUGAS MATEMATIKA BERSAMA ANAK SAYA!" Siluet langsung terjatuh. Ia memukul-mukul lantai.
"Kenapa?? Aku kan sudah mengerjakan tugas matematikaku!" Siluet hanya bisa pasrah dimasukkan ke sebuah ruangan dan diberi tumpukan soal matematika.
"Semenjak hari itu, Siluet bertobat dan menjadi guru matematika di Toge Gakuen. Selesai~"
- Penonton
"Drama yang sangat menyentuh!"
"Aku akan mengurung anakku juga."
"Siluet sungguh berbakti engkau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama Gaje
ФанфикKumpulan drama gaje dari anime HQ dan Kurobas. Harap sabar membacanya😃 Haikyuu!! © Furudate Haruichi Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi Cover by @Byakunisa06 Story by @Uniqe_4