Aoba Johsai || Sukarella

1.1K 105 48
                                    

Story by sinhres

Terinspirasi dari cerita Cinderella. Disini Sukarella adalah pria dan bukan kehidupan kerajaan, melainkan kehidupan anak sekolah.

Selamat Menikmati!~

"Seorang anak laki-laki bernama Sukarella, baru saja kehilangan ibunya. Ayahnya yang ibapun, menikah untuk kedua kalinya demi memberi kebutuhan kasih sayang pada anaknya yang tunggal itu," ucap narator datar.

"Sukarella, mulai hari ini, dia adalah ibumu yang baru dan dua anak itu adalah kakakmu," kata sang ayah sambil memperkenalkan seorang perempuan berkepala tiga dengan dua anak di sebelahnya.

Anak pertama bersurai hitam menyahut, "Salam kenal, Sukarella."

Anak kedua yang bersurai coklat-pink ikut menyahut, "Salam kenal, Sukarella!"

Sukarellapun merangkul keduanya dengan (sok) akrab. "Salam kenal, Makki! Salam kenal, Matsun!"

Makki dan Matsun segera melepaskan rangkulan tangan Sukarella dan bersembunyi di belakang sang ibu.

"Bertemanlah yang akrab dengan Sukarella," titah sang ibu. Makki dan Matsun terpaksa menerima titahan sang ibunda tercintahhhh.

"Semenjak itu ketiganya pun berteman. Tapi, karena perbedaan darah di tubuh mereka, membuat salah satunya tertindas," kata sang narator datar.

"Sukarella, ambilin makanan gua dong!" seru Makki yang sedang duduk di sofa. Sukarella yang mendengarnya, berkata, "Emangnya gua pembantu lo? Ambil sendiri. Punya kaki kan."

Makki pun menyilangkan kakinya, meletakkan tangan di atas pahanya dan menutup matanya sesekali menarik napas. Ia sedang mencoba ritual menjadi orang sabar berdasarkan acara yang ditayangkan kemarin malam.

"Ngapain lo?" tanya Sukarella. Jujur saja, namanya tidak sesuai dengan sikapnya.

Matsun yang baru saja pulang, tidak sengaja melihat saudara-saudaranya bertingkah di luar akal sehat. Matsun memutuskan untuk berjalan ala ninja menuju kamarnya.

"Suatu hari, teman sekelas Makki mengundang ketiganya ke sebuah acara ulang tahun. Makki, Matsun dan Sukarella berniat datang ke acara tersebut," kata narator masih dengan nada datarnya.

"Menurut lo, baju ini bagus gak?" tanya Sukarella pada saudara sehati tapi tidak sedarahnya itu.

"Hm.. Bagus," jawab Matsun datar. Ia tak begitu semangat sebenarnya, sebab drama komedi kesukaannya akan tayang nanti malam.

"Matsun! Jangan datar gitu dong.. Makki, menurut lo gimana?" ujar Sukarella. Daritadi dia sudah berganti pakaian sebanyak lima puluh kali.

"Bagus kok, lo mah pake baju apa cocok," ujar Makki bohong. Makki saja daritadi tidak melihat Sukarella. Ia terlalu asik dengan game barunya.

Sukarella yang terbuai oleh kata-kata Makki, memutuskan memakai piyama.

Gak. Bercanda.

"Sukarella, Makki dan Matsun pun sudah siap dengan kemeja mereka masing-masing. Ketiganya pun berpamitan pada sang ayah dan sang ibunda. Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di sebuah rumah dengan jarak gerbang-rumah tiga kilometer," kata narator masih setia dengan suara datarnya.

"Iwa-chan!" sapa Sukarella ketika melihat teman sepergaulannya sedang duduk sendirian di pojokan.

Makki dan Matsun langsung mengambil tempat duduk di sebelah pria pojokan itu.

Sukarella memutuskan untuk menyapa teman-temannya yang lain. Tak lupa menyapa [Name].

"Hai, [Name]-chan! Selamat ulang tahun ya!" kata Sukarella dengan senyuman.

[Name] membalas jabatan tangan dan mengucapkan terima kasih. Sukarella yang tak ingin kehilangan kesempatan, meminta [Name] untuk berfoto bersamanya.

Sukarella mengucapkan terima kasih dan segera menguploud di akun IkanGuramnya.

"[Name] mau dansa sama gua gak?" tanya Sukarella. [Name] menggeleng. "Gua udah janji dengan Iwaizumi yang ada di pojok itu."

"Iwa-chan? Lo hampirin dia geh, kasihan," kata Sukarella dan meninggalkan [Name].

Sukarella menjauhkan dirinya dari lautan manusia di ruangan itu. Ia jadi tidak mood untuk berpesta.

"Aaa! Dingin, tahu!" seru Sukarella ketika gelas berisikan jus dingin menyentuh pipinya.

"Lo kelihatan galau sih. Gua cuma nyemangatin lo aja," ujar seorang perempuan.

"Siapa?" tanya Sukarella bingung. Ia tidak kenal dengan perempuan itu.

"Nama gu-" Belum selesai menyebutkan namanya, perempuan itu sudah ditarik oleh laki-laki berkepala lobak.

"Yuu- T-tunggu! Kakak lagi ngobrol!" ujar sang perempuan pada adiknya itu.

"Pulang kak, mama udah telepon," kata sang adik dan memasukkan kakaknya ke mobil dan melajukan mobil ke rumahnya.

"Sukarella yang ditinggal begitu saja, semakin dibuat penasaran oleh perempuan itu. Esoknya, Sukarella berniat akan mencarinya di sekolah," kata sang narator datar.

"Tapi, semua menjadi sia-sia ketika Makki datang," lanjut sang narator.

"Lo kenal Kana?" tanya Makki. Rasanya Sukarella ingin mengutuk saudaranya ini karena sudah mengganggu rencananya.

"Iih! Lo ini gak bisa tah diem, rencana gua batal nih," ujar Sukarella sebal. Makki yang dikatai, membalas, "Lah kok salah gua? Gua gak tau apa-apa, Suk."

"Jangan panggil gua Suk!" seru Sukarella dan memilih meninggalkan rumah tersebut.

Semenit kemudian, dia kembali. Dia tak mungkin pulang dengan mobil tanpa kunci dan dompet kosong di sakunya.

"Pulang yuk, Matsunn...." kata Sukarella mulai manja. Sukarella sudah lelah dengan drama ini.

"Iya iya. Ayo!" kata Matsun dan mengajak Sukarella pulang. Keduanya pun pulang ke rumah dengan selamat.
















"LAH KOK GUA DITINGGAL?!"

"Semenjak hari itu, Sukarella menjadi dekat dengan Kana dan keduanya berakhir sebagai mantan. Akhir yang bahagia," kata sang narator datar. Para pemain langsung membentuk baris dan memberi hormat pada penonton.

Semua penonton bertepuk tangan, terharu. *plok plok plok

Drama GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang