Seirin || Asal Mula 12 Shio Binatang

361 57 28
                                    

Story by Lia

Happy reading~

Sebulan sebelum penampilan

"Kapten gimana nih?" Tanya Furihata.

"Ya kita harus melakukan drama ini" jawab Hyuga.

"Kita kekurangan anggota" ujar Koganei.

"Aku tahu siapa yang bisa membantu" kata Kuroko sambil mengirim pesan pada seseorang.

"Siapa itu Kuroko?" Tanya Kagami.

"4 author sableng. Uniqe_4. Tapi ga ada uniq sama sekali" jawab Kuroko.

"Kami sudah sampai!" Teriak Sin keras dari arah pintu gym.

"Baiklah ayo kita bagi peran" ucap Kiyoshi.

Peran :

Tikus : Kuroko
Kerbau : Kiyoshi
Macan : Koganei
Kelinci : Furihata
Naga : Mitobe
Ular : Tsuchida
Kuda : Fukuda
Kambing : Kawahara
Monyet : Sin
Ayam : Nisa
Anjing : Izuki
Babi : Hyuga
Kucing : Kagami
Dewa : Riko
Narator : Lia dan Nimas

[Drama Gaje]

"Mari kita saksikan pertunjukan drama klub basket kebanggaan kita!" Teriak MC kemudian turun dari panggung.

Nimas dan Lia meminta mic pada kru kemudian menuju ke tengah panggung. Semua penonton terdiam karena pada dasarnya tidak tau dua manusia itu.

"Ekhem." Bukannya sok tapi tenggorokan Nimas sedang tidak enak saja.

"Perkenalkan saya Lia dan disebelah saya Nimas" ujar Lia.

"Karena suatu hambatan memaksa kita untuk berdiri disini" lanjut Nimas.

"Kami disini sebagai narator drama" lanjut Lia.

"Tidak ingin berlama-lama, mari kita memulai dramanya." Lia dan Nimas pergi ke ujung panggung.

"Dahulu kala hiduplah seorang Dewa-maksud kami Dewi. Dewi tersebut mengumpulkan para binatang," kata Lia.

"Para binatang dikumpulkan adalah untuk menentukan pemimpin dalam siklus tahunan," lanjut Nimas.

Ditengah panggung berdirilah para hewan yang sedang mengobrol.

"Hari ini kamu makan malam apa?" Tanya Furihata pada Kawahara.

"Seperti biasa. Bagaimana denganmu kelinci?" Kawahara bertanya balik.

"Seperti biasa. Monyet! Bagaimana denganmu?" Tanya Furihata pada Sin yang sedang memakan banana.

"Aku makan pisang" jawab Sin.

"Monyet, makan itu sambil duduk," kata Kiyoshi mengingatkan.

"Kerbau itu merangkak bukan berdiri." Sin tidak mau kalah.

"Sudahlah nyet, jangan bertengkar" lerai Kagami.

Tiba-tiba muncul asap ditengah mereka. Terlihat Riko berpakaian bak malaikat tatkala asap pergi.

"Sudahlah para hewan. Janganlah kalian bertengkar. Aku mengumpulkan kalian adalah untuk menentukan pemimpin dalam siklus pertahunan,"

"Siapa yang dapat menyebrangi sungai. Yang datang pertama akan mendapat giliran pertama dan seterusnya berurutan." Riko berkata sambil menunjuk sungai yang dimaksud setelah itu ia menghilang dengan asap sebagai pengecoh.

"Tikus besok kita berangkat bareng ya," ajak Kagami.

"Iya cing," balas Kuroko.

"Siapakah yang tidak senang bisa menjadi seorang pemimpin? Semua binatang mendambakan hal itu," ucap Nimas.

"Keesokan harinya, semua binatang berkumpul akan menyebrangi sungai. Kecuali kucing. Kemanakah si kucing? Ia tidak dibangunkan oleh tikus. Kucing yang suka tidur itu ditinggal oleh tikus yang licik" ujar Lia.

"Jika Kucing ga ikut. Sainganku berkurang hahahaha" ujar Kuroko datar.

"Tapi gimana caraku nyebrang?" Kuroko bingung. Ia melihat binatang lain. Ide jahat muncul dikepalanya.

"Tikus yang banyak akal itu menumpang pada punggung kerbau. Karena hawa keberadaan yang tipis, kerbau tidak menyadari kehadiran tikus di punggungnya" kata Nimas.

Kuroko yang tidak mungkin menggantung(?) di punggung Kiyoshi hanya dapat berjalan di belakang Kiyoshi.

"Pada saat sampai di tepian, tanpa sepengetahuan kerbau, tikus meloncat dari punggung kerbau" ujar Lia.

Tidak mungkin dipraktekan. Kuroko hanya melewati dari samping Kiyoshi.

"Tikus pun jadi pemenang pertama. Dan yang terakhir adalah babi" ujar Nimas.

"Tiba-tiba muncul kucing entah darimana" ujar Lia.

"OI Anjing!" Teriak Kagami.

"Paan?" Yang nyaut Izuki karena ia berperan jadi anjing.

"Maksudku, tikus!" Teriak Kagami.

"Paan?" Kuroko nyaut.

"KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKANKU HAH?!!! KAU INGIN KUCEKIK YA?!!!" Bentak Kagami.

Kagami dan Kuroko pun kejar-kejaran.

"Beginilah asal mula tom en jeri" ujar Nimas.

"Sekian dari kami, mohon maaf bila ada salah kata. Terima kasih" ujar Lia.

Tirai pun tertutup....

Normal ya...

-Lia

Drama GajeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang