Jarum pendek menunjukkan tepat kearah angka dua belas. Seluruh siswa berhamburan keluar dari neraka yang mereka sebut dengan "pelajaran". Jam istirahat berlangsung seperti biasa. namun tidak dengan Rachel, siswi kelas XI B yang satu kelas dengan anak paling usil satu sekolah itu berjalan kesana kemari didepan kelasnya. Yang benar saja, sepatunya tersisa 1 biji di rak sepatu. Tentu saja Rachel tau ini ulah siapa, lantas dia masuk ke kelas dan menggebrak meja anak yang sedang duduk santai dengan hpnya yang sudah ramai dengan suara game perangnya.
"Mana sepatu gua?" Telapak tangan Rachel menggebrak meja anak itu, meskipun sakit rasanya dia tidak peduli. Perutnya sudah keroncongan.
"Lah, lu kok malah tanya gua? Emangnya gua tukang sol sepatu?" Karyud yang sudah bermain game sama sekali tidak bisa diganggu. Biasanya dia tidak akan merespon teman temannya. Namun karena dia ingat kalau sedang menjahili perempuan didepannya, terpaksa dia harus fokus pada gamenya dan Rachel.
"Gausah pura pura lu deh, lu masih kesel kan gara gara kemarin kalah main basket ama gua?"
Rachel memang cewek, tapi kalau olahraga basket dia udah mantap dibidang ini. Bahkan semua cowok basket sudah banyak yang meminta nomor Hpnya dengan alasan meminta diajari bermain basket. Padahal sebenarnya mereka hanya tertarik pada Rachel, bukan basketnya.
"Idih kalo bukan gara gara kaki gua keseleo kemarin udah gua kalahin skor lu"
"Banyak alasan elu dah, buruan balikin sepatu gua. Gua lapar banget sumpah."
Karyud sudah tidak bisa fokus dengan gamenya. Akhirnya dia memutuskan memberitahu lokasi sepatunya. Dia memberikan selembar foto ruangan yang dicetak seukuran 10R. Setelah Rachel melihat foto itu matanya langsung melotot kesal.
"Sumpah lu taruh di ruang guru? Niat amat lu nyembunyiin sepatu gua sampai kesana. Kaos kaki gua kotor entar Yuud."
"Lu katanya laper, mau sepatu lu balik ke kaki lu lagi apa kagak?"
Rachel mengendus kesal dan pergi dari sana meninggalkan Karyud yang masih fokus dengan gamenya. Belum sepuluh detik semenjak Rachel meninggalkan kelas, bel masuk berbunyi menembus telinga semua siswa, terutama telinga Rachel.
"KARYAWAHYUDHAAAA!!"
Karyud terbahak kencang mendengar siswi yang belum sempat makan siang itu meneriaki nama lengkapnya, rencananya sukses seperti biasanya. Kali ini Rachel harus menahan lapar dikelas.
*****
Derapan langkah kaki berlarian terdengar dari ujung ke ujung. Semua siswa yang tadinya lemas kini sudah kembali bersemangat lantaran bel pulang sudah didengungkan. Karyud berjalan melewati koridor sekolah, tentu saja matanya masih tersorot pada Hpnya yang sudah ramai dengan notifikasi dari grup chat para penggemarnya. Karyud artis? Bukan, itu hanya grup iseng yang dibuat salah satu sahabatnya. Sebut aja nama grupnya "Karzone". Belum lama dia memainkan hpnya sambil berjalan, bahunya sudah menabrak seseorang dari lawan arahnya. Dan, Hpnya sudah mencium lantai koridor putih itu.
"Lu bisa jalan yang bener gak sih?" Karyud memungut Hpnya yang tergeletak didepannya lalu membalikan badan melihat anak yang menabraknya.
"Elu yang nabrak kenapa elu yang marah marah? Harusnya elu minta maaf"
Karyud terdiam menatap anak itu, anak itu bukan cewek. Dia juga memiliki jakun sepertinya. Karyud belum pernah melihat anak itu disekolah. Kulitnya memang tidak seperti Karyud, rambutnya hitam lebat dengan poni bergelombang hingga menutupi mata kirinya.
"Ngapain lu liatin gua kayak gitu?" Anak itu sadar Karyud sedang menatapnya keheranan.
"Lu anak baru disini?"
"Kalo iya emang kenapa? Bukan urusan lu juga kan? Lu kepala sekolahnya?"
Oke ini pertama kalinya Karyud bertemu dengan seseorang yang langsung menjadi musuhnya. Anehnya Karyud hanya bisa terdiam ketika anak itu berbicara. Biasanya Karyud selalu memenangkan argumen ketika berbicara dengan seseorang. Tetapi tidak dengan anak ini, dia seperti memiliki aura yang berbeda.
"Lu kenapa? Sakit? Istirahat aja kalo sakit. Gausah sekolah dulu"
Kemudian anak dengan selembaran kertas dan map yang dipeluknya di dadanya itu pergi meninggalkan Karyud sendirian. Karyud makin terheran dengan anak itu. Setelah dia bertengkar dengannya dia berubah menjadi perhatian? Atau dia menyindir? Bahkan Karyud belum tahu nama anak itu. Anak kurang ajar! Dia belum tahu siapa anak paling jahil disekolah ini. Tunggu saja pembalasan Karyud besok, kalau memang ketemu lagi sih.
Bersambung
Sorry ya kalo ada typo dan sebagainya.. Belom tidur semalaman wkwkwk...

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet HIM
RomanceKaryud? Maksudnya anak paling usil satu sekolah? Siapa yang tidak kenal dengan anak ini. Tanpa keusilannya disekolah pun anak ini sudah bisa terkenal dengan wajah tampannya yang bisa meluluhkan hati wanita sekali kedip. Tapi hidup Karyud seolah berp...