Part 6: Terlalu Dekat

3.8K 323 7
                                    

Membiarkan Karyud dekat dengannya mungkin adalah kesalahan besar. Pasalnya Karyud mulai bertingkah aneh. Bahkan dia sampai berani menginap di kosan Raka. Meskipun sudah berkali-kali diusir, Raka hanya bisa pasrah kali ini dan membiarkan anak kurang ajar ini menempati singgahsananya. Bukan hanya sekali, bahkan kali ini Karyud sudah membawa baju ganti dan sabun sendiri.

"Lu nggak punya rumah ya? Sampe ganggu privasi orang"

Raka sekarang sudah kesal dengan tingkah Karyud yang sampai melewati perbatasannya. Tempat untuk Raka menyendiri dan menenangkan pikirannya. Dia sedang menatap anak yang baru keluar dari kamar mandinya itu. Dengan handuk yang digantung di pundaknya dan telanjang dada. Raka hanya bisa menelan ludah melihatnya.

"Lu nggak punya sopan santun ya sampe pake kamar mandi orang"

"Kenapa? Mau ikut?" Karyud memegang dagunya sendiri sembari menggoda Raka.

"Lu mendingan balik sekarang sebelum gua tambah emosi"

"Gua belum pernah bilang ya kalo lu gemesin banget kalo marah" Karyud duduk di kasur Raka. Menatap wajah emosi Raka yang sedang bersandar di tembok sambil melipat tangannya.

"Gausah ngeluarin tingkah homo lu didepan mata gua"

"Kalo pas elu tidur gapapa?"

Raka merinding seketika. Bisa-bisanya dia memiliki pemikiran seperti itu. Bahkan Raka sampai membayangkan apa yang akan Karyud lakukan ketika Raka sudah berada dialam mimpi. Ini benar-benar gila. Raka menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengacak gusar rambutnya.

"Sampe lu aneh-aneh pas gua tidur, gua yang bakal pergi dari sini" Raka menunjuk wajah Karyud yang masih telanjang dada itu.

"Peluk gaboleh?"

"Gaboleh"

"Kalau gini boleh?"

"Gini gima..."

Belum selesai Raka menyelesaikan kalimatnya Karyud sudah mendekap Raka ditembok. Mereka berhadapan sangat dekat sekarang, Raka mencoba meronta melepaskan diri. Tangan kirinya dicengkeram pada tembok. Hanya tersisa tangan kanannya yang mencoba mendorong tubuh Karyud. Tapi usahanya sia-sia. Badan Karyud sedikit lebih besar darinya.

"Lu mau ngapain Yud.. Lepasin" Raka berbisik sambil mencoba mendorong badan Karyud. Dia tidak ingin kamar tetangganya mendengar keributan malam malam seperti ini.

Karyud mendekatkan wajahnya pada telinga Raka. Kalimat yang membuat jantung Raka semakin berdetak kencang. Ditambah lagi posisi mereka sekarang ini sudah terlihat aneh untuk orang lain pastinya.

"Tau nggak kalo aku gamau kehilangan kamu. Kamu yang udah menangin hatiku hanya dengan menggunakan pandanganmu"

Raka menundukkan kepalanya, sementara tangan kanannya masih menempel pada dada Karyud. Sungguh Karyud ingin menerkamnya sekarang juga. Dia sangat terlihat menggoda dengan gerak-geriknya saat ini.

"Jangan gini, Yud"

Entah mengapa semua perkataan Raka menjadi sangat manis ditelinga Karyud. Karyud sudah tidak kuat menahannya. Perlahan wajahnya mendekati leher Raka, lalu melumat leher itu. Kesalahan Raka adalah dia sedikit mendesah saat Karyud melumat lehernya hingga membuat Karyud semakin menegang dibawah sana. Hingga Karyud menyudahi kegiatannya yang cukup lama itu dan meninggalkan sebuah bekas merah disana.

Karyud kembali menatap Raka yang masih tertunduk. Raka masih terlihat manis di mata Karyud. Hanya saja pipi Raka sudah basah dengan air mata. Hati Karyud tiba-tiba hancur mendengar isakan tangis terluka orang yang dicintainya. Bahkan Karyud sendiri yang sudah melukainya.

"Ma.. Maafin gua Rak.. Gua.. Gua khilaf" Karyud melepaskan cengkeramannya dan mundur beberapa langkah. Karyud sudah keterlaluan sekarang.

"Gua.. Gua.."

"Mendingan, lu tinggalin gua sendirian sekarang" Raka masih terluka, dia tak bisa membendung air matanya kali ini.

"Ma.. Maafin gua"

Setelah itu tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Karyud meninggalkan Raka yang masih terluka di kamarnya. Sementara Raka mencoba untuk tidur dibalik lukanya. Karyud juga terluka, melihat orang yang dicintainya itu menangis itu sudah cukup membuat Karyud terluka. Tetapi sekarang Karyud sadar bahwa kehadirannya di hidup Raka hanya menjadi batu kerikil yang akan menjatuhkan Raka.

Bersambung

Kok mesum? Suruh siapa baca part 6? Wkwkwk

When I Meet HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang