Part 10: Gimana?

3.5K 280 3
                                        

"Jadii.. Elu kemana aja?" Saptia menginterogasi orang yang sedang bersantai di mejanya.

"Apanya yang kemana aja? Gua disini daritadi" Karyud menjawab pertanyaan Saptia dengan santai.

Sejak tadi pagi Raka sudah pulang ke kosannya. Karyud mengantarkan Raka dengan motornya. Alhasil Karyud dan Raka ketinggalan jam pertama pelajaran. Karyud dihukum karena terlambat sementara Raka masih belum datang.

"Maksud gua dari kemaren - kemarennya elu kemana monyeet! Anak - anak pada nyariin"

"Oh ya? Raka nyariin gak?" Karyud sedang berbunga - bunga hari ini.

"Lah napa jadi lompat ke Raka? Gua kek si Olip kek siapa kek"

"Suka - suka gua lah. Dia nyariin apa kaga?"

"Banget sih. Dia nyampe bela - belain nyari alamat lu. Untungnya gua bisa nanya ke sepupu elu"

"Siapa? Dini?"

"Iye.. Rencananya gua berangkat ama Raka. Eh dia kaga bales pesan gua abis gua kirim alamat elu. Kampret emang si Raka"

Tentunya Karyud makin terharu mendengar cerita Saptia. Raka mencarinya, itu saja sudah cukup membuat hati Karyud menghangat. Untung saja Saptia tidak ikut. Jadi Karyud bisa berduaan dengan Raka dirumahnya.

"Gua boleh nanya gak nih?" Saptia membuyarkan lamunan Karyud.

"Apaan?"

"Lu sebenernya ada sesuatu kan sama Raka? Akhir-akhir ini gua liat kalian aneh banget"

Mampus!

Saptia menyadari ada yang mengganjal antara Karyud dan Raka. Karyud terlalu santai mendekati Raka dan tidak melihat sekitarnya. Sekarang Karyud bingung harus menjawab apa.

"Mm.. Maksud lu apaan dah" Lucunya Karyud malah tergagap.

"Tuh kan beneran ada sesuatu" Saptia tersenyum meledek pada Karyud. Dan kurang ajarnya Saptia selalu peka terhadap sekitarnya.

Karyud semakin dibuat panas dingin oleh Saptia. Saptia mendekati wajah Karyud dengan tatapan menginterogasi. "Gua bener ya?" Kata-kata itu berulang kali terucap dari mulut pedas Saptia. Disaat yang kurang tepat, Raka memasuki kelas dengan tas selempangnya. Saat Raka melihat Saptia yang wajahnya sangat dekat dengan Karyud, tiba-tiba dadanya terasa nyeri. Raka merasa dipermainkan hatinya. Berkali-kali dia mengumpat dalam hati pada playboy didepan matanya itu. Raka menundukkan kepalanya dan berusaha menahan tangisnya.

"K.. Kalian ngapain?"

Spontan Saptia dan Karyud menoleh kearah asal suara itu. Air mata yang dengan susah payah Raka bendung akhirnya keluar juga. Karyud dan Saptia yang melihat itu terkejut dan mencoba berpikir apa yang terjadi. Astaga! Ini kesalah pahaman!

"Tu.. Tunggu dulu Rak.. Gua bisa jelasin" Saptia membuka mulutnya lebih dulu.

"I.. Iya Rak.. Ini nggak kayak keliatannya.. Tadi itu.." Karyud juga ikut menjelaskan. Tetapi Raka sudah pada batasnya.

"PLAYBOY BANGSAT!" Raka memekik dalam tangisnya dan membuat Karyud dan Saptia terdiam. Ini hanya kesalah pahaman, tetapi Raka sudah terlanjur sakit. Raka mengurungkan niatnya untuk memasuki kelas dan meninggalkan kelas sambil mengusap sisa air matanya. Langkah Raka samar semakin menjauh diluar. Karyud merebahkan kepalanya dengan tatapan kosong. Saptia masih melongo dengan kejadian barusan. Dia sudah biasa melihat pemandangan itu. Tetapi tidak dengan jenis kelamin yang sama.

"Jadi.. Kalian beneran.." Saptia kembali pada mode menginterogasinya.

"Gua aja baru tahu kalo dia punya perasaan yang sama kayak gua" Karyud masih merebahkan kepalanya dan menanggapi pertanyaan Saptia dengan lemas.

"Aneh nggak sih kalo gua sayang sama dia?" Sekarang Karyud berganti bertanya.

"Ya kalo gua sih seneng kalo lu bareng dia"

Karyud mendongak menatap Saptia.

"Maksudnya?"

"Yaa selama ini gua udah liat elu gonta-ganti cewek, dan elu berulang kali nyakitin hati mereka. Sekarang? Elu mengorbankan harga diri elu demi bisa bersama orang yang elu cintai meskipun dia sama berbatangnya kayak elu. Ya gua pastinya dukung lah"

Karyud melongo tidak percaya hal seperti itu keluar dari mulut seorang Saptia. Biasanya dia hanya bisa menggosip dan sudah diangkat menjadi titisan "Lambe Turah" di sekolahnya. Karyud senang masih memiliki teman yang mensupportnya meskipun cinta ini begitu tabu. Sekarang Karyud harus menjelaskan yang sebenarnya pada Raka.

Bersambung

When I Meet HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang