Mondy masuk ke kamarnya setelah seharian pergi bersama Raya. Rumah yang sangat besar itu terasa sepi karena kedua orang tuanya selalu sibuk mengurus perusahaan, sedangkan Mondy hanya bisa tinggal bersama bi Sum dan mang Udin pembantu dirumahnya."Aden, baru pulang? Mau bibi masakin apa hari ini den?" tanya bi sum.
"Apa aja deh bi, yang penting jangan pake bawang putih ya" jawab Mondy.
"Iyah den siap, bibi permisi dulu ya mau masak didapur"
"Iyah bi!"
Sejak kecil Mondy sangat tidak menyukai bawang putih. Entah kenapa baginya, bau bawang itu membuat dia mual bahkan jika dia sampai memakannya semua badannya akan mengigil dan demam.
"Loh? Handphone gue dimana?" ujar Mondy saat merogoh saku jaketnya.
"Ya ampun gue lupa! Handphone gue kan belum di balikin sama Raya, ah terpaksa deh gue harus ngambil ke rumah nya!"
Mondy langsung bangun dari duduknya dan bergegas pergi menuju rumah Raya. Dengan mengendarai motor sport nya dia melaju kencang dijalanan.
Sampai disana rumah Raya gelap, seperti mati lampu namun hanya rumah Raya saja.
"Loh?? Ko gelap sih?? Jangan jangan lampu nya mati! Raya pasti didalem!" Mondy bergegas masuk dia langsung mencari Raya karena Mondy tau Raya sangat takut dengan gelap.
"Ray!! Lo dimana?!! Raya!! Ini gue Mondy Ray!!" teriak Mondy mencari sosok Raya dalam kegelapan.
"Mondy!! Gue disini!!" balas Raya seperti menangis.
"Lo tunggu disitu ya!" Mondy langsung menghampiri Raya dengan membawa sebuah lilin.
Raya sedang duduk dibawah tempat tidurnya dengan memeluk kedua kaki yang ditekuknya. Fix, dia ketakutan.
"Ray, lo gak papa kan?" ucap Mondy.
"Gue takut Mon" Raya langsung memeluk tubuh Mondy karena phobia dengan gelap.
"Jangan takut ada gue disini, udah lo tenang ya!" Mondy mencoba menenangkan Raya yang sangat ketakutan. Dia bisa merasakan detak jantung Raya yang begitu cepat karena saking takutnya.
"Gue takut, dirumah gak ada siapa siapa Mon! Gue gak tau kenapa tiba tiba lampu nya mati!"
"Iyah lo tenang aja gue bakalan nemenin lo kok, nanti gue coba liat apa lampu nya mati atau ada yang konslet"
"Pokoknya lo jangan pergi sebelum lampu nya nyala! Gue takut!" Raya tidak melepaskan pelukan eratnya pada tubuh Mondy.
"Iyah gue gak akan pergi ko, udah lo tenangin diri dulu ya gak akan ada apa apa ko selama gue ada disini!" Mondy mengelus kepala Raya yang ketakutan.
Tidak lama lampu menyala sendiri, Surti, Omen dan Rudi pembantu serta security dirumah Raya datang, entah dari mana mereka.
"Ray, lo tunggu disini ya! Nanti gue balik lagi!" ujar Mondy.
Raya mengangguk pelan. Mondy menghampiri Surti, Omen dan Rudi yang baru datang setelah lampu menyala.
"Darimana kalian?!!" bentak Mondy.
"Mas Mondy?? Ko mas ada disini??" tanya Rudi.
"Gue yang harusnya nanya sama kalian?! Kemana aja kalian bertiga sampe Raya ketakutan dirumah gara gara lampu mati dan semuanya jadi gelap!!"
"Maaf atuh mas, tadi teh surti lagi ke supermarket beli makanan buat si neng Raya gitu jadi surti teh tidak tau kalo dirumah lampu nya mati" ucap Surti menjelaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidupku💕 [Ramon]
Teen Fictionhay hay hay.... Aku kembali menghadirkan cerita seputar Anak Jalanan tapi disini PU nya Raya Mondy ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤ RamonLovers coming soon!! 😘😘 Happy Reading.... 💕