Raya kembali ke rumah sakit setelah membeli makanan untuk dirinya dan Mondy. Saat kembali, Iyan dan Haikal sudah tidak ada disana mungkin mereka sudah pulang."Asalamualaikum" ujar Raya memasuki kamar rawat Mondy.
"Walaikumsalam" jawab Mondy yang tengah terbaring.
"Loh? Kamu sendiri? Haikal sama Iyan kemana? Apa mereka udah pulang?" tanya Raya sembari menyimpan plastik makanannya.
"Iyah mereka tadi pamit pulang katanya sih ada urusan lain" balas Mondy.
"Euumm.. Kamu ditinggal sendiri ya, kasian" Raya mengusap rambut Mondy sambil tersenyum.
"Ray, aku boleh nanya sesuatu sama kamu?"
"Oh boleh ko, emangnya kamu mau nanya apa?"
"Apa bener kamu jual motor kamu buat bayar biaya rumah sakit aku??" tanya Mondy menatap Raya yang terlihat kaget saat mendengar pertanyaan Mondy.
"Euum.. Dari mana kamu tau soal ini Mon?" ujar Raya pelan.
"Iyan udah cerita semuanya sama aku itu pun karena dia keceplosan! Dan sekarang aku mau nanya sama kamu, kenapa kamu gak cerita sama aku soal ini??" balas Mondy.
"Maafin aku Mon, aku bukan gak mau cerita sama kamu tapi aku ngerasa kalo ini bukan saat yang tepat untuk menceritakan semuanya sama kamu, kan kamu masih sakit jadi aku maunya kamu sembuh dulu" jelas Raya.
"Tapi sekarang aku udah terlanjur tau, jadi kamu ceritain semuanya sekarang sama aku" pinta Mondy.
"Ok, jadi gini... Aku terpaksa jual motor aku untuk biaya rumah sakit kamu karena jujur aja aku bingung harus gimana, orang tua kita semuanya gak ada yang bisa di hubungin, terus tabungan aku gak cukup untuk bayar biaya rumah sakit Mon, makanya aku jual motor karena yang aku pikirin adalah kesembuhan kamu, gak papa ko aku gak punya motor yang penting kamu sembuh itu udah lebih dari cukup!" jelas Raya menceritakan semuanya pada Mondy.
Tanpa banyak basa basi Mondy langsung memeluk Raya, dia tau Raya melakukan itu karena tidak ingin kehilangan Mondy.
"Jadi ceritanya ada yang takut kehilangan aku nih? Sampe rela jual motornya supaya aku sembuh?" ujar Mondy tersenyum.
"Iiiiihhhh.. Kamu tuh ya nyebelin, ya iyalah aku takut kehilangan kamu" Raya memanyunkan bibirnya karena kesal.
"Uuhhh.. Sayang" Mondy mencubit kedua pipi Raya lalu merangkul nya lagi.
"Eummm.. Kamu ko bau acem ya" Raya tertawa.
"Ya iyalah orang aku gak mandi mandi haha.. " ucap Mondy.
"Ih jorok, mandi sana! Bau tau" balas Raya menutup hidungnya.
"Jangan nyebelin deh, kamu gak liat tangan aku masih di infus gimana caranya aku mandi?! Lagian udah sih nikmatin aja kan kamu Cinta sama aku" ujar Mondy tertawa kecil.
"Haha.. Cinta sih Cinta tapi gak sampe segitunya juga kali" balas Raya yang juga ikut tertawa.
"Oh iyah sayang, kamu tadi beli apaan? Aku mau dong, laper nih" tanya Mondy.
"Oh ini aku tadi beli makanan, kamu mau? Bentar ya aku buka dulu nih" jawab Raya.
Dia membuka kotak makanannya lalu mulai menyuapi Mondy. Uhh so sweet 💕.
"Enak gak makanannya?" ujar Raya.
"Enakan masakan kamu Ray" balas Mondy.
"Hah? Masa sih? Ah peres nih pasti kan" ucap Raya tersenyum.
"Enggak beneran, aku serius tau! Nanti kalo aku udah pulang kamu masakin aku ya" balas Mondy.
"Iyah siap laksanakan komandan" ucap Raya tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidupku💕 [Ramon]
Teen Fictionhay hay hay.... Aku kembali menghadirkan cerita seputar Anak Jalanan tapi disini PU nya Raya Mondy ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤ RamonLovers coming soon!! 😘😘 Happy Reading.... 💕