Varis telah samapai di rumah sakit tempat Nathasya di rawat.
Sebenarnya Nathasya belum di perbolehkan pulang, namun Nathasya bersikeras untuk pulang.
Varis yang sebenarnya tak setuju dengan itu pun akhirnya mengalah, tapi dengan satu syarat ia harus di rawat di rumah dengan peralatan dan pengawasan seperti di rumah sakit. Dan Nathasya setuju.
Saat ini Nathasya berasa di mobil Varis.
Varis mengantarkan Nathasya untuk pulang.
"Bagaimana keadaan anak ku ?" tanya Varis.
"Tenang saja dia sangat baik dan sehat" kata Nathasya.
"Varis kenapa kau tak berbelok ?" tanya Nathasya saat tau itu bukan rumahnya
"Kau akan tinggal di mansion ku, aku tak mau kau sendiri di apartemen mu, kau sedang sakit tak ada yang merawatmu di sana, dan aku tak mau terjadi sesuatu lagi dengan anak ku" kata varis.
Seketika senyum muncul dari bibir Nathasya.
"Tapi bagaimana dengan istrimu ?" tanya Nathasya seketika Varis menegang ia lupa dengan Gracia, apa yang harus ia jelaskan dengan Gracia, namun ia berusaha tetap tenang, ia yakin istrinya tersebut akan menerima dengan baik, ia tau gracia adalah orang yang baik.
"Tenang saja aku akan menjelaskannya padanya nanti kau tak perlu khawatir" jawab Varis.***
Gracia sudah sampai di rumah sejak tadi, saat ini ia hanya ingin bersantai dan menonton tv, entah mengapa sejak ia hamil ia hanya suka bermalas malasan.
"Tak ada acara yang menarik" kata Gracia sambil memencet remote untuk mengganti saluran TV.
Kegiatanya terhenti saat mendengar suara pintu terbuka dari arah ruang tamu, gracia yang mendengar hal tersebut pun kemudian berlari kearah ruang tamu."Varis..." teriak gracia sambil berlari.
"Aku merindukan..... Mu" kata gracia sedikit terpotong saat melihat Varis tengah mendorong sebuah kursi roda, dan betapa terkejutnya dia saat melihat perempuan yang sedang di bawa oleh suaminya tersebut.
"Nathasya ?" kata Gracia sedikit terkejut.
"Hai grace lama tak bertemu" kata Nathasya dengan sedikit senyum.
"Kalian sudah saling mengenal ?" tanya Varis dan di balas anggukan kaku oleh gracia, sebenarnya ada perasaan tidak suka dari dalam hati gracia saat melihat Varis bersama dengan perempuan lain.
"O-oh grace dia teman lama ku, mulai hari ini dia akan tinggal di sini, dia sedang hamil daia tak memiliki siapa siapa lagi, dan dia baru saja mengalami kecelakaan, apa kau tak keberatan ?" tanya Varis sedikit gugup namun berhasil ia sembunyikan.
"A-ah ya tak apa apa, aku akan membantumu Nathasya" kata gracia kemudian mengambil alih kursi roda Nathasya, membawanya dan menunjukan kamar Nathasya."Terimakasih grace" kata Nathasya dengan senyum di wajahnya yang hanya di balas anggukan kaku oleh gracia,
Senyum iblis keluar dari bibir Nathasya saat gracia melangkah pergi setelah menutup pintu kamar Nathasya.
"Lihat lah siapa yang selangkah lebih dulu ?" kata Nathasya berdiri dari kursi rodanya.Sebenarnya kecelakaan itu hanyalah alibi yang di buat oleh Nathsya, semua itu sudah ia atur dalam rencananya. Yang terjadi hanyalah sebuah sandiwaranya.
Tak ada sedikit pun luka dalam dirinya.
Nathasya melangkah kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.°°°
Hari sudah menjelang sore, namun gracia saat ini tengah duduk di kursi taman belakang mansion, walaupun matahari hampir tenggelam ia masih enggan untuk beranjak dari tempat duduknya, fikirannya sedang kalut saat ini. Hatinya sepertinya juga tidak mendukung.
Yang ada di dalam hatinya adalah kegelisahan, sebenarnya ia merasakan ada hal yang aneh dengan Nathasya saat pertama melihatnya tadi.
Namun semua fikiran negatif itu ia tepis.
Karena keasikan dengan lamunannya tanpa sadar ada sebuah tangan kekar melingkar di sela sela leher gracia, dan seketika gracia menoleh kearah belakang.
"Ada apa ?" tanya varis sambil memeluk gracia dari belang, kemudian ia beralih tempat duduk di samping istrinya.
"Tidak" jawab gracia kemudian ia menyandarkan kepalanya di bahu Varis.
Varis yang menyadari hal tersebut pun kemudian mengelus kepala gracia pelan.
"Apa kabar anak daddy ?" tanya varis kepada bayi dalam kandungan gracia sambil mengelus perut buncit gracia seolah olah bayi itu bisa mendengarnya
"Aku merindukan daddy" kata gracia dengan suara yang di buat seperti anak kecil.
"Yang merindukan aku mommy nya apa babby ?" kata Varis sambil mencubit pipi gracia gemas.
"Ahh... Sakit" kata gracia memegangi kedua pipinya yang memerah akibat ulah jail suaminya.
"Abis istriku benar benar menggemaskan" kata varis kemudian mencium kening istrinya dengan lembut.Tanpa sadar seseorang tengah mengawasi setiap kemesraan mereka dari jauh.
Kemudian setelah itu suara pecahan kaca yang terdengar.
Varis mendengar suara tersebut pun kemudian berlari kearah sumber suara karena takut terjadi sesuatu.
Kemudian di ikuti oleh gracia setelah itu.
"Ada apa Nathasya ?" tanya Varis kemudian ia bergegas mendekat kearah Nathasya karena melihat tangan Nathasya terkena serpihan kaca.
"Tidak apa apa Varis hanya luka kecil, aku tadi mau mengambil segelas jus tapi gelas itu jatuh" jelas Nathasya.
"Grace bisa ambilkan kotak obat ?" tanya Varis kemudian gracia berlari untuk mengambil kotak obat.
Tak butuh waktu lama gracia kembali membawa kotak obat, namun rasa sakit muncul dari dalan perutnya.
Gracia kemudian memegangi perutnya untuk menahan rasa sakitnya.
"Va... varis" kata gracia sedikit terbata karena rasa sakitnya.
"Tunggu sebentar aku masih mengobati tangan Nathasya" jawab Varis tanpa memalingkan wajahnya dari tangan Nathasya.Rasa sakit terus menjalar dalam perut nya, yang bisa di lakukan gracia hanyalah menahan dengan tangannya, keringat dingin sudah membasahi keningnya.
Ia tak tau apa yang terjadi dengan kandungannya yang ia tau ini rasanya sangat sakit.
Percuma saja memanggil varis karena jawaban yang ia dapat hanyalah tunggu, tunggu dan tunggu tanpa menoleh kearahnya. Hampir 5 menit ia menahan rasa sakit tersebut
Kakinya sudah melemas ia tak sanggup untuk berdiri, tubuhnya merosot kebawah dan seketika kesadarannya perlahan mulai menghilang, namun sebelum kesadarannya sepenuhnya menghilang ia sempat mendengar teriakan Varis memanggil namanya.***
Dokter telah selesai memeriksa gracia. Saat ini varis tengah berbicara dengan dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan istri saya dok ?" tanya varis.
"Dia hanya mengalami keram pada perutnya, usahakan jangan sampai dia mengalami kelelahan, keram tersebut diakibatkan karena ia terlalu stres dan kelelahan, biarkan dia beristirahat untuk hari ini, saat ini kandungannya baik baik saja, namun jika terjadi hal tersebut lagi aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan kandungannya" jelas dokter tersebut.
"Apa dia melakukan aktivitas berat hari ini ?" tanya dokter tersebut.
"Dia banyak berlari hari ini, oh itu salahku aku menyuruhnya mengambil kotak obat dan ia berlari, aku tak akan melakukan kesalahan lagi, aku akan menjaganya dengan baik" kata varis.
"Baiklah saya akan menuliskan resep obat dan beberapa vitamin untuk istri dan kandungannya" kata dokter tersebut, setelah itu ia memberikan sebuah kertas resep obat yang harus di beli Varis di apotik.
"Baiklah saya permisi" kata dokter tersebut kemudian melangkah pergi.Varis berjalan masuk kearah kamarnya, dapat ia lihat istrinya tengah berbaring dengan wajah pucat. Yang ada dalam fikirannya saat ini hanyalah rasa bersalah, varis mendudukan dirinya di sisi ranjang sebelah gracia
"Maafkan aku sayang aku terlalu bodoh hingga membuatmu seperti ini" kata varis sambil memegang tangan gracia yang tenah tertidur akibat obat tidur yang di berikan oleh dokter tadi agar gracia bisa beristirahat.
"Aku terlalu bodoh melupakan istriku tengah hamil dan mengabaikannya, maafkan aku, betapa bodohnya aku karena mengabaikanmu saat kau merasakan kesakitan" lagi lagi kata itu muncul dari bibir varis.Saat ini Nathasya tengah tersenyum bahagia di dalam kamarnya, ini bukan bagian dari rencananya, gracia celaka hari ini adalah sebuah kebetulan. Dan kebetulan itu sangat membuat Nathasya terhibur.
"Sepertinya takdir sedikit berpihak padaku" kata Nathasya sambil memainkan gelas yang berisi wine di tangannya.
"Ya walaupun tak membuatmu kehilangan bayimu, namun aku cukup terhibur" kata Nathasya setelah itu ia berjalan menaruh gelas wine ke atas meja kemudian ia melangkah kearah kursi rodanya dan duduk di atas kursi roda tersebut."Penderitaanmu akan di mulai grace, tertawalah selagi kau bisa tertawa"
--------------------------------------------------
Cie update lagsung 2 part 😂
Jangan lupa vote and coment ya 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk CEO (Selesai)
أدب الهواة#cerita privat acak jangan lupa follow dulu 😊 Elvaris Steven Alex adalah seorang Ceo muda dan tampan sehingga membuat banyak wanita yang menggilai nya namun tidak untuk Gracia Cloe Agata dia benar benar membencinya.