l i h a t

81 11 0
                                    

aku telah membunuh seseorang

tak peduli seberapa keras kamu melarangku
tak peduli seberapa kuat kamu mendekapku
tak peduli sederas apa air matamu mengalir
aku tetap pergi
pergi ke sana dan membunuh yang tengah berdiri dengan pongahnya
menghadapku
menatapku tajam
menantangku

kamu tahu bahwa aku sebenarnya memanglah tak bersalah
menusuk setiap inchi lekuk tubuh yang menjulang tinggi di hadapanku
jangan paksa aku
aku masih ingin membunuhnya

katamu... dia adalah aku

dan aku adalah dirinya

lantas jangan tanya mengapa aku membunuh diriku sendiri

aku hanya benci dengan diriku

katakan saja bahwa dia dan aku adalah kombinasi apik dari sebuah kesalahan
maka dapat kupastikan bahwa kamu senang membawa penggaris panjang dan menghantam semua bagian tubuhku

katamu... kehidupan akan selalu berwarna
meski banyak warna kelabu
meski seluruh detik kehidupan diselimuti dengan warna kelam
setidaknya itu masih masuk ke dalam daftar warna

sayangnya aku
merasa buta akan warna

kini aku sudah selesai dengan urusanku
dan kamu masih menatapku kecewa
aku tersenyum menatapmu
mencoba membuatmu mengerti akan semua pikiranku

sekarang aku memberimu dua pilihan

mencoba mengenalku dari awal

atau

membunuh diriku yang masih tersisa

------------------
salamku,
dariku yang sedang mencuci tangan

Perspektif ImajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang