04

10.3K 754 182
                                    

Mata Hyemi terbuka perlahan menatap kesekelilingnya. Ternyata ia masih terdapat pada ruangan yang sama. Tempat yang sangat di bencinya.

Hyemi merasakan ada sebuah tangan kekar yang melingkar manis di pinggangnya. Membuat ia sedikit terkejut dan segera menggerakkan tubuhnya melihat siapa orang yang berani melingkarkan tangannya pada pinggang Hyeni.

Dan ternyata pria kejam itu, Hyemi segera melihat apakah bajunya masih melekat rapi pada tubuhnya atau sudah di buang oleh pria ini.

Hyemi dapat bernafas lega, ternyata pria brengsek ini masih mempunyai hati untuk tidak menghabisi Hyemi. Meskipun bibirnya sekarang sedikit terasa perih akibat ciuman satu pihak Namjoon tadi malam.

Hyemi mencoba melepaskan tangan Namjoon pada pinggangnya dan Hyemi menatap Namjoon sekilas, pria itu tidur dengan sangat pulas deru nafasnya dapat Hyemi rasakan dengan teratur.

Jika di lihat saat ia sedang tidur seperti ini ia nampak sangat manis seperti bayi beruang yang sangat imut. Namun saat mata pria ini terbuka ia akan menjadi srigala menyeramkan dan siap memangsa siapa saja yang ia mau. Menyebalkan.

Hyemi membuang nafas kasar, walaupun seimut apapun Namjoon saat tidur, ia tetaplah orang yang sama. Pria jahat, keji, kejam, suka memaksa, egois dan Hyemi benci dengan pria ini.

Hyemi mencoba bangkit dari tidurnya, ia harus segera pulang. Ibunya pasti akan mencarinya dan sangat mengkhawatirkannya karena ia tidak pulang dari semalam. Ini semua gara-gara pria di sampingnya.

Saat satu inci ia bergerak, tiba-tiba tangan kekar Namjoon menarik pinggang kecil Hyemi untuk ia peluk layaknya guling kesayangannya. Membuat Hyemi saat ini berada pada dada bidang Namjoon dan Hyemi dapat merasakan aroma maskulin dari pria ini.

Mungkin bagi wanita lain aroma Namjoon akan menjadi candu namun untuk Hyemi aroma ini akan membuatnya semakin membenci Namjoon.

Hyemi menatap Namjoon cukup lama beserta helaan nafas yang entah berapa kali.

Hyemi kembali mencoba melepas tangan Namjoon dari pinggangnya, namun tangan itu semakin kuat menempel pada pinggang Hyemi.

Hyemi kembali menghela nafas, "Dasar sialan."

Terlihat ulasan senyum di bibir Namjoon.

Oh ya Tuhan.. Ternyata dia ingin bermain-main dengan Hyemi.

Brengsek.

Sialan.

"Aku harus pulang."

Namjoon menggelengkan pelan kepalanya sembari tersenyum dan mata sipitnya itu masih terpejam. Ia semakin menarik tubuh kecil Hyemi dan menenggelamkan wajah Hyemi di ceruk lehernya.

Namjoon mencium i ujung kepala Hyemi. "Aku bahagia pagi ini, dapat melihat bidadariku di depan mataku."

"Lepaskan aku, aku harus pulang."

Namjoon melonggarkan pelukkannya dan menatap manik Hyemi dengan serius.

"Pulang untuk menjauhiku?"

Hyemi lagi-lagi menghela nafas panjang, "Kau punya keluarga kan? Aku takut ibuku mengkhawatirkanku."

Namjoon mengangguk-anggukkan kepalanya, "Baiklah, setelah sarapan denganku kau boleh pulang."

Setelah itu Namjoon bangkit dari atas ranjang dan menyambar handuk yang ada di sofa.

"Aku tidak lapar, biarkan aku pulang sekarang."

Langkah Namjoon terhenti, lalu membalikkan tubuhnya dan menatap Hyemi yang masih duduk di atas ranjang. "Menurut denganku atau tidak pulang sama sekali."

Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang