02

10.7K 715 180
                                    

Gadis itu tengah berada di kamar yang begitu besar dengan desaign yang sangat bagus, dan di dominasi dengan warna merah sehingga membuatnya menjadi kamar yang terlihat sangat romantis.

Park Hyemi tengah duduk di atas ranjang di kamar ini sembari terus menitihkan air mata. Ia benar-benar takut saat ini, takut dengan semua yang telah ia alami hari ini.

Ia tak pernah membayangkan sebelumnya tentang hari ini, jangankan membayangkan memikirkannya saja ia tidak berani.

Ceklek

Pintu berwarna putih itu terbuka dengan perlahan menampakkan sesosok pria bermata sipit namun terlihat sangat menyeramkan.

Pria itu menutup kembali pintu yang telah ia buka dan menguncinya. Apa yang akan di lakukan pria itu?

Pria bermata sipit itu berjalan ke arah Hyemi dan berhenti tepat di depan Hyemi. Hyemi memalingkan pandangannya, ia sama sekali tidak punya nyali menatap pria yang ada di hadapannya itu.

Pria itu berjongkok tepat di depan lutut kaki Hyemi. Ia memegang tangan Hyemi secara lembut namun Hyemi segera melepaskannya.

Pria itu menyeringai saat mengetahui genggaman tangannya di lepas begitu saja oleh gadis yang berada di hadapannya.

Pria itu beralih menyentuh dagu Hyemi dan membuat wajah Hyemi sekarang berada tepat di depan wajahnya. Mata mereka saling bertemu.

Pria itu menatap intens mata Hyemi yang masih mengeluarkan air mata dengan derasnya. Ia menghapus lembut tetesan demi tetesan air mata Hyemi yang jatuh di pipinya.

"Jangan menangis. Aku benci gadis cengeng," ucapnya sembari masih mengusap pelan air mata Hyemi.

Hyemi melepas pelan tangan pria itu dari pipinya. Ia tidak terbiasa dengan sentuhan pria terhadap dirinya.

"L-lepaskan aku. Aku ingin pulang," ucap Hyemi dengan nada yang bergetar.

Pria itu bangkit dan berjalan pelan menyusuri kamar ini sembari tersenyum. Senyuman yang nampak seperti senyuman iblis yang sangat jahat.

Apa yang akan di lakukan pria itu terhadap Hyemi?

"Aku tak akan pernah melepaskanmu," ucapnya kembali dingin dan dengan nada yang begitu menyeramkan.

"A-apa maksutmu?"

Ia kembali tersenyum dan mendekatkan dirinya pada Hyemi. Ia duduk di depan Hyemi sembari menyentuh pipi mulus milik Hyemi dan kembali menatap Hyemi dengan serius.

"Mulai detik ini kau menjadi milikku dan barang siapa yang sudah menjadi milikku maka tak akan pernah sekalipun aku melepaskannya. Termasuk dirimu sayang...," ucapnya sembari mendekatkan bibirnya pada bibir Hyemi.

Namun dengan secepat kilat Hyemi berdiri dan menjauhkan tubuhnya dari pria brengsek yang ada di hadapannya itu.

"A-aku bukan milikmu."

Pria itu lagi-lagi menyeringai seperti iblis. Membuat tubuh Hyemi semakin bergetar. Ia ikut berdiri dan mendekati Hyemi kembali.

Saat pria itu melangkahkan kakinya Hyemi segera memundurkan tubuhnya dan sampai pada saat Hyemi tak bisa lagi melepaskan dirinya pada pria itu.

Tubuhnya telah menabrak tembok yang ada di belakangnya. Pria itu nampak tersenyum puas.

Ia mengunci tubuh Hyemi dengan kedua tangannya, wajahnya ia dekatkan dengan wajah Hyemi.

"Sayang.. kau jangan membuatku marah. Aku tidak ingin berbuat kasar pada gadisku."

Hyemi menatap pria itu dengan air mata yang terus mengalir. "A-aku bukan gadismu."

Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang