Revisi lagi!
Happy Reading💜
Seperti yang sudah Alvian janjikan, mereka akhirnya memutuskan untuk berkeliling disebuah mall yang tak jauh dari sekolah mereka.Memakai motor Alvian tentu saja, karena Valerie tidak membawa motornya. Karena ini adalah kencan yang direncanakan, sebelum berangkat mereka menganti baju di toilet sekolah.
"Ready?" tanya Alvian bersemangat.
"Yeah. Let's make our day." pekik Valerie melompat kecil dan segera ia menarik tangan Alvian menuju parkiran.
Alvian mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, menikmati jalanan jakarta yang tak begitu macet namun terik matahari terasa membakar kulit mereka. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore.
"Panas ya." celetuk Alvian menatap terik sinar mentari diatasnya.
"Pegangan yang erat. Gue mau ngebut, panas soalnya. Nanti lo gosong lagi." tanpa menunggu respon dari Valerie, ia langsung memacu kecepatan motornya dengan kecepatan maksimal.
Beruntung sebelum mengebut, Alvian mempererat gengaman tangan Valerie yang melingkar diperutnya dengan sebelah tangannya. Jadi, Alvian tidak perlu khawatir kekasihnya itu terbawa arus angin yang berlawanan dengan mereka.
"Astaga, Al!" Valerie memukul pundak Alvian kesal sesaat setelah mereka sampai di area mall, "kalau mau mati, jangan ajak aku. Takut." keluhnya dengan bibir cemberut. Valerie memegang dadanya yang berdetak sangat cepat.
Alvian melirik kekasihnya yang sedang memeggangi dadanya, "kenapa?" tanya Alvian menempelkan telapak tangannya ke dada Valerie.
"Al!" Valerie menepis tangan Alvian dari dadanya, "jangan gitu, nanti orang yang lihat bisa salah paham."
Tanpa banyak protes, Alvian mengangguk mengerti dengan gerakan bibir mengatakan maaf tanpa suara. Dirinya meraih tangan kanan Valerie dan memasuki mall.
"Makan dulu ya? Lapar hehe." bujuk Valerie manja.
Alvian memindai sekitar, kenapa hari ini lebih banyak laki-laki di mall dari pada perempuannya? Kening Alvian berkerut dalam.
Tidak. Tentu saja ia tidak sedang mencari perempuan untuk dilihat. Baginya, cukup Valerie. Alvian mengeram kesal, matanya berkilat marah saat ia memperhatikan sebagian laki-laki disekitar mereka sedang memandang Valerie dengan sangat terpesona. Dan sebagian dari mereka menatap paha Valerie yang saat ini hanya memakai celana pendek diatas lututnya.
"Pake." Alvian menyerahkan jaket yang sudah ia lepaskan, "lilitin di pinggang lo. Cowok pada ngiler liat paha lo itu."
"Maaf." sesal Valerie saat melihat kemarahan yang terlihat jelas dimata Alvian, "aku harus gimana?" tanyanya menyesal.
"Besok kalau mau pergi lagi, pake celana sampai mata kaki aja. Biar nggak diliat cowok-cowok mesum lagi." pesan Alvian setelah menghardik satu persatu lelaki yang menatap paha kekasihnya.
"Ayo, beli celana baru buat lo. Gue gerah liat lo diliatin cowok-cowok sialan itu!" Alvian menarik Valerie kearah toko pakaian yang berada disebelah kiri mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Boy
Teen Fiction[ BEBAS MEMBACA ASAL VOTE SAMA COMMENT] Hidup Valerie sempurna. Ia memiliki segalanya. Uang, kekuasaan, keluarga yang begitu meyayanginya, kakak yang sangat menjaganya. Dan tentu saja kekasih yang sangat ia sayangi. Tapi, ia seakan tak pernah bisa m...