Huaaa akhirnyaa update juga!!!
Jangan lupa vote sama comment ya kalian!!
Mau double up nggak?
Yuk komen!🐾
Happy reading❤
Cowok itu sudah bersiap sejak pukul delapan pagi. Padahal janji temunya dengan Valerie masih pukul sepuluh.
Alvian bahkan rela bangun pukul enam pagi yang mana tidak pernah cowok itu lakukan meski teriakkan Papinya selalu membuat cowok itu melenguh pelan lalu beberapa saat kembali tertidur.
Minggu yang cerah, matahari muncul tanpa malu kali ini. Alvian cukup bersyukur mengingat ini memasuki musim hujan. Semoga kali ini pertemuannya dengan Valerie lancar.
Cowok itu mengecek ponselnya, ada notifikasi pesan dari Dani yang mengabari kalau temanya itu sudah berada didepan rumahnya.
"Buruan babi, gue masih ngantuk ini!" sembur Dani begitu melihat Alvian membuka pintu pagar kuning gading miliknya.
Dani keluar dari mobilnya, berjalan kearah Alvian dan menyerahkan benda yang tadi pukul lima dipesan cowok itu dengan menelfon berulang kali ke nomor Dani.
"Gue balik!" pamit Dani masih emosi karena tidurnya terganggu oleh cowok sinting yang sialnya adalah temannya.
"Eh tunggu!" tahan Alvian menghentikan pergerakan Dani, "gue pinjem mobil lo ya! Lo tidur dirumah gue aja dulu. Sepi kok." katanya seenak jidat. Cowok itu cengegesan melihat raut kesal dari temannya.
Dengan segera Alvian meraih kunci mobil milik Dani yang sedari tadi digenggaman cowok itu dan mendorong Dani memasuki rumahnya tanpa protes. Mungkin Dani benar-benar masih ngantuk.
Jarak rumah Alvian dengan taman mungkin hanya 5 menit. Tapi berhubung nanti ia harus mengantar Valerie pulang mau tak mau ia membawa mobil.
Kalau dipikir-pikir Alvian terlalu bersemangat pagi ini. Ya gimana, secara 2 hari tidak bertemu rindunya semakin menumpuk.
Tanpa bertele-tele, cowok itu segera memasuki mobil dan mengendarainya meski waktu masih menunjukkan pukul setengah sepuluh. Lebih baik datang lebih awal daripada membuat ceweknya menunggu.
Taman tampak ramai, wajar karena ini hari minggu. Banyak orang tua yang menemani anak mereka bermain. Sekedar bersama dengan beberapa tetangga dan sedikit bergosip membiarkan anak mereka bermain dengan sendirinya sesekali melirik mengawasi anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Boy
Teen Fiction[ BEBAS MEMBACA ASAL VOTE SAMA COMMENT] Hidup Valerie sempurna. Ia memiliki segalanya. Uang, kekuasaan, keluarga yang begitu meyayanginya, kakak yang sangat menjaganya. Dan tentu saja kekasih yang sangat ia sayangi. Tapi, ia seakan tak pernah bisa m...