Chapter 2 : Engtangled

1.7K 146 24
                                    

Doll Alive

.

© Death Sugar

.

[X] CONTAINED GHOST SHIP [X]

.

Happy reading ~

.




Saint benci sekali ketika ia harus bangun pagi sekali dengan ocehan Bou Xian yang terdengar seperti sekumpulan lebah yang tengah membuat sarang. Saint benci sekali ketika ia baru saja memejamkan matanya beberapa jam yang lalu setelah kemarin ia melakukan pemotretan yang membuatnya baru betemu dengan kasur kesayangan tepat pukul dua dini hari. Ia lelah dan mengantuk. Dan yang ia butuhkan sekarang hanyalah tidur lebih lama. Namun ocehan Bou Xian dipagi hari benar-benar membuat telinganya sakit dan itu sangat menganggunya.

Saint merenggek ketika Bian Bou Xian membuka selimutnya-membuatnya langsung merasakan dinginnya AC yang menyentuh kulitnya-dan dengan paksa menariknya untuk duduk.

"Saint Claire! Bangun!"

"Kumohon sebentar lagi, Xian.." rengeknya sambil kembali meringkuk seperti anak kucing. "Dan jangan panggil aku dengan nama Claire! Aku tidak suka."

"Kau sudah terlambat. Astagaaaa... kau ini! Kau ada pemotretan jam sembilan pagi, Saint. Dan sekarang sudah jam tujuh lebih."

"Biarkan aku tidur sedikit lagi. Sepuluh menit lagi."

"Tidak bisa! Bangun dan cepat mandi. Kau harus bersiap! Se-ka-rang!" perintah Bou Xian mantap dan final. Si mungil dengan mata puppy itu berkacak pinggang, cukup untuk bersabar menghadapi model yang ia urus selama satu tahun terakhir ini. "Saint!" suaranya terdengar nyaring sekali kali itu. Sudah cukup untuk melihat si mungil lainnya yang masih meringkuk itu tak kunjung untuk segera bergegas. Dengan susah payah si mungil Xian mengguncang tubuh ramping Saint yang masih mesra dengan kasur dan juga bantal miliknya, mencoba manarik tubuh itu hingga duduk lagi setelah usahanya tadi sia-sia.

Saint merengek semakin jadi saat ia membuka matanya (dengan paksa) dan menemukan Bou Xian yang melotot kearahnya dengan memberengut lucu. Mendesah dan kemudian bangun. Menghadapi Xian di pagi itu adalah hal yang sulit dan menyebalkan. Sang Manager yang menemaninya selama satu tahun ini-sebelum manager lamanya memutuskan berhenti karena harus meneruskan bisnis keluarga-cukup -bahkan lebih!- untuk dikatakan cerewet.

Saint bahkan tidak cukup yakin jika ada wanita yang mau dengan Xian. Mereka pasti akan kalah dalam berdebat dan juga dalam bernegoisasi. Xian itu cerewet sekali, bicara ini dan itu seperti pengingat agenda berjalan. Dan lagi Xian itu paling anti untuk kalah dalam sebuah negoisasi yang tidak mengguntungkan untuknya. Atau paling tidak yang tidak sesuai dengan keinginannya. Tapi Saint menyukai manager barunya ini. Dia baik dan juga bisa memposisikan dirinya sebagai teman yang baik untuknya. Xian selalu tahu apa yang Saint inginkan dengan jadwalnya. Tidak terlalu memaksanya untuk menerima semua tawaran untuk Saint.

Melepas baju tidurnya-yang berupa kemeja putih kebesaran dan celana pendek-Saint nyalakan shower itu. Membiarkan air hangat menyentuh tubuhnya dan memberikan rasa nyaman dari sana. Dia harus segera bergegas sebelum Xian kembali mengoceh untuk jadwalnya hari ini.

Selesai dengan acara mandi paginya, Saint menatap setelan baju yang sudah Xian siapkan diatas ranjangnya, menatap celena jeans hitam dengan kaus putih bergambar semangka yang dipadu dengan kemeja kotak - kotak hitam dan merah itu dan mendesah. Kenapa Xian suka sekali melihatnya dengan kaus-kaus yang terkesan imut seperti ini? Saint masih percaya -dan bahkan sangat yakin- jika dirinya itu manly. Dia juga masih laki-laki walau kadang beberapa orang salah mengartikan gendernya sebagai seorang perempuan.

POSESSION (DOLL A LIVE) [MEANSAINT REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang