*5

1K 122 7
                                    

Pasca kejadian perdebatan hebat itu.Rizky dan Syifa tidak pernah saling bicara.Rizky sudah berusaha meminta maaf pada Syifa tapi,Syifa sama sekali tidak menanggapinya.

Dua hari berlalu.Sebenarnya Syifa sudah mulai luluh dan memaafkan Rizky.Namun,ia terlalu gengsi untuk mengatakannya.

Hari itu Rizky yang baru saja pulang dari kantor dengan wajah lelah dan kantuknya segera masuk ke kamar dan membersihkan dirinya di kamar mandi dengan Syifa yang diam2 memperhatikan Rizky dibalik selimut yg menutup hingga batas dadanya.

Selang beberapa menit.Rizky keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tersampir di pundaknya.Ia melirik ke arah Syifa yg sudah menutup matanya.

'Rupanya ia sudah tidur'
Batin Rizky.

Rizky berjalan kesisi kanan tempat tidur.Mengambil satu bantal lantas membuka lemari dan mengambil selimut disana.Memegang kedua benda tersebut dan keluar dari kamar.

Syifa yang diam diam memperhatikan pergerakan Rizky tidak terasa mengeluarkan air matanya.Ia menangis.

'Bahkan Rizky tidak mengecup keningnya atau sekedar mengucapkan selamat malam untuknya seperti malam malam sebelumnya.

'Apa Rizky marah padanya?'
'Apa Rizky kecewa padanya?'

Syifa bangkit dari posisinya.
Ia singkap selimut yang tadinya menutup tubuhnya.Turun dari atas tempat tidur.
.
Ruang yang temaram membuat Syifa kesulitan untuk menemukan keberadaan Rizky.

Dimanakah Rizky?

Syifa berjalan pelan.Ia membuka kamar tamu.Nihil..tidak ada Rizky disana.

Syifa dilanda kecemasan.
Dalam hati ia menyesal karena belakangan ini ia mengabaikan Rizky.

Langkah Syifa terhenti di R.keluarga.
Didapatinya Rizky sedang berbaring disana.Matanya tertutup rapat.Sepertinya ia sudah terlelap.

Syifa berjalan mendekati Rizky.
Lagi lagi air mata tak bisa terbendung.Ia menangis lagi.Hatinya tersentil ketika melihat Rizky seperti itu.

Astaga istri macam apa dia ini?

Syifa menyeka air matanya.Ia sedikit membungkuk dan mencium kening Rizky.

"Maafin aku.."

Syifa membalikkan badannya namun,terhenti karena ada yang memegang tangannya.

"Jangan pergi!"Maafin aku!"

Ternyata Rizky tidak tidur.Ia hanya berpura2 tidur.

Syifa terlonjak dibarengi dengan Rizky yang kini sudah duduk di Sofa.

Syifa menundukkan kepalanya.
Ia malu sekaligus gengsi.

"Ayo duduk sini!".

Syifa tidak bereaksi.Malah hanya mampu menundukkan kepalanya.

" hiks..hiks.."

Isakan Syif berhasil keluar dan terdengar oleh Rizky.

Rizky terkesiap dan langsung berdiri.Sedetik kemudian ia tarik tubuh Syifa kedalam pelukannya.Ia sandarkan kepala Syifa di dada bidangnya.Ia elus pelan dan lembut rambut Syifa.Sementara Syifa semakin mengeraskan isakannya.

"Hiks..hiks..hiks"

Entah mengapa rasanya hati Rizky tersentil.Dadanya begitu sesak kala mendengar suara isakan Syifa.

"Sejahat itu kah dia pada Syifa?"

Ah..astaga...
Apa yang sudah dilakukannya.

"Maafiin aku..maafiin aku".

CINTA?CERITA DAN HARTA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang