*11

1.2K 128 12
                                    

"Naya..udah bangun sayang uncuh unch.."

Syifa yang baru saja selesai menyiapkan sarapan langsung menghampiri Rizky yang sudah duduk di kursi meja makan sambil menggendong Kanaya.

"Udah dong Bunda..Naya udah bangun.Anak gadis kan harus bangun cepet.."

"Hmm..anak gadis aja yah kalau Ayahnya sendiri biar gak cepet bangun gapapa?"

Sindir Syifa pada Rizky.Pasalnya Rizky pun juga sangat susah bangun pagi terlebih jika sedang libur seperti ini.Ah..ralat maksudnya tidak kerja seperti ini.

"Hmm..Bunda nyindir tuh kayaknya..hehe"

"Udaah..sini Nayanya biar nyusu dulu kamu sarapan gih.Hari ini kamu mau coba cari kerja lagi kan?.Dimana?"

"Belum tahu juga nih..tapi,aku udah cari2 juga dikoran mungkin hari ini akubbakalan datengin tempatnya.Kamu do'ain yaah!"

Syifa mengangguk dan tersenyum lembut.

"Without your ask me"
...

Suasana kembali hening.Rizky sibuk dengan ritual makannya sementara Syifa kini tengah menyusui Kanaya.Ia duduk disamping Rizky.

'Tok tok tok'

Terdengar bunyi ketokan pintu.
Rizky dan Syifa saling memandang dan kompak mengerut kening.Mengangkat bahu.

"Kamu tunggu sini aja biar aku yang bukain pintunya"

"Hmmm.."

...

"Siang Pak Rizky"

"Siaang..ada yang bisa saya bantu?"

Dua orang pemuda berseragam hitam itu tampak mengulurkan sebuah map kuning untuk Rizky.

Dengan ragu Rizky menerima map tsb.Ia buka perlahan map tersebut.Ia baca perlahan tulisan yang tertera di dalamnya.

Seketika Rizky terdiam.

"Apa harus hari ini Pak?"

Tanya Rizky ragu.

Kedua pria tersebut saling memandang dan kembali menatap Rizky lagi.

"Pak Reyhan berpesan kalau Pak Rizky belum punya cukup uangnya..Bapak bisa membayar setengahnya dulu.250 jt.Sisanya bisa bapak bayar besok atau paling lama hingga minggu depan" jelas kedua orang tersebut.

Rizky semakin bingung.Dengan apa ia akan mengganti uang Pak Reyhan.Ia tidak punya uang sebesar itu.Oh Astaga..

"Ada apa Mas?"

Tanya Syifa.Yaah..karena penasaran Syifa akhirnya menyusul Rizky.

Syifa langsung meraih map ditangan Rizky.Dibuka dan dibacalah apa yang tertera didalam map tersebut.

"Ya Allah Mas.."

Hanya itu yang keluar dari mulut Syifa.

Rasa bersalah tidak bisa disembunyikan oleh Rizky.Ia jelas sudah membebani pikiran Syifa.Padahal sebelumnya ia sudah berusaha untuk menyembunyikan ini pada Syifa. Setidaknya menyembunyikan fakta jika dana yang harus diganti Rizky rupanya sebanyak itu.

Syifa menatap kedua pria berseragam hitam itu dengan tatapan sendu dan raut melasnya.

"Baaikk..kami akan transfer dananya malam ini"

Reflek Rizky langsung memandang Syifa.Mengerut keningnya.Bingung dengan maksud kalimat istrinya itu.

***
"Mas please..ini gak akan lama"

"Syifa..kamu harus tahu.Naya masih kecil masih butuh perhatian terutama ia masih sangat butuh ASI kamu.Bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkannya?"

"Maas..masalah Naya?Kita bisa mengganji suster untuk merawatnya dan masalah ASI aku bisa ngestokin di kulkas"

Rizky tidak habis pikir dengan Syifa.

"Maas..ingat 500 jt.Itu bukan uang sedikit dan waktunya pun tidak lama.Harus kita bayar dengan apa?Tolong dong Maas..aku ngelakuin ini juga buat kita.Buat aku,kamu,dan buat putri kita,Naya.Lagian syuting film itu gak lama Mass..tidak cukup satu bulan"

"Haaah. Sudahlah terserah kamu saja.Yang jelas aku tidak ingin karena kesibukan kamu nanti..kamu malah melupakan kewajibanmu sebagai seorang istri dan Ibu untukku dan juga Kanaya."

Putus Rizky akhirnya.

Yaah..Syifa akhirnya menceritakan perihal pembicaraannya dengan Jeffry sekitar 11 bulan yang lalu.

Awalnya Syifa ragu dan takut untuk menceritakan ini pada Rizky.Namun,kejadian pagi tadi membuatnya semakin yakin untuk berterus terang pada Rizky.

Terlebih sore tadi ia sudah bertemu dan berbicara dengan Jeffry disalah satu Cafe.Disana Jeffry menawarkan berbagai hal padanya.Ia menawarkan honor yang tidak sedikit untuknya juga iming imingan popularitas yang mungkin saja bisa Syifa dapatkan melalui perannya di Film yang rencananya akan mereka lakoni itu.

Entah mengapa sifat keartisan Syifa tentang uang dan popularitas kembali menggebu dalam dirinya.

Rizky lelah berdebat dengan Syifa.Ia memilih keluar dari kamar mereka meninggalkan Syifa yang sepertinya sedang berusaha menahan kesalnya.

Entah dirinya yang egois karena ingin mempertahankan citranya sebagai seorang suami dan ayah yang wajarnya harus menafkahi istri dan anaknya atau justru kekerasan kepala Syifa yang tidak mau mengalah dan mendengarkan penuturan Rizky hingga mereka berdebat.

Ia tahu maksud Syifa itu baik.Ia tahu jika istrinya itu hanya berniat untuk membantunya bebas dari lilitan hutang.Tapi,disisi lain Rizky takut jika suatu saat Syifa akan terlena dengan gemerlap dunia keartisan.Ia takut jika apa yang terjadi pada dirinya yang mana kehilangan kasih sayang seorang Ibu itu terjadi juga pada anaknya.Ia takut jika apa yang dikhawatirkan ayahnya selama ini benar benar akan terjadi.Sungguh ia bahkan tidak berani membayangkan itu.

Aaah..Tidaaak.

Syifa tidak seperti itu.Syifa berbeda dengan Ibunya.

Ingat..hanya sebulan Ky.

Rizky berusaha meyakinkan hatinya untuk percaya pada Syifa.

***

'Oke..gue setuju'

Syifa mengetik dan mengirimkan tiga kata tersebut untuk Nichol.

Sudah ia pikirkan.Ia tahu Rizky setengah ikhlas mengizinkannya.Tepatnya..Rela namun,tidak ikhlas.Begitu pikir Syifa.

Tapi,ia apa boleh buat.Ia pun melakukan ini bukan semata mata untuk memenuhi keinginannya yang sempat tertunda dulu melainkan juga karena ia ingin menyelamatkan suaminya juga ingin agar Putrinya Kanaya tidak kekurangan sesuatu apapun.Terlebih belakangan ini kebutuhan Kanaya semakin besar dan itu semua butuh uang.

Ia tidak bisa berdiam diri dan hanya mengandalkan Rizky.Ia tahu jika Rizky pun tidak akan tega membiarkan mereka seperti ini atau mungkin lebih parah dari ini.Namun,tetap saja menurut Syifa..selagi ia mampu dan bisa membantu Rizky meringankan beban keluarga kecil mereka itu maka akan ia lakukan.

Bukan maksud Syifa membangkang perintah Rizky tapi,ia melakukan ini juga demi kehidupan keluarga kecil mereka itu.

Syifa sudah berjanji tidak akan melalaikan tugas dan kewajibannya sebagai seorang istri dan Ibu bagi Rizky dan juga Kanaya.

Ia berjanji sesibuk sibuknya ia nantinya dengan project Film itu.Ia akan tetap memperhatikan Rizky dan juga Kanaya.Baginya Rizky dan Kanaya tetaplah yang utama dan diprioritaskan.Apa yang ia lakukan sekarang ini pun karena cintanya pada Rizky dan Kanaya.

Syifa memandang kesamping.Rizky sudah tertidur memunggunginya.Mungkin suaminya itu masih begitu berat untuk menerima keputusan Syifa walaupun tadinya ia berkata setuju.Ah..tidaak.Rizky justru tidak memberikan tanggapannya.

Syifa hanya bisa berharap Rizky mau memahami keputusannya.Memahami bahwa apa yang dilakukannya ini juga karena cinta dan sayangnya ia kepada Rizky.Kepada Naya.Kepada keluarga kecilnya ini.Harusnya Rizky mau memahami itu.

Syifa memejamkan matanya perlahan.Berharap bisa terlelap dan bangun dengan keadaan Rizky yang kembali menghangat padanya.oh..sungguh ia harap demikian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA?CERITA DAN HARTA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang