Namaku Bintang Kirana Haris Wardhana,aku putri bungsu dari dua bersaudara.Aku memiliki beberapa orang penting dalam hidupku,yang pertama adalah Mamah ku yaitu Ira Wardhana seorang ibu rumah tangga yang sederhana dan penuh kasih sayang lalu Papahku yaitu Satria Haris Wardhana seorang Jendral TNI Angkatan darat dan yang terakhir adalah kakak perempuan ku yang bernama Dianna Karina Haris Wardhana seorang mahasiswi kedokteran.
Sedangkan aku sendiri adalah pelajar kelas 2 SMA.
Sebagai anak perempuan aku sering dibilang tomboi dengan orang-orang,padahal aku merasa biasa-biasa saja.Aku hanya lebih suka pakai celana daripada rok,paling kalau sekolah saja aku memakainya dan aku tidak suka berdandan seperti yang bisa perempuan lainnya lakukan, mungkin karena ini mereka menyebutku tomboi.
Sejak kecil aku lebih suka main bola daripada mau boneka bahkan aku sering merusak boneka kakakku dan dengan sabarnya kakak memberi tahu aku agar tidak bersikap buruk seperti itu.
Memang kepribadian ku dan kakak jauh berbeda tetapi kami sangat dekat walaupun sangat berbeda.Dia lemah lembut dan penyabar tidak seperti aku yang tidak sabaran,apalagi saat bicara aku yakin setiap pria yang mendengar suara kakak pasti akan langsung jatuh cinta walaupun belum melihat wajahnya.Kakak juga selalu jadi teman curhat terbaikku sekaligus penasihat yang paling aku turuti.
Itu semua terjadi karena sejak kecil aku tidak pernah mengenal sosok ibu.Ibuku meninggal saat melahirkanku kalau mamah Ira ,aku baru mengenalnya saat masuk SMA .Papah baru menikah dengan mamah Ira dua tahun lalu,mamah Ira sangat baik.Tidak ada tanda-tanda ibu tiri kejam dalam dirinya ,bahkan wajahnya sangat mirip kak Dianna.Aku jadi mudah dekat dan bahkan sekarang aku sangat menyayanginya.Tapi mamah lebih dekat dengan kak Dianna,kadang aku merasa mereka adalah ibu dan anak kandung.Sebenarnya mamah Ira sudah hadir sejak aku dan kak Dianna masih kecil,dia adalah teman papah yang sering datang kerumah dan sering menjaga kami saat papah dinas keluar kota.Setelah sekian lama papah baru memutuskan untuk menikah dengan mamah Ira.Ada juga Oma Eni yaitu mamahnya mamah Ira,dia sangatlah baik dan sudah menganggap ku seperti cucu sendiri tapi rumahnya di Bandung.
Selain dekat dengan kakak aku juga dekat dengan papah,dia adalah role model ku dalam hidup.Aku ingin jadi seperti papah,tapi tidak bisa karena aku perempuan jadi kuputuskan aku ingin memiliki suami seperti papah saja, seorang prajurit yang sangat ku impikan.
Suatu hari papah pernah mengatakan kalau kedua putrinya akan menikah dengan prajurit sama seperti dirinya.Mendengar nya aku sangat antusias sedangkan kakak dia sangat muram.
Wajar saja karena kakak tidak dekat dengan papah,mereka sering bertengkar karena berbeda pendapat termasuk pendapat papah yang satu ini tentang menikah dengan seorang prajurit.Kakak bilang menjadi istri prajurit itu tidak mudah,banyak aturan dan harus rela di tinggal dinas selama berbulan-bulan yang mana seorang istri prajurit setiap saat gelisah dengan keselamatan suaminya saat dinas,ya memang papah sering pergi dinas 5 bulan,9 bulan bahkan pernah hampir setahun yang membuat kami sekeluarga merindukannya dan mencemaskan keadaan nya.
Tapi menurutku itu sudah resiko dan harus dijalani,tentu saja bagi yang sudah siap menjadi istri prajurit sepertiku,hihihi..,aku sangat terobsesi.
Dan saat itu benar-benar ingin terjadi semuanya hancur berkeping keping karena ulahku sendiri.Yang hampir menjadi milikku kurelakan menjadi milik orang lain.
Bukan orang lain tapi lebih tepatnya adalah kakakku.
Semua mulai terwujud saat ingatanku hilang dan hancur saat ingatanku kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
Lãng mạnHidupku baik-baik saja sebelum aku dan kakakku jatuh cinta, itu karena kami mencintai orang yang sama. Aku yang membuat diriku berada di antara kisah cinta mereka, sampai aku mengorbankan banyak perasaan. Menutup mata dan telinga demi bersama seseor...