Hari ini adalah hari terakhir Satria cuti sekaligus hari terakhir kencan buta kami,tidak terasa dua hampir satu bulan kita jalani bersama-sama untuk saling mengenal dan sekarang aku semakin yakin akan cintaku padanya tidak tahu kalau dia.Kencan terakhir kita akhiri di halaman depan rumah Oma Eni yang cukup luas lengkap dengan bangku taman sambil memandangi bintang-bintang di langit.
"Starla aku ingin bertanya."Ucap Satria ditengah keheningan antara kami.
"Bicaralah."
"Bagaimana menurutmu tentang cinta sejati?."
Pertanyaan yang singkat namun sangat sulit ku jawab, karena aku sendiri tidak mengerti cinta sejati itu yang seperti apa."Menurut ku cinta sejati adalah saat kita jatuh cinta pada pandangan pertama,cinta sejati itu cinta yang tidak egois karena akan ada seseorang yang di ciptakan hanya untuk ada di hati kita selamanya walau tidak bisa kita miliki."Jawabku menurut sudut pandang ku sendiri.
"Jujur saja aku ingin memiliki cinta sejati,cinta seperti yang kau katakan tadi."
"Cintaku sejati padamu,jadikan saja aku cinta sejatimu."Ucapku sedikit menggodanya tapi tampangnya malah serius.
"Aku masih belum tahu perasaan ku padamu Starla,kau sendiri bagaimana perasaan mu padaku?."
"Kau sudah tahu perasaan ku padamu sejak awal Satria kenapa kau masih bertanya,aku merasa seolah-olah kau tidak mempercayai ku."Entah kenapa aku terpancing emosi,itu karena Satria selalu menanyakan hal yang sama walau sudah aku jelaskan berkali-kali.
"Baiklah kalau kau mau dengar lagi,AKU MENCINTAI MU SATRIA BHASKARA." Ucapku penuh penekanan.
Dia diam tapi setelah itu meraih tanganku dan menciuminya.
"Terimakasih sudah mencintai ku seperti itu."Ucapnya masih memegang tanganku.
Aku merasa Satria bimbang dengan perasaan nya sendiri tapi aku bisa melihat itu,cinta dimatanyal
"Satria kau selalu mencoba menyembunyikan perasaan mu tapi kau lupa kalau matamu itu mengatakan segalanya."
Aku mengarahkan wajah Satria sejajar dengan wajahku,agar aku bisa menatap matanya."Percayalah aku benar-benar tidak bisa menilai perasaanku sendiri."Dia menjambak rambutnya dengan kedua tangannya, terlihat sangat frustasi.
"Bisa kalau kau melupakannya."Ucapku sambil berdiri.
"Ini sudah malam sebaiknya kau pulang saja, aku sudah lelah dan ingin istirahat."Ternyata usaha ku selama dua minggu ini sia-sia karena Kapten Bhaskara memang tidak bisa melupakan cinta pertama nya itu, bodohnya aku yang menganggap bahwa dia akan jatuh cinta padaku padahal dia datang hanya karena kesepian dan kebetulan aku adalah objek yang tepat untuk menghibur nya.
"Maafkan aku Starla."
Ucapnya seperti tahu kalau aku marah."Pergilah Kapten,aku tidak ingin mengeluarkan kata-kata yang menyakiti mu."
Satria pergi tanpa pamit dengan Oma Eni seperti biasanya,aku menyuruhnya untuk cepat pergi dan aku sudah memutuskan sesuatu bahwa aku kembali pada keputusan awal ku yaitu melupakan cinta ku untuknya, sepertinya memang itulah keputusan terbaik walaupun aku sudah jatuh terlalu dalam setelah kebersamaan kita selama dua Minggu ini tapi dia hanya memberiku harapan palsu.
Kenapa kau melakukan ini Satria,aku terluka ketika kau mengatakan bahwa kau masih belum tahu perasaanmu padahal aku melihat cinta di matamu,cinta untukku,kau hanya masih memikirkan dia.___________
"Makan yang banyak jangan malas-malasan tadi pagi kau tidak sarapan kau kan sedang dalam masa penyembuhan."
Ucap Oma Eni yang menungguiku makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
RomanceHidupku baik-baik saja sebelum aku dan kakakku jatuh cinta, itu karena kami mencintai orang yang sama. Aku yang membuat diriku berada di antara kisah cinta mereka, sampai aku mengorbankan banyak perasaan. Menutup mata dan telinga demi bersama seseor...