part 14 bingung

20 1 0
                                    

Matahari pagi yang hangat aku rasakan saat membuka jendela kamar,sejak kemarin aku berbunga-bunga karena kapten Bhaskara memberiku kalung baru,saking nyenyaknya  tidur aku sampai bangun kesiangan dan tidak ikut apel pagi.Kapten Bhaskara telah memberikan mimpi indah untukku,kali ini aku yakin kalau aku memang menyukainya, sangat suka.Bahkan aku tidak bisa berhenti tersenyum jika mengingatnya, seperti inilah tingkah orang yang sedang jatuh cinta.

Aku ingat satu hal dari masa lalu kalau aku menyukai semua hal tentang seorang tentara,pantas saja saat pertama kali bertemu dengan kapten Bhaskara aku langsung menyukainya, akhir-akhir ini juga dia agak perhatian padaku dan aku sering memergokinya sedang menatapku.

Sejak tadi aku joging berkeliling sambil mencari kaptenku itu,biasanya dia selalu duduk di bawah pohon atau kadang berbincang dengan Lucas tapi sekarang dia tidak ada dimana pun.

"Kau pasti sedang mencari kaptenmu."Ucap Lucas yang aku tidak tahu kapan dia muncul.

"Ya ampun kau mengejutkanku Lucas!."

"Iya aku mencarinya,tolong beritahu aku dimana dia sekarang."Lanjutku.

"Dia ada di pinggir sungai di sebelah sana."Lucas menunjuk arah ke sungai yang lumayan jauh dari tempat kami berada.

"Tapi kau jangan ganggu dia, karena biasanya dia tidak suka di ganggu saat sedang sendirian."

"Memangnya sedang apa dia dipinggir sungai?."Tanyaku.

"Mana kutahu,aku tidak pernah berani mengganggunya."

Karena tingkat penasaran ku sangatlah tinggi akhirnya aku menyusul kapten Bhaskara ke sungai dan ternyata memang benar dia ada disana,aku melepas ear phone dari telingaku dan menghampirinya pelan-pelan,aku tidak tahu apa yang dia lakukan karena dia duduk bebatuan pinggir sungai membelakangi ku.Seperti biasa aku tidak pernah lupa membawa handicam.

Dia menoleh dengan cepat membuatku terkejut sampai aku latahan."eh ayam!!."hampir saja handicam yang aku pegang jatuh.

"Kau sedang apa?jangan suka mengintip."Ucapnya membuatku salah tingkah.

"Tidak kapten,baru saja aku ingin memanggilmu."Aku menghampirinya.

Dia memperhatikanku dari atas ke bawah.
"Kau habis lari pagi?."
Pertanyaan nya ku jawab dengan anggukan.

Aku memang mengenakan pakaian khas lari pagi.

"Kau sedang apa kapten?."

Dia menunjukkan sebuah lukisan wajah yang sepertinya tidak asing bagiku,kalau ku ingat-ingat itu adalah sketsa wajahku yang aku tinggalkan di bengkel kapten Bhaskara tapi sketsa wajah itu telah berubah menjadi lukisan yang indah.

"Aku sedang melukis."
Memang ada banyak alat lukis yang diletakan di bebatuan dekat kapten Bhaskara.

"Itu milikku kapten,itu lukisan wajahku apa kau tidak menyadari itu."

"Benarkah?."Dia melihatku dan lukisan itu bergantian seperti sedang mencari kesamaan.

"Iya juga ini wajahmu,aku menemukannya di bengkel milikku waktu itu."Lanjutnya.

"Iya aku meninggalkan nya disana."

"Upss maaf kalau begitu, aku sudah merusaknya."Dia meletakan lukisan itu lalu mengangkat kedua tangannya.

"Merusak apanya,justru aku memang ingin wajahku di lukis seperti ini."Aku mengambil lukisan itu dan duduk di samping kapten Bhaskara.

"Jadi kau suka melukis kapten?."

"Ya aku suka."

"Baiklah aku akan menambahkan itu dalam biografi mu nanti."

Entah kenapa setelah membahas tentang lukisan memori otakku seperti menggambarkan sesuatu,aku mengingat sesuatu tentang sebuah lukisan entah peristiwa apa itu.

Endless Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang